Penulis mulai menulis dan menulis lagi. Seperti ada yang ingin dikatakan. Seperti ada yang ingin dicurahkan, dijelaskan walau ucapan tidak mampu mengejawantahkan apa yang sesungguhnya ada di dalam.
Semakin dijelaskan maka akan semakin rumit. Diungkapkan malah membingungkan, tidak mengena pada titik inti apa yang sebetulnya benar-benar ingin disampaikan.
Semakin banyak perkataan yang terlontarkan, malah semakin menjauhkan dari inti pokok yang tengah dirasakan. Entah apa yang sebenarnya terjadi, tidak biasanya merasakan seperti ini.
Segala yang tersembunyi di dalam, memang sudah terbuka dan terus menganga. Semua tidak perlu penjelasan, karena apa yang sesungguhnya sedang dirasakan tidak akan mampu diuraikan dengan perkataan.
Ada hati yang duduk manis di sini. Yang dengan hati itu, jauh lebih mampu menyampaikan apa yang sebetulnya dirasakan walau dalam diam. Tanpa kata, tanpa isyarat.
Seperti gunung es. Semua yang mampu diceritakan hanya bagian puncaknya, jauh lebih besar apa yang tersembunyi di dalamnya. Pun, tulisan blog ini juga tidak dapat mewakilkan semua yang tersimpan di dalam.
Bila perasaan ini datangnya dari Allah dan bila baik, pasti memberikan kebaikan bagi keduanya. Namun bila berimbas keburukan, semoga Allah menjauhkannya.
Perasaan yang tidak membutuhkan penjelasan logika untuk mendefinisikannya. Perasaan yang tidak memerlukan penjelasan kapan waktu kemunculannya. Perasaan yang tidak membutuhkan penjelasan dari pertanyaan 'mengapa' perasaan itu bisa hadir.
Ya, hanya sebatas perasaan.
*****
(Foto: Sebuah gedung yang biasa kita lewati/Dokumen Pribadi)
Semakin dijelaskan maka akan semakin rumit. Diungkapkan malah membingungkan, tidak mengena pada titik inti apa yang sebetulnya benar-benar ingin disampaikan.
Semakin banyak perkataan yang terlontarkan, malah semakin menjauhkan dari inti pokok yang tengah dirasakan. Entah apa yang sebenarnya terjadi, tidak biasanya merasakan seperti ini.
Segala yang tersembunyi di dalam, memang sudah terbuka dan terus menganga. Semua tidak perlu penjelasan, karena apa yang sesungguhnya sedang dirasakan tidak akan mampu diuraikan dengan perkataan.
Ada hati yang duduk manis di sini. Yang dengan hati itu, jauh lebih mampu menyampaikan apa yang sebetulnya dirasakan walau dalam diam. Tanpa kata, tanpa isyarat.
Seperti gunung es. Semua yang mampu diceritakan hanya bagian puncaknya, jauh lebih besar apa yang tersembunyi di dalamnya. Pun, tulisan blog ini juga tidak dapat mewakilkan semua yang tersimpan di dalam.
Bila perasaan ini datangnya dari Allah dan bila baik, pasti memberikan kebaikan bagi keduanya. Namun bila berimbas keburukan, semoga Allah menjauhkannya.
Perasaan yang tidak membutuhkan penjelasan logika untuk mendefinisikannya. Perasaan yang tidak memerlukan penjelasan kapan waktu kemunculannya. Perasaan yang tidak membutuhkan penjelasan dari pertanyaan 'mengapa' perasaan itu bisa hadir.
Ya, hanya sebatas perasaan.
*****
(Foto: Sebuah gedung yang biasa kita lewati/Dokumen Pribadi)
Comments
Post a Comment