Tahun lalu merupakan masa yang telah berlalu. Namun tak memupuskan memori sebuah manuver perilaku untuk menjatuhkan hati seorang srikandi, walau kemudian tak tampak mekar bunga meski tunas sang rasa muncul merona.
Bukan sebuah puisi patah hati, karena sudah bukan dimensinya lagi menangisi sesuatu yang telah lampau. Episode hidup yang akan membuat kita semakin tegar dan mendewasa.
Saat kebisuan lebih sering hinggap dibanding cengkerama. Ah sudahlah, memang perlu dibuat ruang khusus bagi cerita usang agar tidak lagi menjelma menghantui, mengganggu dan mungkin mengikhlaskannya adalah lebih menenangkan.
Sesungguhnya yang ingin disampaikan ialah sebuah pesan, kepada seluruh masyarakat sebangsa setanah air, khususnya kepada muda-mudi, laki-laki atau perempuan yang sedang dalam fase jenjang menapaki level kehidupan berikutnya, pernikahan.
Buat para jomblo, yang katanya jomblo itu pilihan, bukan nasib (bener juga sih), tetaplah berpegang teguh pada prinsip. Jomblo di sini maksudnya ialah seseorang yang ingin menjaga, menjaga diri dari perbuatan yang memungkinkan dirinya terpancing dalam perzinaan.
Buat yang sedang didekati oleh lawan jenis, terkadang, untuk memahami kesungguhan seseorang, kita perlu juga berpikir secara mendalam terkait gerak-gerik dan lebih banyak mengandalkan intuisi daripada mendengar retorika eksplanatif. Beberapa mungkin menyampaikan pesan dengan cara basa-basi, atau mungkin langsung menuju sasaran.
Perlu diketahui, keterbukaan dan keterusterangan merupakan cara efektif untuk memulai ke dalam satu topik bahasan tertentu, setelah mempertimbangkan ketepatan situasi dan waktu.
Ada istilah, dalamnya lautan masih bisa diukur pakai satuan inci, meter, kilometer, namun dalamnya hati (ceileh), baik laki-laki atau perempuan yang sama-sama manusia, punya rasa ketertarikan, maka hati sulit untuk diukur.
Saat lebih banyak yang memilih untuk mengajak menuju jalan-jalan kemaksiatan, hubungan gelap (emang enggak ada lampunye?), ikatan pacaran to' (that's it), maka cara paling superior ialah menyatakan langsung ketertarikan diiringi dengan penawaran 'tiket' mengarungi bahtera rumah tangga.
Inilah di mana, saat cinta suci bertemu dengan iman (bukan iman vokalis J-rocks ya) dalam diri seorang pemuda, yang akan selalu ditemukan ialah pengejawantahan dari buah kecintaan-Nya terhadap Sang Maha Pencipta, rasa bersyukur dan keseriusan.
Bukan merupakan hal yang sering atau biasa terjadi, melainkan spesialisasi yang hanya ditujukan kepada yang teristimewa. Entah disadari atau tidak, dan apakah menilainya sebagai metode ketergesaan atau justru langkah paling cerdas bagi yang menyadarinya.
Apabila ditanya, sebesar apa sih rasa cinta dan keseriusan itu? Maka, "Adakah cinta yang lebih agung selain daripada mengajak seseorang yang dicintainya untuk menikah". Tidak ada kasta cinta yang lebih tinggi selain daripada memintanya untuk menjadi pasangan hidup.
Namun, memang tidak selalu seperti peribahasa, 'Pucuk Dicinta Ulam Tiba'. Ada kalanya dibutuhkan perpaduan kualitas dan kuantitas percakapan atau interaksi untuk semakin memantapkan.
Pernah dengar, di balik seorang pria yang sukses, ada istri yang terus mendukung di belakang. Di balik keberhasilan suami, ada istri yang senantiasa men-support.
Mungkin, ada laki-laki yang sebetulnya memiliki bakat tersembunyi, keahlian terpendam (masa gitu?), atau skill yang belum terasah sempurna, maka istri yang penuh kasih bisa mendorong suami untuk terus berusaha. Bukankah disemangati oleh seseorang yang dicintai akan sanggup melahirkan sebuah energi super dahsyat yang berlipat-lipat?
Boleh jadi, peran perempuan/istri akan sangat menentukan kesuksesan laki-laki/suami di masa depan. "Get to know him well, then raise him up from zero to hero. If beloved women success to raising up her man's personality, then she would seeing another big success from the man".
Mungkin pula, saat laki-laki tiba-tiba menyampaikan keinginannya untuk menikah dengan perempuan yang dicintainya, boleh jadi timbul pertanyaan dalam diri perempuan tersebut. Maka, perempuan yang mau memahami keadaan ini bisa menyediakan waktu baginya untuk mempelajari, menggali, mengorek, mengungkap, menelusuri atau menginvestigasi laki-laki tersebut.
"Tiada gading yang tak retak", pastilah ditemukan kekurangan dalam diri seseorang. Bila memang berjodoh, Allah berkehendak, pastilah hati akan tergerakan menuju jalan kebaikan.
*****
Ilustrasi (Foto: Nyari di internet)
Pengalaman mengurus balik nama motor, pajak tahunan dan ganti kaleng (plat) di Samsat Kelapa Dua Tangerang
Sebagai warna negara yang baik, tentu kita perlu untuk memenuhi apa yang diharuskan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, yakni membayar pajak. Oleh karena kini sudah berdomisili di Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah kecamatan Curug, maka Anda yang beralamat di wilayah tersebut bisa mengurus seperti balik nama kendaraan bermotor, pajak tahunan dan ganti kaleng alias plat di Samsat Induk Kelapa Dua Tangerang. Penulis mengalami sendiri, karena berdomisili di Curug, maka tidak dapat mengurus seperti balik nama ranmor, dan lain-lain di Samsat Tangerang (Cikokol). Yang beralamat di Curug diarahkan untuk mengurus ke Samsat Kelapa Dua Tangerang. Perlu diperhatikan kalau Anda mengetikkan kata kunci di Google "Samsat Kelapa Dua Tangerang", maka hasil pencarian teratas akan menunjukkan "Gerai Samsat Kelapa Dua". Kalau Anda ingin cek fisik, mengurus balik nama hingga ganti kaleng secara mandiri (ngurus sendiri), maka di gerai tersebut tampaknya tidak bisa m
Comments
Post a Comment