Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2014

Pengupayaan, Target & Harapan.

Jodoh akan datang saat kau siap. Jika jodoh seperti rezeki sebagaimana Anda mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang halal, maka hanya orang-orang yang siap bekerja yang akan mendapatkan hasil dari jerih payahnya. Bila Anda termasuk orang yang benar-benar siap menyambut jodoh, maka jodoh itu akan datang menurut skenario-Nya, bila memang telah tiba masanya. Bila jodoh itu adalah rezeki, maka ada pengupayaan yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkannya. Seperti orang yang bekerja, seseorang bekerja untuk bisa mendapatkan penghasilan, sesuai dengan kesanggupan dirinya. Seseorang hamba bisa berdoa, meminta pada Allah agar didekatkan dengan jodoh apabila waktu jodoh sudah dekat. Bila memang tiba saatnya, maka ia seperti rezeki yang datang tidak disangka-sangka, yakni berat untuk Anda tolak, susah untuk Anda abaikan dan cenderung keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Tidak dapat jodoh itu dipaksakan sekemauan hati. Bila belum saatnya, sekeras apapun berusaha pasti gagal j

"Bagaikan Jarum di Dalam Tumpukan Jerami"

Akhirnya ketemu. Setelah pencarian selama sekira dua tahun. Jejaring sosial banyak membantu untuk menemukan orang yang ingin Anda cari. Yang menarik itu perjuangannya dalam mencari, diselingi dengan do'a dan harapan, walau sebenarnya cukup di simpan dalam hati seorang diri. Andai saja perjuangan itu bisa bertambah lama satu atau dua tahun lagi ke depan, mungkin tantangan ini akan semakin seru. Memang segala hal yang masih menjadi misteri selalu memberikan kesan tersendiri. Bilamana perjuangan itu masih ditempuh, seolah ada tujuan besar di sana yang ingin digapai, yang terus mendorong semangat untuk berusaha dan bertindak. Sedangkan bila apa yang kita cari itu sudah ketemu atau 'tercapai', maka tampak segalanya harus berakhir atau justru merupakan awal dari sebuah permulaan baru. Penulis tidak tahu apakah ini merupakan awal dari perjalanan baru atau sebaliknya. Penulis jadi teringat, saat itu sempat hampir meng-add seluruh nama di kolom hasil pencarian situs jejari

Pernah Ada Masa Itu

Hehehe, jadi teringat sebuah masa di mana hanya berani menyampaikan apresiasi rasa kagum pada seseorang tanpa harus bertatap muka. Daripada ada di depannya terus kelepek-kelepek tidak jelas, tekanan darah turun naik, nafas tersengal-sengal, ucapan tergagap-gagap. Penulis pikir cara alternatif lebih 'beda' ialah memberikan sesuatu yang lebih bermakna untuknya. Tiba-tiba ya mengalir begitu saja, memberikan bingkisan sebagai tanda yang kemudian bisa dibaca. Apapun yang terjadi setelah itu, hanya kuasa Allah yang menentukan, apakah pemberian tulus itu direspon sebagai sesuatu yang positif atau negatif. Poin ikhlas dalam hal ini boleh jadi menambah lega sesuatu yang tersimpan di dalam hati, yang mampu bertahan berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Namun, Allah jua yang menentukan dan membolak-balikkan hati seseorang pada akhirnya. Bersyukur atas sebuah masa yang sedang berbunga-bunga, yang hanya bisa dikenang suatu hari nanti. Merepresentasikan kejujuran hati yang ses

Agar Tetap Tegar

Kadang merasa terinspirasi oleh tokoh jagoan dalam game seperti Hitman atau Battlefield. Khususnya Hitman, laki-laki berwajah 'dingin' ini memiliki gaya yang bisa dibilang elegan, cool dan perfeksionis. Dalam film layar lebarnya, Hitman atau yang biasa dinamakan Agent 47, diperlihatkan bahwa ia tampak tidak tertarik dengan perempuan, apalagi laki-laki. Padahal dia laki-laki gagah, yang selalu fokus, berkonsentrasi terhadap pekerjaan profesionalnya. Bahkan, dalam suatu adegan ia digoda untuk berzina oleh seorang karakter perempuan, ia malah menusukkan obat bius agar perempuan tersebut tertidur dan tidak mengganggu dirinya. Sebuah aksi yang tidak terduga, di luar perkiraan dan terkesan 'hebat'. Dilihat dari kisah hidupnya, Agent 47 merupakan pembunuh bayaran yang dipekerjakan untuk menghilangkan nyawa orang-orang besar sekaligus orang-orang jahat. Agent 47 juga dilatih untuk menjadi tukang jagal profesional, berdiri tegap, berbadan kekar, berjalan rileks dengan pe

Mencari Jawaban

Penulis tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diri penulis hari ini. Perlu dicari jawaban mengapa pikiran jadi terus membayangkan, perlu ditelusuri mengapa benak selalu mencari-cari pembenaran. Ekspektasi yang terlalu tinggi harus diwaspadai. Sebab, ia bisa seperti bom waktu yang dikemas rapi, sehingga tidak terlihat apa yang sebenarnya akan terjadi dan tiba-tiba seseorang bisa saja jatuh sakit dari harapan yang sudah meninggi. Penulis mencari keseimbangan, butuh logika dan keyakinan bahwa segala sesuatunya mengalir dan terjadi atas izin Allah SWT. Selalu berpikir positif thinking merupakan cara paling benar dalam menyikapi segala persoalan. Setidaknya untuk hari ini, hingga detik ini (9/8/2014), masih saja penulis mencari kebenaran apakah benar-benar rasa itu telah datang. Meskipun secara sepihak, penulis telah mempatri sekat dan kasta yang seharusnya lebih tinggi ialah logika dibandingkan hati, tetapi sosoknya seperti mampu mendobrak sekat tersebut. Walaupun dibatasi