Berikut adalah artikel hangat yang baru saja dibuat. Namun, oleh karena rupanya sudah pernah dibuat kemarin (28/5) tanpa sepengetahuan penulis, alhasil berita ini gagal naik di website media online. Daripada di buang sayang, mending penulis posting di blog, hehe..
-----
2018, Pengguna Twitter Capai 400 Juta Orang
CALIFORNIA - Pengguna jejaring sosial Twitter diprediksi akan mencapai 400 juta orang pada 2018. Seluruh pengguna tersebar di Asia, Amerika Latin dan Timur Tengah.
Dilansir Reuters, Kamis (29/5/2014), studi baru ini dilakukan oleh perusahaan riset industri digital advertising eMarketer yang menunjukkan bahwa pengguna Twitter semakin tumbuh. Khususnya, para pengguna jejaring sosial ini akan mendominasi di wilayah negara berkembang.
Pada 2018, pertumbuhan pengguna Twitter di pasar seperti Amerika Serikat dan Jepang akan menurun sekira 6,4 dan 6,1 persen. Jumlah pengguna global website microblogging saat ini mencapai 386,9 juta.
Amerika Serikat menyumbangkan tiga perempat dari pendapatan Twitter. eMarketer mengungkapkan, perusahaan sosial media masih memiliki potensi signifikan di negara berkembang.
Pengguna di Asia yang ramai menggunakan Twitter antara lain India dan Indonesia. Menurut perusahaan riset, India dan Indonesia melampaui total pengguna Twitter di Inggris.
eMarketer mengungkapkan, tahun ini pertumbuhan Twitter di India bisa mendekati 60 persen. Analis mempertimbangkan bahwa kepercayaan Twitter di negar berkembang sebagai sebuah kelemahan.
Sebab, harga iklan digital masih jauh lebih rendah di pasar negara berkembang. Sementara di China, pemerintah setempat memiliki kebijakan untuk melarang Twitter dan Facebook.
Pada Desember 2013, terungkap daftar mengenai negara pengguna Twitter terbesar. Urutan pertama ialah Amerika Serikat, kemudian Jepang, Indonesia, Inggris dan Brazil.
-----
2018, Pengguna Twitter Capai 400 Juta Orang
CALIFORNIA - Pengguna jejaring sosial Twitter diprediksi akan mencapai 400 juta orang pada 2018. Seluruh pengguna tersebar di Asia, Amerika Latin dan Timur Tengah.
Dilansir Reuters, Kamis (29/5/2014), studi baru ini dilakukan oleh perusahaan riset industri digital advertising eMarketer yang menunjukkan bahwa pengguna Twitter semakin tumbuh. Khususnya, para pengguna jejaring sosial ini akan mendominasi di wilayah negara berkembang.
Pada 2018, pertumbuhan pengguna Twitter di pasar seperti Amerika Serikat dan Jepang akan menurun sekira 6,4 dan 6,1 persen. Jumlah pengguna global website microblogging saat ini mencapai 386,9 juta.
Amerika Serikat menyumbangkan tiga perempat dari pendapatan Twitter. eMarketer mengungkapkan, perusahaan sosial media masih memiliki potensi signifikan di negara berkembang.
Pengguna di Asia yang ramai menggunakan Twitter antara lain India dan Indonesia. Menurut perusahaan riset, India dan Indonesia melampaui total pengguna Twitter di Inggris.
eMarketer mengungkapkan, tahun ini pertumbuhan Twitter di India bisa mendekati 60 persen. Analis mempertimbangkan bahwa kepercayaan Twitter di negar berkembang sebagai sebuah kelemahan.
Sebab, harga iklan digital masih jauh lebih rendah di pasar negara berkembang. Sementara di China, pemerintah setempat memiliki kebijakan untuk melarang Twitter dan Facebook.
Pada Desember 2013, terungkap daftar mengenai negara pengguna Twitter terbesar. Urutan pertama ialah Amerika Serikat, kemudian Jepang, Indonesia, Inggris dan Brazil.
Comments
Post a Comment