Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2013

Pengalaman Perpanjang SIM A

Pagi-pagi, sekitar jam 8.30 WIB, bergegas membawa si roda dua tanpa SIM C ke Polres terdekat. Ya, tanpa SIM C, memang baru akan berencana membuatnya, setelah melaju dengan menggelindingkan dua ban dengan velg racing ini dari rumah menuju Polres Cibinong-Bogor. Sesampainya di lokasi, sudah 'disapa' kalau tidak salah, oleh petugas penjaga dengan teguran, "mau kmn? penulis jawab, "bikin SIM pak". Lalu, ia sedikit 'berceloteh' ria. Penulis tahu bapak penjaga yang sedang piket ini merasa 'dilangkahi' begitu saja, karena tiba-tiba motor yang sedang dikendarai ini langsung 'ngaclong' masuk ke dalam. Penulis sempat mikir, apakah setiap pemohon SIM (Surat Izin Mengemudi) wajib mengambil ID visitor terlebih dulu setelah memasuki pagar Polres? Namun sepertinya tidak, dan kemudian pemohon SIM bisa dipersilakan langsung menuju ke dalam, mencari parkiran motor. Ada sedikit 'ketakutan', bukan karena akan ditilang, namun perasaan janggal

Mikir

Mikir mikir, kelamaan mikir malah jadi bingung sendiri. Jangan kelamaan mikir, supaya apa yang ingin dikomunikasikan mengalir seperti air. Seperti halnya sebuah karya tulis, maka susunan bait demi bait harus terukir hingga menjadi tulisan komprehensif. Ternyata terbukti, setelah kata demi kata terangkai yang disusun tanpa kelamaan mikir, akhirnya tulisan itu pun jadi. Galau pun berakhir. Apalagi seorang reporter yang tiap hari kerjaannya nulis, baik itu di kertas atau di atas papan keyboard. Kalau kelamaan mikir, maka satu artikel saja bisa menghabiskan waktu yang mubazir. Maka, kalau ingin membuat sebuah tulisan, jangan kelamaan mikir. Tulislah apa yang ada di otak Anda. Boleh mikir asal di luar kepala. Libatkan pengalaman dan tulislah apa adanya, maka sebuah karya tulis akan tersusun dengan cepat dan aktual. Tapi ingat, menulis artikel tidak sama dengan memilih jodoh. Kalau jodoh boleh dipikir, bahkan diresapi, dipertimbangkan dari berbagai macam aspek. Sehingga, kemantapan h

Krisis Kemanusiaan di Mesir

Mencermati media beberapa hari belakangan ini, sungguh miris. Pemandangan mengerikan yang tidak terbayang apa yang terjadi apabila peristiwa tersebut terjadi di negara sendiri. Mesir, menyimpan duka mendalam pasca dilengserkannya presiden Mesir Mohamed Morsi. Masyarakat setempat yang mendukung pemerintahan yang dipimpin sang hafidz Quran harus berjuang menolak kudeta dengan cara demonstrasi damai. Sadisnya, respon atas aksi damai harus berujung pertumpahan darah. Militer yang didedengkoti oleh el-Sisi yang mengkudeta justru kebablasan dalam memberikan umpan balik atas demontrasi yang dilakukan pendukung Morsi. Bayangkan, tak perlu berpikir, kesampingkan melihat siapa yang benar atau salah dalam sebuah peristiwa misalnya, tiba-tiba pembantaian berlangsung di depan mata, dengan kekerasan, kekejaman, kebrutalan dengan senjata api yang menewaskan anak-anak dan perempuan. Itu GILA namanya! bayangkan itu anak dan ibu atau saudara kandung perempuan kita sendiri, hati siapa yang tak gera

Nothing Special Today

Biar judul pakai bahasa Inggris, padahal mah bukan berarti si pengucap benar-benar jago ceplas ceplos ngomong bahasa Inggris. Terkadang, memang bahasa asing bisa membuat sebuah pesan menjadi lebih sedikit 'berbobot' alias kerenan. Ketimbang, bila judulnya ditulis menjadi "Tidak ada yang spesial hari ini". Nada curhat bukan, dibilang galau mungkin. Tetapi bukan itu yang menjadi pokok pembicaraan. Kita tidak sedang membicarakan asal-usul kata galau dan sejenisnya. Melainkan, tidak ada yang spesial berarti tidak ada implikasi, tidak ada pengaruh atau apapun itu yang bisa membawa seseorang dalam perubahan signifikan. Nah, ditambah dengan kata hari ini? hari apa? 17 Agustus 2013. Ya, dahulu mungkin semarak 17 Agustus-an menjadi sebuah event tahunan yang dimeriahkan dengan karnaval kecil-kecilan se RT/RW, atau diramaikan dengan kegiatan lomba semacam balap karung, makan kerupuk dan sebagainya. Di sebagian daerah mungkin masih ada yang merayakan kegiatan tahunan terseb

Ta'aruf Online, Siapa Takut?

Sebenarnya agak malas ketika ingin menulis justru muncul rasa ogah-ogahan. Padahal, apa yang terlintas dipikiran bisa jadi sumber tulisan panjang yang sarat makna dan insya Allah manfaat. Akhirnya dipaksakan juga menulis, ya pada akhirnya akan mengalir dengan sendirinya. Masih di momen pasca idul fitri , liburan panjang menjadi angin segar dari rutinitas yang 'mencekik'. Seolah lupa faedah mengapa seseorang harus bekerja? tentunya untuk mendapatkan penghasilan. Itu bisa jadi merupakan tujuan primer, sedangkan tujuan yang lain yang menyertai bisa beragam, mulai dari mendapatkan pengalaman, berkenalan dengan banyak orang, 'melatih' diri dalam kondisi terjerat deadline kerjaan, manajemen waktu dan sebagainya. Jangan salah, dengan membuka diri di tempat pekerjaan atau lingkungan pertemuan keseharian yang melingkupinya selain bidang utama yang digeluti, juga jodoh bisa saja menghampiri. Berbicara jodoh lagi-lagi sebuah topik bahasan yang tampaknya tak kunjung usai. Mak

Pasca Idul Fitri

Seperti biasa pasca Idul Fitri ialah masih diberikan kesempatan libur beberapa hari. Jalanan macet di mana-mana, stasiun kereta api pun penuh dengan para pengunjung dari berbagai penjuru daerah. Seorang teman mengajak untuk berkumpul bersama di SMA yang dahulu pernah dikenyam 3 tahun menuntut ilmu di situ. Meski tidak sampai masuk ke dalam sekolah yang terletak di jalan Kartini - Bogor ini, tetapi pertemuan sederhana bisa mengukuhkan tali silaturahim. Terlebih mengunjungi 'babeh', begitu disapa bapak yang telah bertahun-tahun bertindak sebagai security di SMA kami. Bukan sebuah halal bihalal besar sebagaimana yang sudah-sudah, hanya segelintir teman saja yang hadir dan ngobrol tentang banyak hal. Selepas itu, kami berniat untuk menyaksikan film di bioskop terdekat. Di Bogor, kalau tidak di Botani Square, Ekalokasari, ya BTM (Bogor Trade Mall) yang merupakan opsi untuk memilih tempat 'kongkow-kongkow'. Khusus di BTM, setiap weekend sabtu-minggu, harga tiket nonton &#

Tapi Jodoh Bukan Perkara 'Iseng-Iseng'

Iseng-iseng ngopas (ngopi - paste) dari grup Islamic Motivation di Facebook. Sepertinya temanya menarik, yakni Hakikat Jodoh. Biar penulis komentari satu per satu kalimat yang tertulis berikut: Apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama… (tinggal nunggu kesempatan untuk saling kenal dong) telah tertulis siapa yang menjadi Jodohnya dalam Kitab Lauhful Mahfudz maka… (bersabar dan berdo'a semoga segera dipertemukan) sejauh apapun mereka… (tampaknya akan tetap terasa dekat, kan bisa memanfaatkan teknologi komunikasi) sebanyak apapun rintangan yang menghalangi… (kalau dilandasi niatan semata-mata karena Allah, insya Allah dimudahkan) sebesar apapun beza diantara mereka… (maksudnya, sebanyak apapun perbedaan, itu yang bakal jadi ujian kesabaran) sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya… (pasti Allah akan pertemukan kalau memang jodoh) meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya… (mencintai dalam diam memang lebih indah) meski m