Skip to main content

Umat Islam Wajib Tahu

Di antara bentuk kebaikan seorang muslim kepada saudaranya ialah saling nasehat menasehati, mengingatkan barangkali saudaranya memiliki kesalahan yang tidak ia sadari.

Seseorang yang menasehati atau mengingatkan dari kekeliruan bukan berarti dia bersih dari dosa, namun sebagai bentuk kasih sayang agar saudaranya tidak larut dalam kubangan kesalahan atau kejahilan yang mungkin pernah ia lakukan.

Menyampaikan nasehat bukan berarti seseorang itu lebih hebat, namun ia berharap kebaikan yang akan ia dapatkan dikarenakan seseorang mengerjakan kebaikan akibat nasehat saudaranya tersebut.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).

Di tengah berbagai macam fitnah, baik fitnah syahwat maupun fitnah syubhat, bermacam kelompok/firqah/aliran menyimpang, hendaklah seseorang itu belajar, mendalami ilmu agama Islam melalui guru/ustadz dengan metode (manhaj) salaf.

Kenapa harus manhaj salaf? Berikut akan penulis paparkan alasannya, mengajak saudara-saudara sekalian untuk mengenal terlebih dahulu tentang keutamaan, metode beragama yang direkomendasikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Semoga Allah membukakan pintu hidayah untuk kita semua.

Dari banyaknya keutamaan-keutamaan, penulis hanya mengambil sedikit poin saja, yang penulis ketahui setidaknya ada 5 keutamaan mengikuti kajian atau ceramah ustadz bermanhaj salaf.

1. Mengajak untuk Mencintai ilmu
Hal yang paling terlihat dari para ustadz bermanhaj salaf ialah ciri mereka menyampaikan agama Islam secara ilmiah, disertai dalil yang terang, baik itu Alquran dan atau Sunnah, atsar Sahabat maupun fatwa ulama serta rujukan kitab-kitab ulama Ahlussunnah Wal Jama'ah.

Kenapa ilmu itu penting untuk dicari, dipahami, kemudian diamalkan, karena Rasulullah yang mengatakan bahwa umat Islam wajib menuntut ilmu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

 مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). 

Allah Ta’ala berfirman:

 …يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ..

“…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).

Betapa pentingnya ilmu sehingga kita bisa beribadah sesuai dengan contoh Nabi, beribadah sesuai yang disyariatkan dan bukan termasuk orang-orang jahil.

Seseorang penuntut ilmu yang belajarnya betul, komprehensif, dan takut kepada Allah, terkait adab, dia yang seyogianya paling mampu mengaplikasikan apa itu adab. Karena dengan ilmu dia menerapkan adab kepada sesama manusia, tidak menzalimi saudaranya, tidak berucap kasar padanya, tidak berbuat keburukan kepada saudaranya.

Dimaklumi bahwa manusia, sekalipun dia seorang penuntut ilmu, tidak ada yang ma'shum (terjaga dari dosa), kecuali Nabi dan Rasul, namun seseorang itu perlu mengingatkan apabila ada kekeliruan pada diri saudaranya, sehingga terjadi perbaikan pada diri saudaranya tersebut.

Rasûlullâh Shalllallahu ‘alaihi wa sallam :

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat.

2. Perhatian terhadap Tauhid
Dakwahnya para Nabi dan Rasul ialah mengajak manusia untuk beribadah hanya kepada Allah. Tidak mempersekutukan-Nya, tidak berbuat kesyirikan, mengajak manusia untuk bertauhid.

Dakwah yang mulia, meski harus menerima konsekuensi siapa yang mendakwahkan tauhid, dia bisa jadi dimusuhi, ditentang, dituduh dengan tuduhan yang keji, dan sebagainya, namun dakwah ini tetap terus berjalan.

Allah berfirman di dalam Alquran terkait dengan tauhid, salah satunya surah Al-An'ām ayat 162

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Katakanlah (Muhammad), \"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,

Lawan dari tauhid ialah syirik. Dan, dosa kesyirikan tidak akan diampuni oleh Allah. Maka, seseorang yang belajar tentang tauhid, sesungguhnya ia tengah belajar pada perkara yang pokok di dalam agama, mempelajari tauhid sebagai syarat untuk masuk surga.

Mempelajari tauhid, maka ia belajar mengenal Allah, memahami apa itu tauhid Rububiyah, Uluhiyah dan Asma' wa Sifat dan mengenali bentuk-bentuk kesyirikan agar ia tidak terjerumus di dalam perbuatan syirik tersebut.

Allah berfirman di dalam Alquran, surah An-Nisā : 48

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.

Dan, ustadz bermanhaj salaf adalah yang paling memperhatikan keselamatan umat agar tidak jatuh dalam kesyirikan, paling memperingatkan bahaya kesyirikan, mengajarkan tauhid secara jelas, sehingga Islam itu betul-betul terang benderang.

3. Perhatian terhadap Sunnah
Salah satu ciri ustadz bermanhaj salaf ialah menyampaikan hadits-hadits, yang menerangkan kepada umat tentang status hadits tersebut, lemah atau dhaifkah, palsukah, hasan atau shahih kah? Sehingga, seseorang bisa mengamalkan hadits tersebut, menghindarkannya dari suatu amalan yang tidak boleh untuk dikerjakan (apabila hadits tersebut ternyata palsu/dhaif).

Dari menerangkan hadits itu sendiri, apabila statusnya shahih, maka bisa kita mengamalkannya. Seseorang akhirnya semakin yakin, dimotivasi untuk mengerjakan amalan sunnah, karena keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Mengamalkan sunnah, berarti seseorang berusaha mengikuti petunjuk Nabi, yang mengandung kebaikan-kebaikan karena beliau adalah suri teladan yang patut untuk diikuti.

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah," QS. Al-Ahzab: 21.

Mengamalkan sunnah agar dicintai oleh Allah. Sebagaimana hadits berikut:

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِى وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ

“Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.”

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.”

Ketika seseorang belajar tentang sunnah, ia pun seyogianya belajar apa itu pengertian bid'ah, karena sunnah lawannya bid'ah atau perkara baru di dalam agama Islam.

Sama halnya dengan belajar tauhid, lawannya kesyirikan, agar seseorang tidak terjerumus dalam kesyirikan, maka mempelajari sunnah tidak terlepas dari seseorang mengetahui perihal perkara bid'ah, agar ia tidak jatuh dalam mengamalkan amalan yang tidak dicontohkan oleh Nabi.

Begitu banyak dalil-dalil yang memperingatkan bahaya bid'ah, tidaklah diterangkan secara gamblang kepada umat kecuali dari ustadz atau dai yang memiliki metode yang benar di dalam memahami agama ini.

4. Tidak Ada Kesamaran/Syubhat
Telah kita ketahui bersama bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Telah disampaikan, dari ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam ini apa-apa saja yang bisa mengantarkan/mendekatkan seseorang ke surga, dan dijelaskan apa-apa saja yang bisa menggelincirkan seseorang ke neraka, segalanya telah disampaikan terang benderang bagi yang mau belajar agama ini dengan benar.

Maka, manhaj salaf yang paling perhatian terhadap jelasnya jalan dakwah para Nabi dan Rasul. Mengajak umat untuk kembali kepada kemurnian agama yang mulia ini, memperingatkan dari bahaya syirik, bid'ah dan kesesatan lainnya.

Oleh karena terangnya jalan ini, maka disampaikan perkara-perkara yang menyelamatkan seseorang dari kebinasaan. Menyelamatkan seseorang dari pemikiran yang menyimpang, pemahaman/ideologi yang keliru atau sesat, serta melindungi dari syubhat yang menyambar-nyambar.

Dari dakwah yang haq ini, semoga menjadi sebab-sebab datangnya hidayah dari Allah, mengangkat kejahilan dalam diri seseorang, sebagai perisai dari pemahaman yang menyimpang, pemahaman yang ekstrem, dan keliru di dalam memahami ayat Alquran dan hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الْحَلَالُ بَيِّنٌ وَالْحَرَامُ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتبِهَاتٌ

“Sesungguhnya perkara halal itu sudah jelas dan perkara haram itu sudah jelas. Dan di antara keduanya ada perkara-perkara yang samar”. (Muttafaqun ‘alaih).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ ، وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

“Tinggalkanlah segala yang meragukanmu dan ambillah yang tidak meragukanmu. Kejujuran akan mendatangkan ketenangan. Kedustaan akan mendatangkan kegelisahan.” (HR. Tirmidzi, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Di antara hal yang memantapkan keyakinan bahwa manhaj ini adalah yang haq, yakni tidak ada kesamaran di dalam menerangkan perkara atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Tidak ada pengaburan, bila memang haram, katakan haram, bila memang disyariatkan, maka dijelaskan landasan ilmiahnya. Sehingga, seseorang yang ikhlas dalam belajar, tentu tidak akan merasa bingung atau dibingungkan.

4. Tidak Bersikap Ghuluw
Seperti dijelaskan pada poin sebelum-sebelumnya, seseorang wajib menuntut ilmu agama Islam. Dengan ilmu, ia dapat bersikap  sesuai tuntutan di dalam agama, menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya, sehingga menjauhi sikap berlebih-lebihan atau melampaui batas (ghuluw).

Ilmu yang berasal dari Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman para Sahabat menjadikan seseorang, yang apabila semakin ia berilmu, seharusnya ia semakin takut kepada Allah. Semakin hati-hati di dalam berbuat, bersikap dan berbicara tanpa ilmu.

Dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyalllahu anhuma ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

…وَإِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِيْ الدِّيْنِ، فَإِنَّمَـا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالْغُلُوِّ فِيْ الدِّيْنِ

‘… Dan jauhilah oleh kalian sikap ghuluw (berlebihan) dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena sikap ghuluw (berlebihan) dalam agama.’”

Seseorang yang belajarnya dengan manhaj yang benar, ia seyogianya lebih terjaga di dalam lisan dan perbuatannya. Ilmu memagarinya agar tidak berbuat melampaui batas syariat, tidak mengkultuskan sosok/tokoh yang dianggapnya orang shaleh, karena mengetahui bahaya apabila ia jatuh di dalam kesyirikan.

Ustadz bermanhaj salaf, menjelaskan kepada umat agar kembali kepada kemurnian agama Islam, kembali kepada Alquran dan Sunnah sesuai pemahaman para Sahabat. Selain itu, juga mengajak umat untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah.

Allah berfirman di dalam Surah Al-Baqarah ayat 208,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.

5. Tidak Taqlid dan Mengajak Ittiba'
Ketika seseorang memiliki pemahaman yang benar tentang agamanya, ia akan berusaha meluangkan waktunya untuk belajar, mendatangi majelis dzikir/ilmu, menjadikan dalil sebagai landasan bagi amalannya.

Dengan mengetahui tentang ilmu, seseorang mampu beramal sesuai dengan tuntunan yang disyariatkan.  Berbeda dengan orang yang belum berilmu, boleh jadi dia akan taqlid atau mengikuti suatu amalan tertentu tanpa bertanya terlebih dahulu mengenai landasan dalilnya, atau dia sekadar ikut-ikutan saja, melihat banyak orang yang mengerjakannya, tetapi belum tentu hal tersebut berada di atas kebenaran.

Inilah mengapa pentingnya belajar agama Islam melalui ustadz bermanhaj salaf, agar kita tidak keliru di dalam beramal. Mengapa kita tidak boleh taqlid dan harus ittiba' (mengikuti), perhatikanlah hadits berikut.

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

صلوا كما رأيتموني أصلي

“Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat” (HR. Bukhari 631, 5615, 6008).

Di dalam shalat saja, terdapat ketentuan-ketentuan, baik gerakan maupun bacaannya. Agar ibadah shalat kita diterima oleh Allah, seseorang perlu belajar bagaimana shalat sesuai dengan contoh Nabi, mengikutinya sesuai dengan tuntunan.

Tidaklah seseorang yang telah belajar di dalam bab shalat dan bersuci misalnya, ia akan menyadari bahwa ada penjelasan syar'i di setiap gerakan, bacaan, bahkan tata cara wudhu yang benar dijelaskan, yang mungkin selama ini ia tidak mengetahuinya.

Dengan mempelajari ilmu di dalam shalat atau wudhu misalnya, seseorang bisa mengikuti sesuai contoh Nabi, tidak membuat gerakan baru yang tidak diperlukan di dalam shalat, tidak perlu meniru-niru orang lain yang mungkin telah menjadi suatu kebiasaan.

Sebagai seorang muslim kita harus taat, mengikuti sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Allah berfirman dalam Surah An-Nisā ayat 59,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Telah sampai kepada kita hari ini, dakwah yang haq, yang siapapun dari kita yang semoga Allah berikan petunjuk, yang jujur di dalam keimanan dan Islamnya, akan bisa menerima dakwah ini dengan hati yang senang.

Dakwah yang mengajak umat agar kembali kepada kemurnian agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Untuk perkara agama, tentu kita tidak boleh mengambil ilmu dari sembarang orang. Mungkin ada kebaikan yang disampaikan oleh setiap penceramah, tetapi serius di dalam mengambil ilmu perlu bimbingan dan arahan agar tidak keliru dalam memahami agama.

Untuk bisa mendengarkan ceramah atau kajian ustadz bermanhaj salaf atau ustadz sunnah, silakan akses di YouTube, live streaming Rodja TV, channel Safdah TV, Yufid TV.

Untuk mengetahui nama-nama ustadz yang patut diambil ilmu darinya: https://www.ayat-kursi.com/2017/06/ustadz-sunnah-terbaik-di-indonesia.html?m=1

Website yang bisa jadi rujukan untuk menuntut ilmu agama Islam:  https://muslim.or.id/, https://muslimah.or.id,  https://rumaysho.com/, http://konsultasisyariah.com, https://almanhaj.or.id/.

Semoga Allah berikan hidayah untuk kita semua.

*****

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman mengurus balik nama motor, pajak tahunan dan ganti kaleng (plat) di Samsat Kelapa Dua Tangerang

Sebagai warna negara yang baik, tentu kita perlu untuk memenuhi apa yang diharuskan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, yakni membayar pajak. Oleh karena kini sudah berdomisili di Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah kecamatan Curug, maka Anda yang beralamat di wilayah tersebut bisa mengurus seperti balik nama kendaraan bermotor, pajak tahunan dan ganti kaleng alias plat di Samsat Induk Kelapa Dua Tangerang. Penulis mengalami sendiri, karena berdomisili di Curug, maka tidak dapat mengurus seperti balik nama ranmor, dan lain-lain di Samsat Tangerang (Cikokol). Yang beralamat di Curug diarahkan untuk mengurus ke Samsat Kelapa Dua Tangerang. Perlu diperhatikan kalau Anda mengetikkan kata kunci di Google "Samsat Kelapa Dua Tangerang", maka hasil pencarian teratas akan menunjukkan "Gerai Samsat Kelapa Dua". Kalau Anda ingin cek fisik, mengurus balik nama hingga ganti kaleng secara mandiri (ngurus sendiri), maka di gerai tersebut tampaknya tidak bisa m

Lebih Baik Disini, Rumah Kita Sendiri (Bagian I)

Rasa nasionalis meledak bukan karena sedang nonton pertandingan bola timnas Indonesia, namun justru rasa kebanggaan dengan negara sendiri muncul pada saat ditolak dalam pengajuan VISA keluar negeri, ke USA. Bisa dibayangkan berapa uang yang mesti dikeluarkan dalam pengajuan permohonan VISA serta tinggal di negeri paman Sam tersebut, meski hanya beberapa hari. Untungnya semua biaya ditanggung oleh salah satu perusahaan elektronik terkemuka asal Jepang, yang memiliki Country Manager atau kantor cabang negara yang berlokasi di Jakarta timur. Komprehensifnya arsip, berkas dan surat ternyata mampu dikalahkan dengan "personal identity" yang mungkin mereka anggap belum layak untuk melancong ke negara super power tersebut. Padahal, surat beserta dokumen resmi lainnya telah dilampirkan, bahkan tiket reservasi hotel di Las Vegas pun telah dibukukan. Sekadar diketahui, event CES atau Consumer Electronic Show 2013 digelar pada awal Januari 2013. Di event akbar internasional ters

Pengalaman Balik Nama atau Ubah Nama Sepeda Motor

Balik nama motor itu penting, karena daripada capek-capek bolak-balik pinjem KTP asli pemilik motor lama, maka balik nama bisa memudahkan kita untuk bayar pajak pakai KTP sendiri. Selain itu, dari sisi psikologis juga, motor kesayangan itu sudah benar-benar 100 persen milik kita (perasaannya sih gitu), jadi lebih enak aja. Sebelumnya penulis belum tahu sama sekali dengan proses balik nama. Ya, karena ini baru pertama kali. Seharusnya balik nama itu enggak lama setelah Anda membeli kendaraan, jadi kalau entar-entaran lama-lama jadi males, eh tau-tau sudah kelewat dari jatuh tempo pajak motor tahunan. Terus kena denda deh. Tp sebaiknya memang satu bulan sebelum jatuh tempo pajak motor udah disiapin dan segera cabcus cari waktu ke kantor Samsat. Oh ya, di sini penulis ingin berbagi cerita nyata proses balik nama kendaraan motor. Sebelum berangkat, ada baiknya Anda cari-cari informasi melalui teman, saudara, atau cari di internet bagaimana proses balik nama kendaraan motor. Rupanya