Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Maafkan Penulis

Penulis jadi paham, mengapa setelah putus sebuah hubungan asmara. Tanpa ada aturan tertulis, tetapi hati menginginkan fase "netral" yang mengandalkan waktu sebagai masa cooling down. Setelah masa cooling down, maka hati mungkin baru akan bisa menerima kehadiran cinta yang masih segar. Sebelum masa defragmented atau "menata hati" itu selesai, maka diri lebih cenderung menjauhi hal yang berbau percintaan dan menyibukan diri dengan aktivitas lain. Boleh jadi, masa cooling down itu memang betul-betul diperlukan untuk memberikan waktu apakah si dia (mantan) akan kembali atau tidak. Bila ternyata tidak, itu bisa semakin mempermulus upaya moving on. Maaf, ketahuan sekali penulis jarang pacaran atau tidak terlalu mengerti seluk beluk kisah kasih demikian. Sehingga, tidak begitu dimengerti seni nya bahwa cinta membutuhkan waktu untuk legitimasi atau penerimaan. Mungkin selama ini penulis lebih banyak menghabiskan waktu untuk mempersiapkan dan mempersiapkan, hingga

Menanti dalam Harapan Baik

Menjadikanmu pelabuhan hati terakhirku adalah pilihan. Maaf bila aku menjadikanmu bukan sebagai yang pertama, melainkan menjadi salah satu perempuan yang menerima pengungkapan rasa yang lahir dari relung jiwa, tetapi ku harap engkaulah yang terakhir. Aku juga bukan manusia sempurna, yang pandai memendam rasa. Sungguh bila ku diam saja, maka itu sama saja membiarkan kebodohan menghampiriku. Aku bukan laki-laki romantis yang pintar mengarang cerita untuk membuatmu merasa jatuh cinta. Tidak ada yang aku tutupi, biarkan penilaianmu melihat seberapa jauh keseriusanku. Mungkin dirimu bertanya, mengapa aku terlalu cepat mengatakan sesuatu yang malah membuat dirimu bertanya-tanya. Karena, segala sesuatu sudah Allah tetapkan, yang mendorongku untuk menyampaikan hal itu tanpa adanya keterpaksaan, tanpa penyesalan. Tidak ada yang mengetahui rahasia Allah seperti jodoh dan kematian. Pun, tidak ada yang tahu kapan jodoh dan kematian itu tiba. Bila segalanya berjalan sesuai qada dan qada

Sebuah Perkenalan & Resolusi 2015

Perkenalan itu begitu manis, euforia dari gaduhnya hati untuk mencoba melangkah dari kepedihan masa silam. Kepahitan memang harus segera berlalu. Dan, 'moving on' adalah sesuatu yang sangat wajar sekali dalam kehidupan seseorang. Semakin banyak kejadian atau peristiwa, maka dalam benak selalu berputar untuk memikirkan, mencoba menerka apa yang berikutnya akan Allah hadirkan di depan kita. Dari segala kejadian yang terangkai, ada hikmah yang bisa diambil, sebuah pendewasaan dari kerapuhan jiwa. Ada cara-cara-Nya mengapa hati kemudian begitu sangat fluktuatif, turun dan naik. Kadang senang, kadang sedih. Bersyukurlah karena manusia normal memang secara alami merasakan itu, yang menunjukkan dinamika hidup yang sedang dilakoni, dijalani dengan penuh kesabaran. Sudah semakin berada di penghujung waktu, tidak ada lagi main-main dan senda gurau dalam menemukan belahan jiwa. Segala yang tertulis di Lauhul Mahfudz, terutama urusan jodoh akan tersingkap manakala kita berusaha