Ada sebuah fenomena yang terjadi di kalangan muda-mudi. Sesuatu yang menyentil saat kondangan misalnya, ditanya kapan nyusul dan lain sebagainya? Pertanyaan yang bisa dialamatkan kepada laki-laki muda atau perempuan muda.
Pernikahan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang yang kita kondangi itu. Di sisi lain, melihat pada diri kita sendiri, terutama buat yang masih single-single, pasti ingin juga merasakan kebahagiaan itu dan bertanya. "Kapan nih kapan?".
Memang tidak mudah seperti membalikan telapak tangan. Ada usaha, juga doa dan 'menyatukan' dua kepala, dua hati yang berbeda.
"Lain ladang lain ilalang," banyak juga mungkin laki-laki dan perempuan yang sudah mendekati usia 'kepala 3', tetapi masih juga belum bertemu dengan jodohnya. Di tempat lain, ada perempuan yang usianya terbilang masih muda, misalnya usia 20-25-an, saat rasanya sudah datang seseorang yang ingin serius, namun seringkali diabaikan.
Laki-laki pun demikian, saat kiranya sudah datang sebuah tawaran untuk menikah dengan seorang perempuan, dengan seribu alasan dia bisa melontarkan kata-kata ketidaksiapan.
Mungkin, tidak ada yang lebih mudah untuk dipegang kecuali gengsi, dan tidak ada sesuatu yang lebih sulit kecuali menerima dengan ikhlas dan tulus kehadiran seseorang.
Terutama untuk seseorang yang datang dengan menunjukkan keseriusan di awal. Kita terlalu takut dengan orang itu, seolah masih ingin mencari kesempurnaan dengan sosok yang lain.
"Adakah yang lain?, aku masih ingin sendiri, atau aku sedang dekat dan berharap dengan si fulan," suara yang mungkin keluar dari dalam hati.
Karena kita tidak benar-benar mengenal seseorang itu, atau justru kita yang menciptakan sebuah penghalang (barrier pada hati) agar tak mengenal orang tersebut, maka kita tidak akan pernah tahu siapa dia yang sesungguhnya.
"Baru lihat penampilannya saja sudah enggak tertarik, ahh dia mah kaku, atau dia terlalu baik buat ku," dan segudang reaksi lainnya di dalam hati, yang mungkin saja kita alami.
Padahal waktu terus bergulir, detik yang tidak akan pernah kembali, dan usia yang akan terus menggerogoti. Fisik kita, penampilan kita, akan memudar dan akan terus memudar pesonanya seiring bertambahnya usia.
Kita tidak sedang membicarakan penyesalan, saat nanti kita sudah begitu resah dan galau, di usia yang sudah semakin lanjut, namun jodoh belum kunjung tiba. Kita tidak ingin menyalahkan diri kita, karena dahulu pernah mengabaikan seseorang yang sebetulnya memiliki potensi dan baik.
Terlalu kompleks, banyak faktor yang membuat kita mengambil keputusan untuk 'reject' (menolak), karena mungkin kita sibuk dengan urusan duniawi, sibuk bekerja, masih ingin mengambil studi lebih tinggi, masih ingin mencari atau ditemukan, atau memang sudah mengikat hati dengan seseorang yang lain.
Akan ada suatu masa, di mana kita menyadari seseorang yang tepat ialah yang tidak hanya bermodalkan cinta, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Tidak hanya kaya, tetapi memiliki tanggungjawab. Tidak perlu yang teramat ganteng/cantik, tetapi ia bisa menjadi ayah/ibu yang baik.
Dan, yang terpenting dia bisa menjalankan perannya, sebagai seorang laki-laki shaleh yang mampu menjadi imam dalam keluarga, atau perempuan shalehah sebagai seorang ibu yang senantiasa menjaga kehormatan serta menyayangi anak-anak.
*****
(Foto: Millionwallpaper)
Balik nama motor itu penting, karena daripada capek-capek bolak-balik pinjem KTP asli pemilik motor lama, maka balik nama bisa memudahkan kita untuk bayar pajak pakai KTP sendiri. Selain itu, dari sisi psikologis juga, motor kesayangan itu sudah benar-benar 100 persen milik kita (perasaannya sih gitu), jadi lebih enak aja. Sebelumnya penulis belum tahu sama sekali dengan proses balik nama. Ya, karena ini baru pertama kali. Seharusnya balik nama itu enggak lama setelah Anda membeli kendaraan, jadi kalau entar-entaran lama-lama jadi males, eh tau-tau sudah kelewat dari jatuh tempo pajak motor tahunan. Terus kena denda deh. Tp sebaiknya memang satu bulan sebelum jatuh tempo pajak motor udah disiapin dan segera cabcus cari waktu ke kantor Samsat. Oh ya, di sini penulis ingin berbagi cerita nyata proses balik nama kendaraan motor. Sebelum berangkat, ada baiknya Anda cari-cari informasi melalui teman, saudara, atau cari di internet bagaimana proses balik nama kendaraan motor. Rupanya...
Comments
Post a Comment