Skip to main content

“Dakwah sunnah dan kemudahan akses internet”

Chapter 6

“Dakwah sunnah dan kemudahan akses internet”

Dulu internet sangat sulit diakses. Dulu belum banyak provider yang menyediakan layanan internet, kalau pun ada biayanya cukup mahal dan baru sebatas diakses di PC.

Kini, di saat generasi milenial muncul, era internet semakin membuat orang melek informasi, dan akses internet sudah tidak lagi melulu di PC, melainkan di ponsel mobile.

Di saat yang bersamaan, saat ponsel mobile hadir dengan harga yang semakin terjangkau, layanan internet oleh operator telekomunikasi terus memberikan tarif yang cukup bersahabat bagi konsumen. Hal ini semakin memuluskan penyebaran informasi kepada khalayak luas.

Sebagian masyarakat yang haus akan ilmu agama Islam, salah satunya mengandalkan internet untuk browsing maupun mengakses YouTube. Ya, kira-kira dalam waktu beberapa tahun terakhir ini, akrab di telinga para pencari ilmu, ustadz-ustadz yang mendakwahkan sunnah.

Mungkin ada salah persepsi, julukan dakwah sunnah sebetulnya bukanlah predikat yang sengaja dilekatkan pada para dai yang bermunculan itu. Bagi yang menyimak dengan betul, maka dengan sendirinya kata ‘sunnah’ lengket pada mereka karena isi ceramah mereka.

Bukan bersikap berlebih-lebihan, namun diakui memang kefasihan dan ilmu beliau-beliau ini yang membuat orang tertarik untuk benar-benar mendalami Islam. Sejak dari dulu mungkin ada, tetapi tidak banyak yang tahu karena minimnya akses informasi.

Akses media massa satu-satunya yang populer dahulu ialah radio atau TV, itu pun yang muncul di TV nasional umumnya, walau tidak semua, figur yang memiliki daya tarik tingkat tinggi di masyarakat. Tentunya pilihan sang produser agar rating TV dapat tetap melambung.

Lalu, sejak era internet meledak di Tanah Air, ditambah masyarakat yang sudah semakin cerdas dalam memilih informasi, maka ada gayung bersambut yang sangat hangat antara mereka yang haus ilmu agama dengan para dai sunnah yang kini kian tersohor.

Bagi mereka yang netral atau awam dan ingin belajar, bukan dari golongan kelompok, partai atau ormas, kehadiran ustadz sunnah, yang kemudian kita ketahui bermanhaj salaf bisa sangat dirindukan bagaikan air hujan yang membasahi Tanah Air yang ‘gersang’.

Siapapun yang mengikuti, mendengarkan atau menyimak isi ceramah beliau-beliau dapat menilai sendiri tentang apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh masyarakat muslim, yakni pencerahan tentang akidah, ibadah, akhlak, fiqih dan sebagainya.

Segelintir kalangan mungkin merasa asing, dan boleh jadi terprovokasi oleh pihak-pihak pembenci sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Sehingga, selentingan penyebutan wahabi kental oleh mereka yang belum mengetahui duduk perkara yang sesungguhnya.

Sebelum menyebutkan kata-kata yang mungkin kita belum mengetahui artinya, maka belajarlah. Pahami sejarah sebagaimana keterangan-keterangan yang telah dijelaskan oleh para dai-dai sunnah itu sendiri.

Hanya Allah yang memberikan hidayah. Datang di majelis taklim lebih baik atau simak baik-baik kajian yang dapat disaksikan di YouTube, rasakan betul-betul nikmatnya Iman dan Islam.

Bila pada akhirnya kita temukan ada golongan atau kelompok di tengah-tengah masyarakat dan semuanya mengaku Ahlus Sunnah wal Jama'ah, maka ketika kita berilmu kita dapat membedakan mana yang betul-betul berada di atas manhaj yang benar.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Sedangkan umatku terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu.” Para sahabat bertanya, “Siapa golongan yang selamat itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Yaitu yang mengikuti pemahamanku dan pemahaman sahabatku.” (HR. Tirmidzi no. 2641. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Sumber : https://rumaysho.com/3321-mengikuti-islam-yang-murni.html.

(Foto: Pcworld)

Comments

Popular posts from this blog

Betapa Mahalnya Sehat Itu

Selagi manusia masih sehat dan beraktivitas dalam rutinitasnya, istirahat adalah salah satu hal utama yang perlu dipenuhi oleh tubuh. Karena kita bukan mesin atau robot, melainkan makhluk hidup yang memiliki sistem yang bekerja dalam raga. Maka, sistem ini perlu diberikan 'waktunya' untuk beristirahat, terutama tidur yang cukup. Namun, apa jadinya bila porsi istirahat menjadi kurang, tetapi setiap hari sudah harus digenjot terus dengan pekerjaan yang menguras energi? Bila satu atau dua hari mungkin tubuh masih bisa sehat, walau tanda-tanda lelah seperti ngantuk di siang hari (karena kurang tidur) itu sudah menjadi pertanda bahwa tubuh perlu istirahat. Agak sulit memang, saat seharian bekerja dari pagi hingga sore atau malam hari, terdapat porsi istirahat yang sebetulnya cukup, namun mata tak jua ingin terpejam. Ada hal lain yang ingin dilakukan, mungkin hiburan atau sekadar berinteraksi dengan sosial media. Waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk melepas penat den

Pengalaman mengurus balik nama motor, pajak tahunan dan ganti kaleng (plat) di Samsat Kelapa Dua Tangerang

Sebagai warna negara yang baik, tentu kita perlu untuk memenuhi apa yang diharuskan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, yakni membayar pajak. Oleh karena kini sudah berdomisili di Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah kecamatan Curug, maka Anda yang beralamat di wilayah tersebut bisa mengurus seperti balik nama kendaraan bermotor, pajak tahunan dan ganti kaleng alias plat di Samsat Induk Kelapa Dua Tangerang. Penulis mengalami sendiri, karena berdomisili di Curug, maka tidak dapat mengurus seperti balik nama ranmor, dan lain-lain di Samsat Tangerang (Cikokol). Yang beralamat di Curug diarahkan untuk mengurus ke Samsat Kelapa Dua Tangerang. Perlu diperhatikan kalau Anda mengetikkan kata kunci di Google "Samsat Kelapa Dua Tangerang", maka hasil pencarian teratas akan menunjukkan "Gerai Samsat Kelapa Dua". Kalau Anda ingin cek fisik, mengurus balik nama hingga ganti kaleng secara mandiri (ngurus sendiri), maka di gerai tersebut tampaknya tidak bisa m

Lebih Baik Disini, Rumah Kita Sendiri (Bagian I)

Rasa nasionalis meledak bukan karena sedang nonton pertandingan bola timnas Indonesia, namun justru rasa kebanggaan dengan negara sendiri muncul pada saat ditolak dalam pengajuan VISA keluar negeri, ke USA. Bisa dibayangkan berapa uang yang mesti dikeluarkan dalam pengajuan permohonan VISA serta tinggal di negeri paman Sam tersebut, meski hanya beberapa hari. Untungnya semua biaya ditanggung oleh salah satu perusahaan elektronik terkemuka asal Jepang, yang memiliki Country Manager atau kantor cabang negara yang berlokasi di Jakarta timur. Komprehensifnya arsip, berkas dan surat ternyata mampu dikalahkan dengan "personal identity" yang mungkin mereka anggap belum layak untuk melancong ke negara super power tersebut. Padahal, surat beserta dokumen resmi lainnya telah dilampirkan, bahkan tiket reservasi hotel di Las Vegas pun telah dibukukan. Sekadar diketahui, event CES atau Consumer Electronic Show 2013 digelar pada awal Januari 2013. Di event akbar internasional ters