Chapter 1
“Manusia tercipta untuk beribadah”
Kalimat yang sudah tidak asing lagi di telinga dan penulis yakin sudah banyak yang tahu dan paham bahwa manusia tercipta untuk beribadah kepada Allah. Dari kecil juga sudah diajari bagaimana praktek ibadah, shalat, puasa, zakat dan lain-lain.
Seorang anak bisa meniru orangtuanya ketika shalat. Anak kecil yang biasa dibawa orangtuanya ke masjid pasti tahu bagaimana praktek shalat, gerakannya, doanya hingga cara berdoa kepada Allah.
Bila anak dididik dengan baik oleh orangtuanya, perlahan tapi pasti ia tumbuh di lingkungan yang mengenal siapa Tuhannya. Bila sedari kecil diperlihatkan kebaikan demi kebaikan dan diajari misalkan cara shalat, mengaji dan sebagainya, maka ia tumbuh di lingkungan Islami yang mengokohkan imannya bahkan hingga ia menginjak remaja hingga dewasa.
Nah ini pentingnya, mencari suami untuk perempuan atau istri buat laki-laki yang sudah mengerti agama dengan baik. Kalau nahkoda atau pilotnya paham keluarga mau dibawa kemana, penumpang mah boleh jadi tinggal ngikut, Insya Allah tujuan surga, selamat di dunia dan akherat.
Kembali lagi pada keimanan yang terus dipupuk di lingkungannya, maka seseorang di dalam hidupnya bisa terus dekat sama Allah, walau terkadang iman bisa naik dan turun, tetapi enggak bakal tiarap-tiarap banget deh tuh iman, setidaknya dia bisa kontrol diri, kontrol emosi.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku,” Surat Az-Zariyat Ayat 56. Ayatnya jelas, makhluk ciptaan Allah, baik jin dan manusia diciptakan agar mereka beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Kalau sudah beriman dan mengenal Allah enak, mau dia bos perusahaan ternama, atau dia pejabat tinggi negara, PNS, pegawai swasta, mahasiswa, anak orang kaya atau pelaku wirausaha, tetap shalat lima waktu mah wajib dikerjakan.
Untuk itu, pentingnya agar iman kita tetap terjaga dan stabil, dilandasi dengan ilmu. Ilmu apa sih? Ilmu agama yang kita pelajari dari para ustadz, dai atau ulama. Dan kita wajib untuk menuntut ilmu syari tersebut.
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224) Sumber: https://muslim.or.id/18810-setiap-muslim-wajib-mempelajari-agama.html.
Balik nama motor itu penting, karena daripada capek-capek bolak-balik pinjem KTP asli pemilik motor lama, maka balik nama bisa memudahkan kita untuk bayar pajak pakai KTP sendiri. Selain itu, dari sisi psikologis juga, motor kesayangan itu sudah benar-benar 100 persen milik kita (perasaannya sih gitu), jadi lebih enak aja. Sebelumnya penulis belum tahu sama sekali dengan proses balik nama. Ya, karena ini baru pertama kali. Seharusnya balik nama itu enggak lama setelah Anda membeli kendaraan, jadi kalau entar-entaran lama-lama jadi males, eh tau-tau sudah kelewat dari jatuh tempo pajak motor tahunan. Terus kena denda deh. Tp sebaiknya memang satu bulan sebelum jatuh tempo pajak motor udah disiapin dan segera cabcus cari waktu ke kantor Samsat. Oh ya, di sini penulis ingin berbagi cerita nyata proses balik nama kendaraan motor. Sebelum berangkat, ada baiknya Anda cari-cari informasi melalui teman, saudara, atau cari di internet bagaimana proses balik nama kendaraan motor. Rupanya...
Comments
Post a Comment