“Berilmu dulu sebelum beramal”

Chapter 3

“Berilmu dulu sebelum beramal”

Pentingnya kita menuntut ilmu agama agar kita mengetahui bahwa landasan kita beribadah atau beramal ialah berdasarkan Alquran dan Sunnah. Menuntut ilmu disertai keikhlasan dan hanya mengharapkan ridha Allah Subhanahu wa ta’ala.

Sebab, berapa banyak orang-orang yang melakukan suatu amalan atau ibadah, tetapi belum mengetahui ilmunya atau bahkan tidak mengikuti seperti yang Rasulullah ajarkan. Mungkin juga, kita mengerjakan suatu ibadah yang kita anggap betul dengan hanya melihat orang lain, menirunya atau ikut-ikutan kebanyakan orang.

Kritis perlu bukan berarti kita menjadi kaku ketika berinteraksi, melainkan menjaga ibadah-ibadah kita sendiri karena siapa lagi kalau bukan kita yang bertanggungjawab terhadap amalan-amalan kita? Maka dari itu, yuk kita belajar ilmu agama yang benar.

Contoh pada saat wudhu, sudahkah kita berwudhu dengan betul sesuai cara Rasulullah? Sudahkah kita shalat mengikuti gerakan yang dicontohkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam?

Dalam hal ibadah, perlu kita berilmu tentang ibadah tersebut, baik ibadah yang wajib maupun yang sunnah. Karena yang jadi teladan serta panutan kita siapa? Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Sehingga, ibadah yang kita lakukan secara benar, niscaya Allah akan menerima ibadah-ibadah tersebut.

Pentingnya menuntut ilmu agama melalui guru atau ustadz yang kompeten, memiliki pemahaman atau akidah yang benar sangat penting. Sehingga, ibadah yang kita kerjakan memiliki landasan dalil yang jelas dan mengikuti contoh dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Karena kita bisa melihat, banyak orang yang masih menyepelekan terkait dengan ibadah shalat, khususnya shalat berjamaah. Contoh saja, ada kesalahan-kesalahan yang mungkin kita tidak sadari, tidak memperhatikan kerapian dan kelurusan shof, mendahului gerakan imam, sibuk dengan berbagai macam doa sebelum takbirotul ihrom termasuk sibuk melafalkan niat dan sebagainya.

Belum lagi ketika mengangkat tangan untuk takbir awal shalat, saat rukuk, sujud hingga ketika tasyahud akhir masih ada yang membuka tangannya ke kanan dan ke kiri seiring dengan ucapan salam ketika wajah menoleh ke kanan dan ke kiri? Kita perlu memperhatikan terkait dengan ibadah shalat yang benar-benar dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Belum lagi memperhatikan tuma’ninah dan bacaan-bacaan yang betul di dalam shalat. Banyak yang mungkin belum mengetahui hal-hal sebagaimana disebutkan di atas. Maka pentingnya kita berilmu terlebih dahulu, kemudian beramal, agar ibadah kita diterima oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Maksimalkan apa yang bisa membuat kita lebih berilmu, bisa membaca buku, mendengarkan kajian atau ceramah, bertanya kepada ustadz atau mencari informasi dari sumber yang terpercaya, terutama untuk ibadah-ibadah sehari-sehari kita sendiri. Kalau sudah maksimal kita berusaha mencari ilmu, mendapatkannya, amalkan. “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu,” Surat At-Tagabun Ayat 16.

(Foto: Gzt)