Skip to main content

Untold Story (1)

Penulis masih ingat, sekira dua pekan sebelum tahun baru tiba, ada sebuah perkenalan yang terjadi. Tepat di mushola, di sebuah gedung lantai empat yang sama-sama kita mencari rezeki di sana.

Sebelum perkenalan itu benar-benar terjadi, mungkin sosoknya agak tersohor di kalangan kaum adam. Pada sebuah hari di mana penulis bersama dengan teman laki-laki lainnya menunggu hidangan makan siang tiba, ada sedikit pembicaraan mengenai dirinya.

Dalam obrolan ngalor-ngidul di sebuah meja makan kantin sebrang, penulis di tengah kerumunan teman-teman yang lain tidak terlalu banyak menyimak, hanya mengetahui bahwa redaktur pelaksana (kini sudah resign) salah satu portal media online terbesar di Jakarta sudah meng-add pin BB-nya.

Obrolan terjadi panjang lebar, yang penulis ketahui, rupanya nama dirinya cukup tenar di kalangan rekan kantor. Ya, mungkin saja karena 'newcomers' dan kebetulan dianugerahi wajah ayu, ada saja perbincangan tentang hal itu di kalangan laki-laki di kantor.

Setelah itu, penulis sama sekali tidak tahu yang mana sih sosok yang dimaksud itu. Hari berlalu dan rekan kerja dalam tim mengungkap, ia baru bertemu dengan dirinya di sebuah acara liputan karena masih berkaitan dengan Ekonomi dan Techno (e-commerce).

Harbolnas 12 Desember 2014 menjadi momen biasa saja bagi penulis, tetapi karena event inilah ada topik yang bisa jadi bahan celetukan atau obrolan kala bertemu dengannya. Disitulah perkenalan berlangsung.

Belum ada yang terlalu spesial hingga tugas seorang stalker harus dijalankan. Penulis mencari berbagai informasi melalui dunia maya. Hebat yah teknologi zaman sekarang, hanya butuh PC dengan sambungan internet, buka website media sosial atau Google, tertampil informasi berupa gambar maupun teks. Rupanya ia memiliki blog.

Penulis juga seorang blogger, yang gemar menulis bukan karena kurang kerjaan, tetapi dengan menulis ialah mampu mengaktualisasikan apa yang ada dipikiran. Tidak ada yang memberikan upah bagi tiap posting-an blog, tetapi aktivitas menulis ini menjadi seru karena kita perlu wadah untuk menuangkan sesuatu dalam benak.

Rutinitas pekerjaan harian mengharuskan penulis untuk menulis dengan bahasa baku, maka dengan blog-lah ada lapak untuk dipakai menulis apapun yang ingin ditulis dengan bahasa non-baku. Ngeblog juga sebagai cara untuk menunjukkan siapa diri kita, apa keinginan kita, seperti apa kepribadian kita dan mengungkap lebih banyak hal yang tidak terlihat dalam pertemuan fisik.

Dari blog pula penulis bisa menerka, mendeskripsikan dan mengetahui sedikit banyak tentang seseorang. Karena blog adalah tulisan paling jujur (tergantung yang nulisnya), diungkap dalam bahasa bernada cerita, ekspresif, dan menarik.

Tidak disangka dari blog juga, getar-getar sesuatu itu tiba-tiba menghampiri. Bukan karena SMS masuk di hape kemudian muncul getar, nutt.. nutt.., tetapi getarnya tuh di sini (nunjuk dada). Dalam posting-annya yang penulis anggap menarik dari A sampai Z, ada sesuatu yang penulis tangkap.

Sesuatu yang penulis sangat peka, karena penulis pun berpikir memiliki keseragaman gagasan dengannya. Ada beberapa kali penyebutan kata, 'jodoh'.

Kata tersebut seperti magnet yang menarik dengan kuat, 'menikam' penuh harap, dan menancapkan suatu embrio afeksi untuk kemudian hari.

Apakah kita memiliki keinginan dan tujuan yang sama?

Bagi penulis, membaca sejumlah tulisan di blog layaknya mengenal dan terus mengenal tentang diri sang pemilik blog. Membaca blog, seperti sedang 'mengenalkan diri' secara satu arah. Semakin banyak tulisan blog yang dibaca, maka terasa semakin mengenal.

Bagi penulis, membaca tulisan-tulisan blog itu sudah seperti mengenalnya dalam waktu yang cukup lama, padahal pertemuan aslinya baru kemarin. Semakin tulisan itu dibaca, maka ada saja bahan obrolan yang bisa diceritakannya, dan getaran itu menjadi lebih menemukan ritme kestabilannya.

Ritme kestabilan inilah, sebuah kondisi hangat, sekaligus membawa penulis dalam area ketidakmenentuan.

(Berlanjut..)

*****

(Foto: Lantai teratas Plaza Semanggi/Dok. Pribadi)

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman mengurus balik nama motor, pajak tahunan dan ganti kaleng (plat) di Samsat Kelapa Dua Tangerang

Sebagai warna negara yang baik, tentu kita perlu untuk memenuhi apa yang diharuskan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, yakni membayar pajak. Oleh karena kini sudah berdomisili di Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah kecamatan Curug, maka Anda yang beralamat di wilayah tersebut bisa mengurus seperti balik nama kendaraan bermotor, pajak tahunan dan ganti kaleng alias plat di Samsat Induk Kelapa Dua Tangerang. Penulis mengalami sendiri, karena berdomisili di Curug, maka tidak dapat mengurus seperti balik nama ranmor, dan lain-lain di Samsat Tangerang (Cikokol). Yang beralamat di Curug diarahkan untuk mengurus ke Samsat Kelapa Dua Tangerang. Perlu diperhatikan kalau Anda mengetikkan kata kunci di Google "Samsat Kelapa Dua Tangerang", maka hasil pencarian teratas akan menunjukkan "Gerai Samsat Kelapa Dua". Kalau Anda ingin cek fisik, mengurus balik nama hingga ganti kaleng secara mandiri (ngurus sendiri), maka di gerai tersebut tampaknya tidak bisa m

Lebih Baik Disini, Rumah Kita Sendiri (Bagian I)

Rasa nasionalis meledak bukan karena sedang nonton pertandingan bola timnas Indonesia, namun justru rasa kebanggaan dengan negara sendiri muncul pada saat ditolak dalam pengajuan VISA keluar negeri, ke USA. Bisa dibayangkan berapa uang yang mesti dikeluarkan dalam pengajuan permohonan VISA serta tinggal di negeri paman Sam tersebut, meski hanya beberapa hari. Untungnya semua biaya ditanggung oleh salah satu perusahaan elektronik terkemuka asal Jepang, yang memiliki Country Manager atau kantor cabang negara yang berlokasi di Jakarta timur. Komprehensifnya arsip, berkas dan surat ternyata mampu dikalahkan dengan "personal identity" yang mungkin mereka anggap belum layak untuk melancong ke negara super power tersebut. Padahal, surat beserta dokumen resmi lainnya telah dilampirkan, bahkan tiket reservasi hotel di Las Vegas pun telah dibukukan. Sekadar diketahui, event CES atau Consumer Electronic Show 2013 digelar pada awal Januari 2013. Di event akbar internasional ters

Pengalaman Balik Nama atau Ubah Nama Sepeda Motor

Balik nama motor itu penting, karena daripada capek-capek bolak-balik pinjem KTP asli pemilik motor lama, maka balik nama bisa memudahkan kita untuk bayar pajak pakai KTP sendiri. Selain itu, dari sisi psikologis juga, motor kesayangan itu sudah benar-benar 100 persen milik kita (perasaannya sih gitu), jadi lebih enak aja. Sebelumnya penulis belum tahu sama sekali dengan proses balik nama. Ya, karena ini baru pertama kali. Seharusnya balik nama itu enggak lama setelah Anda membeli kendaraan, jadi kalau entar-entaran lama-lama jadi males, eh tau-tau sudah kelewat dari jatuh tempo pajak motor tahunan. Terus kena denda deh. Tp sebaiknya memang satu bulan sebelum jatuh tempo pajak motor udah disiapin dan segera cabcus cari waktu ke kantor Samsat. Oh ya, di sini penulis ingin berbagi cerita nyata proses balik nama kendaraan motor. Sebelum berangkat, ada baiknya Anda cari-cari informasi melalui teman, saudara, atau cari di internet bagaimana proses balik nama kendaraan motor. Rupanya