Skip to main content

Sepenggal Memori

Seperti ada memori yang di-recall kembali. Setiap orang punya cerita dan barangkali memiliki trauma.

Dan, cinta masih menjadi misteri. Kadang ia diharapkan tetap eksis menepis kekosongan, kadang ia lebih baik menghilang guna hindarkan segala kegundahan.

Berbeda manusia, berbeda cara, berbeda pola pikir dan berbeda karakteristik. Walau jatuh cinta itu universal (siapapun bisa merasakannya), setiap orang memaknai atau menyikapinya dengan cara yang berbeda.

Coba kita masuk dalam konteks kedewasaan. Cinta yang siapapun mendambakan, cinta yang banyak orang memimpikan.

Adakah korelasi antara cinta dan pernikahan. Tentu ada, seseorang ingin mencintai dan dicintai, serta menikah dengan orang yang dipercayainya tersebut.

Setiap orang juga memiliki karakteristik terkait cara ia dalam mencintai. Bisa saja disimpan tanpa diungkapkan, bisa diungkapkan hanya sebatas pengungkapan.

Atau, pengungkapan yang disertai keberanian untuk bersegera memilihnya menjadi kandidat terbaik pasangan hidup.

Sekali lagi, berbeda orang, berbeda tingkat pemahaman mengenai agama atau seberapa dekat ia dengan rabb-nya, berbeda tingkat kedewasaan, berbeda pula cara ia  menyikapi cinta tersebut.

Cinta yang datang pada seseorang yang kesehariannya mengejawantahkan cinta itu dengan cara berpacaran, maka tak aneh bila ia berpikir, memiliki pandangan, cara, interaksi yang menjurus dengan pola-pola dalam berpacaran.

Terlepas dari tujuan kedekatan itu hanya untuk bersenang-senang, mengisi waktu luang, agar tidak dicap jomblo, supaya dikatakan gaul, mengikuti tren di antara teman-teman lain, atau memang tujuan pernikahan.

Ada pula yang berpikir bahwa cinta tidak bisa dibiarkan begitu saja dalam ruang kebisuan. Ia perlu mengungkapkan maksud dan tujuan, menjadikan perasaan fitrah tersebut sebagai 'kekuatan', memuliakannya dalam pernikahan.

Ada hal pokok yang terletak di dalamnya, tentang kesiapan, kematangan dan keberanian. Berbeda individu juga berbeda karakteristiknya, ada yang lugas menyampaikan maksud hatinya, ada yang berbasa-basi dengan kode, ada yang bergombal ria terlebih dahulu dan lain-lain.

Namun, kita tidak bisa menuntut orang lain mengikuti cara berpikir kita. Begitu juga kita tidak ingin dituntut memiliki cara berpikir yang sama seperti orang lain.

Yang memiliki cara berpikir yang sama, maka mereka akan lebih cepat menyambung, lebih mudah klop dalam interaksi dan kedekatan. Yang memiliki perbedaan cara berpikir, maka keduanya sulit untuk dapat menyatu dan barangkali menjadi saling menjauh.

Satu hal yang perlu diperhatikan, yakni perkenalan. Semakin kita mengenal, semakin kita menyelami seseorang dan menemukan keunikan atau faktor ketertarikan serta menjauhkan sifat ego diri kita masing-masing, maka cara berpikir kedua individu yang berbeda dapat bersinergi.

Mari kita tengok diri kita masing-masing, sesempurna itukah diri kita? Pantaskah kita berharap sosok sempurna, padahal kita bukan siapa-siapa dan penuh kekurangan.

Atau, jangan-jangan kita memang sedang menguji kesungguhannya, mengukur seberapa besar perjuangan cintanya hingga walaupun ditolak, apakah dia akan tetap mengejar.

Atau, kita tidak terpikirkan bahwa ia pun tengah menguji kita, melihat apakah setiap perhatiannya dan itikad pendekatannya akan direspon atau tidak oleh kita sebagai tanda penerimaan atau justru pengabaian untuknya.

Bukankah cinta akan terus tumbuh bila terawat, sebaliknya, akan layu bila kehadirannya memang benar-benar tidak diharapkan.

Semakin kita menunjukkan ketidakpedulian, semakin kita lebih memilih diam untuk diperhatikan ketimbang memperhatikan, semakin kita enggan untuk mengenalnya lebih dalam. Maka, tidak akan dapat terwujud yang namanya keseriusan dalam menjalin hubungan.

Bila kondisinya demikian, akan ada hati yang menyesuaikan keadaan tersebut dengan jubah ketegaran.

Ia bisa pergi walau hatinya masih menginginkan. Ia akan diam, menganggap tidak terjadi apa-apa walau perasaannya dan dibenaknya masih mengharapkan.

Ada memori yang akan tetap tinggal dan tak meminta untuk dilupakan. "Walau redupnya asa tak pekat hilangkan rasa," tulisnya.

*****

(Foto: Dok. Pribadi)

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman mengurus balik nama motor, pajak tahunan dan ganti kaleng (plat) di Samsat Kelapa Dua Tangerang

Sebagai warna negara yang baik, tentu kita perlu untuk memenuhi apa yang diharuskan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, yakni membayar pajak. Oleh karena kini sudah berdomisili di Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah kecamatan Curug, maka Anda yang beralamat di wilayah tersebut bisa mengurus seperti balik nama kendaraan bermotor, pajak tahunan dan ganti kaleng alias plat di Samsat Induk Kelapa Dua Tangerang. Penulis mengalami sendiri, karena berdomisili di Curug, maka tidak dapat mengurus seperti balik nama ranmor, dan lain-lain di Samsat Tangerang (Cikokol). Yang beralamat di Curug diarahkan untuk mengurus ke Samsat Kelapa Dua Tangerang. Perlu diperhatikan kalau Anda mengetikkan kata kunci di Google "Samsat Kelapa Dua Tangerang", maka hasil pencarian teratas akan menunjukkan "Gerai Samsat Kelapa Dua". Kalau Anda ingin cek fisik, mengurus balik nama hingga ganti kaleng secara mandiri (ngurus sendiri), maka di gerai tersebut tampaknya tidak bisa m

Lebih Baik Disini, Rumah Kita Sendiri (Bagian I)

Rasa nasionalis meledak bukan karena sedang nonton pertandingan bola timnas Indonesia, namun justru rasa kebanggaan dengan negara sendiri muncul pada saat ditolak dalam pengajuan VISA keluar negeri, ke USA. Bisa dibayangkan berapa uang yang mesti dikeluarkan dalam pengajuan permohonan VISA serta tinggal di negeri paman Sam tersebut, meski hanya beberapa hari. Untungnya semua biaya ditanggung oleh salah satu perusahaan elektronik terkemuka asal Jepang, yang memiliki Country Manager atau kantor cabang negara yang berlokasi di Jakarta timur. Komprehensifnya arsip, berkas dan surat ternyata mampu dikalahkan dengan "personal identity" yang mungkin mereka anggap belum layak untuk melancong ke negara super power tersebut. Padahal, surat beserta dokumen resmi lainnya telah dilampirkan, bahkan tiket reservasi hotel di Las Vegas pun telah dibukukan. Sekadar diketahui, event CES atau Consumer Electronic Show 2013 digelar pada awal Januari 2013. Di event akbar internasional ters

Pengalaman Balik Nama atau Ubah Nama Sepeda Motor

Balik nama motor itu penting, karena daripada capek-capek bolak-balik pinjem KTP asli pemilik motor lama, maka balik nama bisa memudahkan kita untuk bayar pajak pakai KTP sendiri. Selain itu, dari sisi psikologis juga, motor kesayangan itu sudah benar-benar 100 persen milik kita (perasaannya sih gitu), jadi lebih enak aja. Sebelumnya penulis belum tahu sama sekali dengan proses balik nama. Ya, karena ini baru pertama kali. Seharusnya balik nama itu enggak lama setelah Anda membeli kendaraan, jadi kalau entar-entaran lama-lama jadi males, eh tau-tau sudah kelewat dari jatuh tempo pajak motor tahunan. Terus kena denda deh. Tp sebaiknya memang satu bulan sebelum jatuh tempo pajak motor udah disiapin dan segera cabcus cari waktu ke kantor Samsat. Oh ya, di sini penulis ingin berbagi cerita nyata proses balik nama kendaraan motor. Sebelum berangkat, ada baiknya Anda cari-cari informasi melalui teman, saudara, atau cari di internet bagaimana proses balik nama kendaraan motor. Rupanya