Entah seperti apa tanggapan orang yang membaca cerita ini. Mungkin penulis dianggap lebay atau terlalu mendramatisir, tetapi ini kejadian nyata yang sudah penulis alami beberapa kali. Saat tersedih ialah kaki mulai melangkah dari depan rumah untuk kemudian pergi menuju terminal bus Damri, bus yang membawa penumpangnya menuju bandara, ya menuju luar kota atau luar negeri untuk tugas. Mungkin beberapa di antara pembaca, ada yang senang dan bangga apabila bisa memiliki pekerjaan yang memungkinkan kita untuk pergi ke luar kota atau luar negeri. Sebelum kita benar-benar sampai di sana, mungkin kita bisa membayangkan sebuah wilayah yang sama sekali asing, tidak ada saudara dekat, tidak ada teman, lingkungan baru dan tentunya bertemu orang-orang baru. Di sana, kita akan dituntut untuk bertindak sesuai target dan tujuan perjalanan, jangan lengah, jangan gegabah, dan persiapan fisik yang harus dijaga dengan baik. Apalagi bila bepergian sendiri. Maka, tidak hanya kesiapan ongkos saja
Aktualisasi, cipratkan cerita, temukan warna.