Kecantikan bukan semata-mata keindahan fisik, tetapi juga akhlak yang harus berbanding lurus. Katanya, ada lebih dari tujuh miliar manusia di muka Bumi, yang mana sebagian besar, mungkin diisi oleh kaum perempuan.
Ada sedikit sesuatu yang mengganjal dalam benak, tentang hakekat ketertarikan dan miliaran jumlah perempuan tersebut. Buat laki-laki, boleh jadi rasa ketertarikan pada satu lawan jenis itu sebagai 'bookmark' yang membuat cenderung kepadanya ketimbang yang lain.
Seorang teman berkata, "ibarat api lilin yang selalu menghadap ke atas, kalau ditiup dari kiri, maka api lilin itu sesaat bergerak mengikuti kemana hembusan angin. Kemudian, menghadap ke atas lagi,". Inilah hakekat ketertarikan tersebut, seperti mengunci, menanda, condong dan terus konsisten.
Permasalahannya, tidak semua orang berani langsung ujug-ujug melakukan pendekatan dan menyatakan perasaannya. Ada adab-adab yang perlu diperhatikan, soal waktu dan kesiapan.
Sebagian merasa siap, tetapi waktu yang dirasa kurang tepat, acap kali membuat urung penyampaian tersebut. Sebaliknya, kalau waktunya dirasa sudah tepat, tapi merasa belum cukup siap, ini yang menjurus pada penundaan demi penundaan.
Terasa agak sulit memang, di tengah zaman yang serba modern, glamor, globalisasi, hedonis serta materialistis. Boleh jadi mencari satu saja individu yang dinilai 'sempurna' untuk diajak serius, amatlah langka.
Ada perang alias konflik dalam diri, mencari yang sempurna dalam hal fisik tetapi diiringi pula dengan bayang-bayang ketakutan. "Nanti perawatannya mahal, nanti dia boros, nanti jadi pusat perhatian publik, nanti dia direbut orang," dan ketakutan-ketakutan lainnya.
Mencari yang sempurna dalam hal akhlak atau yang baik agamanya, lagi-lagi diiringi dengan bayang-bayang ketakutan. Ini setan pasti turut andil mengganggu manusia.
Kebanyakan, mungkin, sebagian dari mereka yang mencoba untuk mencari calon pasangan hidup. menghindari pacaran dengan cara taaruf, ditawarkan seorang ikhwan (laki-laki) atau akhwat (perempuan). Nah, semua kriteria dari sisi pengetahuan agama maupun kebiasaannya, pekerjaannya, latarbelakang keluarganya sudah oke, tetapi satu, yaitu paras.
Saat diketahui paras atau kemolekan wajah atau fisiknya yang berada di luar ekspektasi, maka tanpa disuruh tanpa komando, mundur teratur. Ketimbang mencari-cari alasan, "yah usianya cuma beda satu bulan 17 hari akh", atau "anu, dia mah cuma lulusan S1 UI sih (maunya S4 kalau ada), atau alasan, "orangnya kelihatannya baik, tetapi domisilinya kejauhan di Bekasi *eh," dan alasan-alasan lainnya.
Lebih baik jujur ketimbang harus mencari segudang alasan, hanya untuk pembelaan bahwa seseorang belum ada ketertarikan dengan calon yang ditawarkan. Atau sebetulnya masih ingin menggunakan jalur taaruf, tetapi dengan calon lainnya, kalau ada tawaran lain.
Memang tidak seperti membeli barang di warung, ada adab, ada cara, ada aturan, ada menjaga perasaan. Ditawarkan dua atau tiga calon pun, kalau belum memiliki landasan kuat untuk menikah, akan pudar jua.
Maka, di sini calon begitu penting. Untuk itulah diperlukan keberanian bagi seseorang, kalau dirasa naksir dan mengetahui kalau dia orang baik, katakan saja secara baik-baik, atau bila mengenali bahwa ia baik dan ingin mengajak serius, 'bookmark him or losing the opportunity'.
Untuk itu, keberanian yang dimaksud bukan untuk maksud PHP, apalagi main-main. Dan, persiapkan kapanpun seseorang datang dalam kehidupan, bagaimana menyikapinya agar tetap menjaga hubungan baik, memberikan pengertian tentang respon terhadapnya.
Setidaknya sudah berusaha, apapun hasilnya, apapun responnya dan apapun jawabannya, adalah yang terbaik. Jangan lupa konsisten dalam berdoa agar Allah menuntun ke dalam pilihan yang terbaik.
(Foto: Segiempat.com)
Balik nama motor itu penting, karena daripada capek-capek bolak-balik pinjem KTP asli pemilik motor lama, maka balik nama bisa memudahkan kita untuk bayar pajak pakai KTP sendiri. Selain itu, dari sisi psikologis juga, motor kesayangan itu sudah benar-benar 100 persen milik kita (perasaannya sih gitu), jadi lebih enak aja. Sebelumnya penulis belum tahu sama sekali dengan proses balik nama. Ya, karena ini baru pertama kali. Seharusnya balik nama itu enggak lama setelah Anda membeli kendaraan, jadi kalau entar-entaran lama-lama jadi males, eh tau-tau sudah kelewat dari jatuh tempo pajak motor tahunan. Terus kena denda deh. Tp sebaiknya memang satu bulan sebelum jatuh tempo pajak motor udah disiapin dan segera cabcus cari waktu ke kantor Samsat. Oh ya, di sini penulis ingin berbagi cerita nyata proses balik nama kendaraan motor. Sebelum berangkat, ada baiknya Anda cari-cari informasi melalui teman, saudara, atau cari di internet bagaimana proses balik nama kendaraan motor. Rupanya...
Wanita adalah perhiasan dunia...sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shalihah. Dilema terkadang saya rasakan..ketika dimensi zaman ini yang sesekali menguji komitmen saya pada diri saya. Sebuah komitmen tentang menjaga rasa dan karsa dalam sebuah bingkaian hati. Berharap hati yang Allah ciptakan dengan dimensi rasa ini, hanya tersirat dan tersurat pada insan pilihan Allah...tanpa harus melalui dimensi pacara. Perlu kita ketahui bahwa konsep tentang "pacaran" bagi sebagian besar remaja saat ini merupakan konsep yang tak asing lagi. Namun, bagi saya tidak, karna menyatunya dua hati yang suci bukan dilihat dari pacaran sebagai proses dan parameter. Melainkan a keiklasan, ketulusan, dan niat karena Allah.
ReplyDeleteKak terimakasih tulisannya. Sungguh tulisan kaka sangat memotivasi. saya akan makna cinta dan anugrah Allah pada wanita.