Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2013

Ada Apa dengan PNS?

PNS kepanjangan dari Pegawai Negeri Sipil. Katanya sih pegawai abdi negara. Bisa jadi, pengungkapan tersebut hanya istilah yang disematkan karena memang pekerjaannya menjadi bagian dari tenaga pekerja pemerintahan. Boleh jadi istilah tersebut hanya sekadar kalimat 'manis' bagi seseorang yang ingin terikat kerja dengan kementerian atau badan pemerintahan. Barangkali enggak 'ngabdi-ngabdi' amat tujuannya, melainkan posisi yang entah mengapa sepertinya semua orang ingin menjadi PNS melalui kompetensi tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Mereka yang pernah gagal dalam tes tersebut, atau malas sebelum berjuang ke 'medan tempur', malas ngelihat bejibunnya persyaratan CPNS, atau menganggap gaji PNS kecil, atau lebih senang bekerja di perusahaan swasta atau wirausaha, mereka memiliki pandangannya masing-masing mengenai PNS. Citra PNS bisa dibentuk oleh media. Misalnya, pemberitaan mengenai beberapa PNS yang luntang-lantung di mall atau berita mengenai kecurangan,

Berpikir untuk Resign?

Akhir-akhir ini sering sekali terbesit kata resign. Resign itu bahasa Inggris. Kalau dalam bahasa Indonesia artinya 'mengundurkan diri'. Kenapa harus resign? mungkin beribu macam alasan, mulai dari yang klasik sampai sepele, namun hal tersebut bisa dikatakan sebuah langkah berani, di mana perhitungan serta rencana berikutnya adalah jelas. Resign umum digunakan dalam konteks pekerjaan, gawean yang sebelumnya telah terikat kontrak kerja di awal. Jangan sampai memaknai resign malah menjadi bumerang bagi kehidupan diri sendiri. Sebab, ketika resign, maka langkah selanjutnya ialah menapaki jenis pekerjaan baru dan bertemu lingkungan baru atau mungkin tertarik untuk mencoba berwirausaha. Syukur-syukur, biasanya sebelum memutuskan resign, seseorang telah lebih dulu diterima di salah satu perusahaan yang diinginkannya. Terlalu dini berkata resign, bilamana masih ada celah untuk bertahan. Menjadikan kerumitan yang ada, agar bisa dihadapi secara adaptif serta fleksibel. Sesungguhny

Teguran-Nya Datang dari Munculnya Sakit

Varicella Zooster, nama sebuah virus yang setiap orang umumnya pernah kena. Biasanya virus ini, menyerang waktu si penderita masih kecil atau sekira usia anak-anak SD. Virus ini, yang akrab di sapa cacar air menimbulkan lepuhan hampir di sekujur tubuh, mulai dari wajah sampai kaki. Mereka yang telah sembuh dari virus ini, rupanya si virus tidak hilang 100 persen, melainkan bersembunyi di sel ganglia (kalau ga salah) dan sewaktu-waktu bisa muncul lagi, termasuk pada usia dewasa, yang disebabkan beberapa faktor. Faktor pertama, daya tahan tubuh sedang menurun, ini bisa diakibatkan oleh pekerjaan yang berat atau kurangnya istirahat, terutama jam tidur yang kurang. Faktor berikutnya, sebagaimana yang diungkap oleh dokter kulit di RS PMI Bogor, di tempat umum bisa saja ada orang yang sedang terkena sakit cacar ini. Tanpa menggunakan penutup hidung, sehingga virus mudah hinggap dari satu individu ke individu lain melalui pernapasan, apalagi misalnya di kereta yang sedang penuh sesak penump

Sesuatu yang Sulit Dipaparkan dengan Lisan

Antara malu dengan canggung melahirkan sediki gugup, kesemuanya berkolaborasi ria menjadikan si empunya perasaan tersebut sedikit berpikir berkali-kali untuk menemui, meski hanya sekedar menyapa. Dalam kondisi terombang-ambing seperti itu, cuma akal sehat dan sikap pura-pura 'cool' yang tampak lebih mudah muncul, karena memang biasanya sudah terlatih. Walau kenyataannya di lapangan, lebih banyak diam daripada bertanya, atau lebih memilih untuk menunggu kiriman pertanyaan dari lisan lawan bicara. Ada hikmah dibalik setiap peristiwa, dan inilah kenyataan apa adanya. Sesungguhnya bukan maksud hati untuk 'curhat colongan', tetapi hasrat untuk menulis tiba-tiba datang untuk menuangkan segala hal yang sulit dipaparkan dengan lisan. Teruntuk seorang teman yang dahulu pernah satu sekolah, satu kelas, 'ALP' beserta Suami, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. Senang rasanya melihat banyak yang menyempurnakan separuh dien-nya. Tidak cuma satu atau