Gelombang manusia berdatangan dari berbagai daerah, menyerukan satu suara. Mereka hadir karena panggilan rasa cintanya kepada kitab suci, Alquran dan Islam.
Dengan tertib dan damai, dan itu sesungguhnya kenyataan yang mereka rasakan. Adapun kemudian, terjadi hal di luar ekspektasi, itu bukan tujuan dan di luar kehendak mereka yang murni menyerukan persatuan dan keadilan hukum.
Tidak ingin melebar terlalu jauh, hanya saja, ada poin penting mengenai 4 November 2016. Pesan cinta untuk semua saudara/i, baik yang Muslim dan Non-muslim, semoga menjadi jalan hidayah bagi kita semua.
Kita saksikan, sosial media yang memiliki kekuatan informasi, kini ramai dengan kabar ini dan itu, sebagian mungkin berita benar, sebagian mungkin informasi abal-abal, atau pembentukan opini akibat rasa kebencian di dalam hati.
Belum lagi share sana dan sini, banjir timeline kita dengan informasi. Beberapa mengeluarkan komentar begitu dan begini. Kalau direspon atau diikuti, rasanya tidak ada habisnya.
Sejatinya, kita bisa meredam atmosfer situasi yang ada, dengan ucapan yang baik-baik. Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam".
Ketahuilah saudara, Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian dan toleransi penuh. Dalam banyak hal, toleransi itu sangat kental. Namun, tidak untuk urusan akidah atau keyakinan.
"Lakum dinukum wa liya din", bunyi Surah Al-Kafirun ayat 6, untukmu agamamu, dan untukku agamaku. Dengan saling menghormati dan kasih sayang, semua hidup berdampingan, damai.
Apakah sampai di sini saja? Tidak, Surat Al-Asr ayat 1-3 mengajarkan kita untuk saling menasehati kebenaran dan kesabaran, artinya syiar dan dakwah harus diteruskan.
Diterima atau ditolak, kebenaran hakiki itu tetap mutlak. Dengan menunjukkan adab, kesantunan dan kebaikan, yang melahirkan cinta dan Insya Allah jalan bagi hidayah. Kita tidak perlu saling mencaci, membenci, atau bermusuhan.
Alquran sebagai petunjuk, tidak hanya memiliki satu ayat, ada ayat lainnya yang mengajarkan perkara lainnya. Secara utuh, seorang Muslim menjadikan Alquran pedoman hidup, perintah wajib shalat, puasa, zakat, dan lain-lain.
Termasuk, banyak yang awalnya mungkin tidak tahu, kini menjadi tahu, yakni ayat yang baru-baru ini tampaknya sering kita dengar, Surah Al-Maidah ayat 51, yang bagi umat Muslim artinya ialah dilarang menjadikan seseorang yang beragama bukan Islam, menjadi pemimpin.
Seorang mukmin, mengimani Alquran dan Hadits, sehingga ia harus konsisten mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Poin konsistensi ini yang utama, yang seharusnya dipahami dan dijaga.
"Sami’na wa atha’na", kami dengar dan kami taat. Ketika secara tegas disampaikan perintah, atau larangan, maka seorang Muslim harus taat terhadap aturan dalam Islam.
Sebab, apapun yang Allah halalkan, pasti itu baik untuk manusia. Sementara yang Allah haramkan, itu yang memiliki keburukan, walau di mata manusia terlihat baik.
"Bisa jadi, kalian membenci sesuatu sementara itu baik bagi kalian, dan bisa jadi, kalian mencintai sesuatu sementara itu buruk bagi kalian. Allah mengetahui, sementara kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).
*****
(Foto: Dok. Pribadi)
Pengalaman mengurus balik nama motor, pajak tahunan dan ganti kaleng (plat) di Samsat Kelapa Dua Tangerang
Sebagai warna negara yang baik, tentu kita perlu untuk memenuhi apa yang diharuskan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, yakni membayar pajak. Oleh karena kini sudah berdomisili di Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah kecamatan Curug, maka Anda yang beralamat di wilayah tersebut bisa mengurus seperti balik nama kendaraan bermotor, pajak tahunan dan ganti kaleng alias plat di Samsat Induk Kelapa Dua Tangerang. Penulis mengalami sendiri, karena berdomisili di Curug, maka tidak dapat mengurus seperti balik nama ranmor, dan lain-lain di Samsat Tangerang (Cikokol). Yang beralamat di Curug diarahkan untuk mengurus ke Samsat Kelapa Dua Tangerang. Perlu diperhatikan kalau Anda mengetikkan kata kunci di Google "Samsat Kelapa Dua Tangerang", maka hasil pencarian teratas akan menunjukkan "Gerai Samsat Kelapa Dua". Kalau Anda ingin cek fisik, mengurus balik nama hingga ganti kaleng secara mandiri (ngurus sendiri), maka di gerai tersebut tampaknya tidak bisa m
Comments
Post a Comment