Dan waktu tetap berjalan, detik jam terus bergerak, siang malam silih berganti. Sekalipun kita berdiam diri saja, waktu tak memiliki alasan untuk berhenti.
Patut kita renungi tentang kehidupan yang singkat ini. Banyak orang mencari kesenangan dunia, tidak sedikit pula yang menyadari tentang hari akhir.
Konsepsi, persepsi, bagaimana kita memandang kehidupan tidak terlepas dari latar belakang, pengaruh budaya, serta nilai-nilai religi.
Lagi-lagi soal waktu, yang terus bergerak tanpa kita sadari. Apakah terasa hari demi hari kian cepat berganti, "tahu-tahu eh tahu-tahu sudah masuk tahun baru.. Tahu-tahu sudah bertambah usia, tahu-tahu ketemu Senin lagi," dan seterusnya.
Perjalanan waktu yang mungkin tidak kita sadari, dan sudah melakukan apa saja kita selama di dunia? Ilmu apa saja yang sudah kita amalkan? Peluang apa saja yang mungkin sudah kita lewatkan, hanya karena ketidaksiapan kita menghadapi hal itu.
Tentang judul anti mainstream, sebenarnya ini merujuk pada laki-laki yang berani mengambil peluang, berani hadapi risiko, berani bergerak untuk masuk ke fase kehidupan baru.
Definisi mainstream apa sih? Yah, kira-kira artinya "mengikuti arus kebanyakan orang", gitu kali ya. Misalnya, banyak orang yang pakai hape Sam*ung, maka seseorang yang anti mainstream bilang, "gue beli hape Xia*mi aja deh, udah banyak yang pake hape Sam*ung".
Atau, orang-orang pada kerja di perusahaan swasta, maka seseorang yang anti mainstream bilang, "gue bikin usaha bisnis sendiri aja, bisa punya jam kerja bebas dan buka lowongan kerja buat orang lain,". Nah, kira-kira begitu kali ya definisi anti mainstream.
Kalau anti mainstream untuk perkara jodoh bisa juga tentunya yak. Kalau kebanyakan orang pada sibuk pacaran, sibuk telefonan, dituntut begini begitu, malem minggu kelimpungan, hak-hak 'selftime' dirampas dan sebagainya, maka penggiat anti mainstream woles aja dicap Joker (jomblo kere) *eh
Yakinlah jodoh itu engga selalu dimulai dari pacaran. Pacaran bukan alat untuk menuju pernikahan. Pacaran mungkin hanya manifestasi dari perasaan ingin memiliki, meledaknya rasa ketertarikan yang barangkali bersifat jangka pendek, walau ada juga yang memang berhasil menuju jenjang pernikahan dari pacaran.
Walau bagaimanapun, dari sisi agama Islam tidak dibenarkan cara seperti itu. Modal utama menikah ya kesiapan lahir dan batin serta restu dari orangtua. Dengan siapa calonnya, itu akan berkaca pada diri kita sendiri.
Kalau dilihat di zaman ini, memang tidak banyak yang anti mainstream. Karena yang mainstream sudah terlalu banyak, dipahami dengan perspektif sosial budaya masyarakat yang terbangun dengan sendirinya.
Oh ya, Allah yang sudah mengatur jalannya, skenarionya. Jangan pernah berputus asa, seseorang yang baik akan dipertemukan dengan jodoh yang baik pula, di saat sama-sama siap dan di waktu yang tepat.
(Foto: Zamnar)
Pengalaman mengurus balik nama motor, pajak tahunan dan ganti kaleng (plat) di Samsat Kelapa Dua Tangerang
Sebagai warna negara yang baik, tentu kita perlu untuk memenuhi apa yang diharuskan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, yakni membayar pajak. Oleh karena kini sudah berdomisili di Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah kecamatan Curug, maka Anda yang beralamat di wilayah tersebut bisa mengurus seperti balik nama kendaraan bermotor, pajak tahunan dan ganti kaleng alias plat di Samsat Induk Kelapa Dua Tangerang. Penulis mengalami sendiri, karena berdomisili di Curug, maka tidak dapat mengurus seperti balik nama ranmor, dan lain-lain di Samsat Tangerang (Cikokol). Yang beralamat di Curug diarahkan untuk mengurus ke Samsat Kelapa Dua Tangerang. Perlu diperhatikan kalau Anda mengetikkan kata kunci di Google "Samsat Kelapa Dua Tangerang", maka hasil pencarian teratas akan menunjukkan "Gerai Samsat Kelapa Dua". Kalau Anda ingin cek fisik, mengurus balik nama hingga ganti kaleng secara mandiri (ngurus sendiri), maka di gerai tersebut tampaknya tidak bisa m
Comments
Post a Comment