Akhirnya ketemu. Setelah pencarian selama sekira dua tahun. Jejaring sosial banyak membantu untuk menemukan orang yang ingin Anda cari.
Yang menarik itu perjuangannya dalam mencari, diselingi dengan do'a dan harapan, walau sebenarnya cukup di simpan dalam hati seorang diri. Andai saja perjuangan itu bisa bertambah lama satu atau dua tahun lagi ke depan, mungkin tantangan ini akan semakin seru.
Memang segala hal yang masih menjadi misteri selalu memberikan kesan tersendiri. Bilamana perjuangan itu masih ditempuh, seolah ada tujuan besar di sana yang ingin digapai, yang terus mendorong semangat untuk berusaha dan bertindak.
Sedangkan bila apa yang kita cari itu sudah ketemu atau 'tercapai', maka tampak segalanya harus berakhir atau justru merupakan awal dari sebuah permulaan baru. Penulis tidak tahu apakah ini merupakan awal dari perjalanan baru atau sebaliknya.
Penulis jadi teringat, saat itu sempat hampir meng-add seluruh nama di kolom hasil pencarian situs jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg ini yang menampilkan nama dirinya yang bersangkutan. Dari sekian hasil pencarian, agak ragu karena foto yang tertampil berbeda, mungkin penulis salah orang.
Usaha ini terus dilakukan, dicari dan ditelusuri. Penulis memasukan kata kunci dengan nama lengkap dan berharap hasil pencarian mendekati optimal untuk mendapatkan hasil temuan yang diharapkan. Sebagian di-add, sebagian dari mereka yang telah meng-accept rupanya bukan dirinya.
Ada beberapa yang mungkin me-reject, dan sempat penulis beberapa waktu lalu diblokir oleh jejaring sosial populer ini karena terlalu banyak meng-add orang yang tidak memiliki mutual friends. Sampai akhirnya blokir tersebut dicabut usai tanggal yang ditetapkan, penulis mulai melakukan pencarian kembali.
Sebenarnya bisa saja ditemui akun jejaring sosialnya tanpa harus menanti hingga dua tahun. Rupanya, nama panjang yang tertera di atas meja tempat kerjanya dahulu sedikit berbeda dengan nama lengkap yang ditampilkan di media sosial.
Perbedaan hanya terletak pada satu huruf konsonan yang bertengger di antara huruf lainnya. Karena itulah mesin pencari buatan perusahaan asal California serta jejaring sosial populer ini tidak dapat menemukan seseorang yang dimaksud.
Namun, kebetulan atau tidak, pada suatu hari, memasukkan kata kunci dengan embel-embel posisinya saat masih bekerja di sebuah kantor cabang perusahaan tempat nasabah menabung itu, dan munculah satu foto yang paling mendekati ekspektasi di antara foto-foto hasil pencarian lainnya.
Dialah yang selama ini penulis cari, "bagaikan jarum di dalam tumpukan jerami". Mencarinya terasa sulit, diperlukan kegigihan dan kesabaran. Ya, setidaknya jarum itu sempat menusukkan dirinya dalam ingatan penulis. Kesabaran, keramahan, keanggunan dan kehangatan pada siang hari itu tanda ketulusan dari totalitas dan profesionalitas sebagai karyawan yang ia tunjukkan.
Sekelumit pikiran menggugah harapan, betapa sosok itu yang mungkin saja didambakan bagi laki-laki dalam kehidupan berumah tangga. Dan, tiba saatnya hari di mana penulis menemukan akun jejaring sosialnya.
Foto yang terpampang di jejaring sosial itu, bukanlah bentuk manipulasi foto, tidak ada rekayasa. Foto telah banyak mengungkapkan, jauh lebih menjelaskan dibandingkan kata-kata.
Untuk saat ini, tidak ada yang perlu dicari lagi mengenai keberadaan atau kabar tentangnya. Paling tidak, penulis sudah tidak kehilangan jejak, walau bayang-bayang kehilangan asa sudah tampak di depan mata.
Alih-alih ingin memulai sesuatu yang baru dari terungkapnya rasa penasaran, tetapi langkah berikutnya seperti terhenti tanpa perlu dijelaskan lagi. Persis seperti ungkapan, "Actually, I feel happy that I was found it. Its like a dream before, then u get woke up and u realize it is become a real dream".
Semoga dia yang terbaik untukmu, Nona 'WR'.
*****
(Foto: Dok. Pribadi)
Yang menarik itu perjuangannya dalam mencari, diselingi dengan do'a dan harapan, walau sebenarnya cukup di simpan dalam hati seorang diri. Andai saja perjuangan itu bisa bertambah lama satu atau dua tahun lagi ke depan, mungkin tantangan ini akan semakin seru.
Memang segala hal yang masih menjadi misteri selalu memberikan kesan tersendiri. Bilamana perjuangan itu masih ditempuh, seolah ada tujuan besar di sana yang ingin digapai, yang terus mendorong semangat untuk berusaha dan bertindak.
Sedangkan bila apa yang kita cari itu sudah ketemu atau 'tercapai', maka tampak segalanya harus berakhir atau justru merupakan awal dari sebuah permulaan baru. Penulis tidak tahu apakah ini merupakan awal dari perjalanan baru atau sebaliknya.
Penulis jadi teringat, saat itu sempat hampir meng-add seluruh nama di kolom hasil pencarian situs jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg ini yang menampilkan nama dirinya yang bersangkutan. Dari sekian hasil pencarian, agak ragu karena foto yang tertampil berbeda, mungkin penulis salah orang.
Usaha ini terus dilakukan, dicari dan ditelusuri. Penulis memasukan kata kunci dengan nama lengkap dan berharap hasil pencarian mendekati optimal untuk mendapatkan hasil temuan yang diharapkan. Sebagian di-add, sebagian dari mereka yang telah meng-accept rupanya bukan dirinya.
Ada beberapa yang mungkin me-reject, dan sempat penulis beberapa waktu lalu diblokir oleh jejaring sosial populer ini karena terlalu banyak meng-add orang yang tidak memiliki mutual friends. Sampai akhirnya blokir tersebut dicabut usai tanggal yang ditetapkan, penulis mulai melakukan pencarian kembali.
Sebenarnya bisa saja ditemui akun jejaring sosialnya tanpa harus menanti hingga dua tahun. Rupanya, nama panjang yang tertera di atas meja tempat kerjanya dahulu sedikit berbeda dengan nama lengkap yang ditampilkan di media sosial.
Perbedaan hanya terletak pada satu huruf konsonan yang bertengger di antara huruf lainnya. Karena itulah mesin pencari buatan perusahaan asal California serta jejaring sosial populer ini tidak dapat menemukan seseorang yang dimaksud.
Namun, kebetulan atau tidak, pada suatu hari, memasukkan kata kunci dengan embel-embel posisinya saat masih bekerja di sebuah kantor cabang perusahaan tempat nasabah menabung itu, dan munculah satu foto yang paling mendekati ekspektasi di antara foto-foto hasil pencarian lainnya.
Dialah yang selama ini penulis cari, "bagaikan jarum di dalam tumpukan jerami". Mencarinya terasa sulit, diperlukan kegigihan dan kesabaran. Ya, setidaknya jarum itu sempat menusukkan dirinya dalam ingatan penulis. Kesabaran, keramahan, keanggunan dan kehangatan pada siang hari itu tanda ketulusan dari totalitas dan profesionalitas sebagai karyawan yang ia tunjukkan.
Sekelumit pikiran menggugah harapan, betapa sosok itu yang mungkin saja didambakan bagi laki-laki dalam kehidupan berumah tangga. Dan, tiba saatnya hari di mana penulis menemukan akun jejaring sosialnya.
Foto yang terpampang di jejaring sosial itu, bukanlah bentuk manipulasi foto, tidak ada rekayasa. Foto telah banyak mengungkapkan, jauh lebih menjelaskan dibandingkan kata-kata.
Untuk saat ini, tidak ada yang perlu dicari lagi mengenai keberadaan atau kabar tentangnya. Paling tidak, penulis sudah tidak kehilangan jejak, walau bayang-bayang kehilangan asa sudah tampak di depan mata.
Alih-alih ingin memulai sesuatu yang baru dari terungkapnya rasa penasaran, tetapi langkah berikutnya seperti terhenti tanpa perlu dijelaskan lagi. Persis seperti ungkapan, "Actually, I feel happy that I was found it. Its like a dream before, then u get woke up and u realize it is become a real dream".
Semoga dia yang terbaik untukmu, Nona 'WR'.
*****
(Foto: Dok. Pribadi)
Comments
Post a Comment