“Salafi bukan organisasi”

Chapter 8

“Salafi bukan organisasi”

Ketika seseorang ingin hijrah dan memperdalam ilmu agama, maka gudangnya ilmu ialah para dai melalui ceramah-ceramah atau kajian. Selama dai atau ustadz menyampaikan berdasarkan Alquran dan Hadits (shahih), boleh kita ambil ilmu darinya.

Namun, yang perlu digarisbawahi ialah terkait dengan manhaj. Apa itu manhaj? Manhaj secara bahasa artinya jalan yang jelas dan terang.

“Sedang menurut istilah, Manhaj ialah kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan yang digunakan bagi setiap pelajaran-pelajaran ilmiyyah, seperi kaidah-kaidah bahasa arab, ushul ‘aqidah, ushul fiqih, dan ushul tafsir di mana dengan ilmu-ilmu ini pembelajaran dalam Islam beserta pokok-pokoknya menjadi teratur dan benar. Dan manhaj yang benar adalah jalan hidup yang lurus dan terang dalam beragama menurut pemahaman para Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,” sumber: https://muslimah.or.id/1185-mengenal-manhaj-salaf.html.

Ketika berbicara mengenai cara beragama yang benar menurut pemahaman para Sahabat Rasulullah, secara tidak langsung seseorang belajar mengikuti metode yang direkomendasikan di dalam Alquran dan Sunnah, yakni manhaj Salaf.

Salaf artinya orang-orang terdahulu, yang dimaksud ialah para Sahabat. Sehingga yang mengikuti mereka disebut dengan Salafi.

Bukan merupakan organisasi, bukan sekte atau aliran baru, karena setiap umat Muslim di seluruh dunia pada dasarnya ialah Salafi.

Sebab, ibadah-ibadah yang dikerjakan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang dilakukan orang-orang shaleh terdahulu yang hidup di zaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Sahabat diajarkan langsung oleh Rasulullah, sehingga yang paling mengetahui dan paham terhadap Alquran dan Sunnah ialah para Sahabat Radhiyallahu anhum.

”Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” Surat At-Taubah: 100.

Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya kemudian generasi sesudahnya lagi.” (HR. Ahmad, Ibnu Abi ’Ashim, Bukhari dan Tirmidzi). Sumber : https://rumaysho.com/3105-mengenal-salaf-dan-salafi.html.

Seiring gencarnya dakwah sunnah, yang tersebar di media sosial, YouTube maupun majelis taklim, istilah Salafi kental melekat di kalangan mereka yang menuntut ilmu agama (Tholabul Ilmi). Oleh karena dakwah sunnah yang digaungkan para dai, mengikuti cara beragama Sahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam (manhaj Salaf).

Ada banyak ustadz yang menyerukan sunnah (bisa dicari sendiri). Siapapun ustadznya, Insya Allah dengan keilmuan yang mumpuni oleh beliau-beliau ini patut kita mengambil ilmu darinya.

Sebagian lulusan perguruan tinggi di Madinah, sehingga tidak diragukan lagi wawasan serta pemahaman agama beliau-beliau. Semoga Allah menjaga mereka dan memudahkan kita untuk menuntut ilmu agama.

(Foto: Lifesciencedaily)