Ini bukan kali pertamanya penulis berkelana ke negara tetangga. Menggunakan jasa transportasi udara, salah satu maskapai penerbangan dengan kode khas 'GA' membuat hati sedikit tenang. Paling tidak, kredibilitas, pelayanan serta kenyamanan penumpang masih terjaga. Untungnya, penulis berangkat tidak mengeluarkan sepeserpun untuk ongkos pesawat terbang, semua ditanggung oleh perusahaan yang mengundang.
Penulis merasa, ini merupakan kesempatan emas untuk bisa belajar banyak hal, mulai dari kesabaran dan keberanian. Anggap saja begitu, petualangan hidup di negeri orang asing walau hanya dibatasi 3 hari 2 malam (29/4-1/5/2014), penulis rasa sudah cukup.
Ini sebuah pengalaman berharga, bila sebelumnya ada event dalam negeri dan kami serombongan yang sudah mengenal satu sama lain, namun kali ini berbeda, penulis pergi sendiri. Memang pada mulanya penulis agak cemas, sebab ini merupakan pertama kalinya dilepas tanpa ada kawan satu bendera merah putih, menuju negeri patung Singa.
Anda tahu? kecemasan terbesar adalah saat diri Anda tidak percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggris yang dirasa sangat kurang. Terlebih, beberapa hari yang lalu hasil tes TOEFL prediction menunjukkan, bahwasanya skor penulis belum masuk dalam standar minimal CPNS.
Sekira H-3 sebelum keberangkatan, sengaja penulis asah sedikit kemampuan listening melalui video YouTube. Kebetulan di situ ada orang bule bernama Richard Wesley. Barangkali bagi Anda yang penasaran, Anda bisa mencarinya di YouTube dan mengetikan kata kunci di kolom search, 'belajar bahasa inggris Richard Wesley ', itu semoga bisa membantu.
Untuk lebih asyik lagi, Anda juga bisa mengasah kemampuan listening dengan menonton tayangan komedi bahasa Inggris seperti The Cosby Show. Kalau Anda bisa paham dan tertawa mendengar ucapan dalam tayangan komedi tersebut, itu berarti Anda mulai mengerti percakapan dalam bahasa Inggris.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, jangan kita terlalu kaku dengan mengucap kata hanya 'yes' atau 'no' dan atau ngangguk-ngangguk saja. Akan tetapi, bila kurang jelas maksud perkataan orang asing tersebut, Anda bisa meminta lawan bicara Anda itu untuk mengulangi kata-kata yang ingin dia sampaikan.
Jangan terlalu banyak diam dan memutus pembicaraan begitu saja saat dia berbicara, tetapi tunjukkan ekspresi terakhir sesuai dengan yang lawan bicara Anda rasakan. Misalnya, 'oh, thats great', oh, thats amazing, 'oh, its very good', 'I am sorry to hear that' dan lain-lain. Dengan demikian, akan terasa lebih hormat terhadap lawan bicara Anda, si bule atau orang asing itu tidak merasa dirinya 'dikacangin'.
Belajar bahasa Inggris yang paling mungkin dilakukan ialah listening dan reading. Listening, di mana Anda mendengar percakapan bahasa Inggris dan memahami maksud dari percakapan tersebut. Sementara reading, memerlukan kemampuan menangkap maksud sebuah artikel atau paragraf dalam teks bahasa Inggris.
Apabila Anda ingin benar-benar mampu bercakap-cakap dengan bahasa Inggris, maka Anda perlu langsung praktek ngobrol dengan orang bule misalnya. Atau, mencari partner untuk bisa diajak ngobrol dengan bahasa Inggris. Bila perlu, ini dilakukan secara rutin.
Barangkali, seseorang tidak percaya diri dengan bahasa Inggris ialah karena ia tidak ingin memberanikan diri untuk mencobanya langsung. Tanggalkan dulu rasa malu dan ragu, berbicaralah walau terbata-bata dari sebuah interaksi dan komunikasi kecil sehari-hari dengan bahasa Inggris, maka seseorang bisa memperoleh sebuah pengalaman dan dapat memperluas vocabulary atau kosakata bahasa asing dari lawan bicaranya.
Satu hal yang barangkali menjadi alasan mengapa seseorang tidak percaya diri berbicara dalam bahasa Inggris ialah, seseorang sebelumnya terlalu banyak dijejali dengan teori dan belajar struktur grammar. Ini yang menjadi faktor seseorang mengungkap alasan, "saya belum siap berbahasa Inggris", karena dirinya yang paling tahu bahwa ia mungkin belum menguasai struktur grammar.
Namun, pada kenyataannya, kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Sesama manusia, selalu ada interaksi dan kebutuhan untuk bercakap-cakap, komunikasi, walaupun dengan orang asing. Sehingga, menjadi penting mempelajari sebuah bahasa internasional, bahasa Inggris.
Sekalipun Anda salah dalam pengucapan atau struktur kata bahasa Inggris yang masih berantakan, tentu orang asing atau bule juga tidak akan memarahi atau membenci Anda, karena mereka pun akan sangat mengerti kemampuan berbahasa Anda.
Dan, itulah yang terjadi, mau tidak mau, suka atau tidak suka, penulis paksakan saat berada di negara tetangga. Terbukti walau 3 hari 2 malam saja, pembelajaran, pengalaman dan kemampuan bahasa Inggris diharapkan sih bisa lebih baik lagi. Kuncinya satu, percaya diri dan jangan takut salah.
Bila perlu, gunakan gestur atau gerakan tubuh atau tangan untuk membantu mendorong ekspresi berkomunikasi Anda. Sehingga, lawan bicara Anda yang bule-bule itu akan lebih paham maksud perkataan Anda.
Sedikit berbagi pengalaman mengenai negara yang memiliki nama bandara Changi Airport, negara ini benar-benar tertib, bersih dan rapi. Tidak mudah ditemui orang yang merokok, tidak ada yang buang sampah sembarangan dan sebagainya.
Penduduknya berasal dari para pendatang. Akan ditemui orang-orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa melayu, inggris, china dan mungkin India. Namun kabarnya, jajanan atau barang-barang di sini mahal dan biaya hidup di negeri ini juga mahal. Akan tetapi, barangkali, biaya hidup yang dianggap mahal ini berbanding lurus dengan gaji para pekerjanya yang juga tinggi di negeri ini.
Untuk jaringan mobile, pastikan pulsa Anda mencukupi saat masih berada di Indonesia untuk paket internetan atau BBM, kelebihan pulsa justru lebih baik untuk jaga-jaga. Berbeda-beda tiap operator dalam menyediakan paketnya, tetapi, salah satu operator warna kuning, memberikan harga murah untuk BBM dan internet di negeri ini, yakni hanya kepotong Rp25 ribu per hari. Pastikan Anda memilih pengaturan manual jaringan mobile rekanan operator Anda.
Oh ya, akan sulit ditemukan mushola atau masjid, jadi lebih baik solat di kamar hotel, barangkali menjama' solat akan lebih memungkinkan. Hati-hati dalam menyantap makanan, bagi yang Muslim, pastikan memilih makanan yang halal.
Meskipun negara tetangga ini bisa dibilang jauh lebih baik daripada Tanah Air, tetapi tak berlaku "rumput tetangga lebih baik daripada rumput sendiri".
*****
(Foto: Dokumentasi Pribadi)
Penulis merasa, ini merupakan kesempatan emas untuk bisa belajar banyak hal, mulai dari kesabaran dan keberanian. Anggap saja begitu, petualangan hidup di negeri orang asing walau hanya dibatasi 3 hari 2 malam (29/4-1/5/2014), penulis rasa sudah cukup.
Ini sebuah pengalaman berharga, bila sebelumnya ada event dalam negeri dan kami serombongan yang sudah mengenal satu sama lain, namun kali ini berbeda, penulis pergi sendiri. Memang pada mulanya penulis agak cemas, sebab ini merupakan pertama kalinya dilepas tanpa ada kawan satu bendera merah putih, menuju negeri patung Singa.
Anda tahu? kecemasan terbesar adalah saat diri Anda tidak percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggris yang dirasa sangat kurang. Terlebih, beberapa hari yang lalu hasil tes TOEFL prediction menunjukkan, bahwasanya skor penulis belum masuk dalam standar minimal CPNS.
Sekira H-3 sebelum keberangkatan, sengaja penulis asah sedikit kemampuan listening melalui video YouTube. Kebetulan di situ ada orang bule bernama Richard Wesley. Barangkali bagi Anda yang penasaran, Anda bisa mencarinya di YouTube dan mengetikan kata kunci di kolom search, 'belajar bahasa inggris Richard Wesley ', itu semoga bisa membantu.
Untuk lebih asyik lagi, Anda juga bisa mengasah kemampuan listening dengan menonton tayangan komedi bahasa Inggris seperti The Cosby Show. Kalau Anda bisa paham dan tertawa mendengar ucapan dalam tayangan komedi tersebut, itu berarti Anda mulai mengerti percakapan dalam bahasa Inggris.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, jangan kita terlalu kaku dengan mengucap kata hanya 'yes' atau 'no' dan atau ngangguk-ngangguk saja. Akan tetapi, bila kurang jelas maksud perkataan orang asing tersebut, Anda bisa meminta lawan bicara Anda itu untuk mengulangi kata-kata yang ingin dia sampaikan.
Jangan terlalu banyak diam dan memutus pembicaraan begitu saja saat dia berbicara, tetapi tunjukkan ekspresi terakhir sesuai dengan yang lawan bicara Anda rasakan. Misalnya, 'oh, thats great', oh, thats amazing, 'oh, its very good', 'I am sorry to hear that' dan lain-lain. Dengan demikian, akan terasa lebih hormat terhadap lawan bicara Anda, si bule atau orang asing itu tidak merasa dirinya 'dikacangin'.
Belajar bahasa Inggris yang paling mungkin dilakukan ialah listening dan reading. Listening, di mana Anda mendengar percakapan bahasa Inggris dan memahami maksud dari percakapan tersebut. Sementara reading, memerlukan kemampuan menangkap maksud sebuah artikel atau paragraf dalam teks bahasa Inggris.
Apabila Anda ingin benar-benar mampu bercakap-cakap dengan bahasa Inggris, maka Anda perlu langsung praktek ngobrol dengan orang bule misalnya. Atau, mencari partner untuk bisa diajak ngobrol dengan bahasa Inggris. Bila perlu, ini dilakukan secara rutin.
Barangkali, seseorang tidak percaya diri dengan bahasa Inggris ialah karena ia tidak ingin memberanikan diri untuk mencobanya langsung. Tanggalkan dulu rasa malu dan ragu, berbicaralah walau terbata-bata dari sebuah interaksi dan komunikasi kecil sehari-hari dengan bahasa Inggris, maka seseorang bisa memperoleh sebuah pengalaman dan dapat memperluas vocabulary atau kosakata bahasa asing dari lawan bicaranya.
Satu hal yang barangkali menjadi alasan mengapa seseorang tidak percaya diri berbicara dalam bahasa Inggris ialah, seseorang sebelumnya terlalu banyak dijejali dengan teori dan belajar struktur grammar. Ini yang menjadi faktor seseorang mengungkap alasan, "saya belum siap berbahasa Inggris", karena dirinya yang paling tahu bahwa ia mungkin belum menguasai struktur grammar.
Namun, pada kenyataannya, kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Sesama manusia, selalu ada interaksi dan kebutuhan untuk bercakap-cakap, komunikasi, walaupun dengan orang asing. Sehingga, menjadi penting mempelajari sebuah bahasa internasional, bahasa Inggris.
Sekalipun Anda salah dalam pengucapan atau struktur kata bahasa Inggris yang masih berantakan, tentu orang asing atau bule juga tidak akan memarahi atau membenci Anda, karena mereka pun akan sangat mengerti kemampuan berbahasa Anda.
Dan, itulah yang terjadi, mau tidak mau, suka atau tidak suka, penulis paksakan saat berada di negara tetangga. Terbukti walau 3 hari 2 malam saja, pembelajaran, pengalaman dan kemampuan bahasa Inggris diharapkan sih bisa lebih baik lagi. Kuncinya satu, percaya diri dan jangan takut salah.
Bila perlu, gunakan gestur atau gerakan tubuh atau tangan untuk membantu mendorong ekspresi berkomunikasi Anda. Sehingga, lawan bicara Anda yang bule-bule itu akan lebih paham maksud perkataan Anda.
Sedikit berbagi pengalaman mengenai negara yang memiliki nama bandara Changi Airport, negara ini benar-benar tertib, bersih dan rapi. Tidak mudah ditemui orang yang merokok, tidak ada yang buang sampah sembarangan dan sebagainya.
Penduduknya berasal dari para pendatang. Akan ditemui orang-orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa melayu, inggris, china dan mungkin India. Namun kabarnya, jajanan atau barang-barang di sini mahal dan biaya hidup di negeri ini juga mahal. Akan tetapi, barangkali, biaya hidup yang dianggap mahal ini berbanding lurus dengan gaji para pekerjanya yang juga tinggi di negeri ini.
Untuk jaringan mobile, pastikan pulsa Anda mencukupi saat masih berada di Indonesia untuk paket internetan atau BBM, kelebihan pulsa justru lebih baik untuk jaga-jaga. Berbeda-beda tiap operator dalam menyediakan paketnya, tetapi, salah satu operator warna kuning, memberikan harga murah untuk BBM dan internet di negeri ini, yakni hanya kepotong Rp25 ribu per hari. Pastikan Anda memilih pengaturan manual jaringan mobile rekanan operator Anda.
Oh ya, akan sulit ditemukan mushola atau masjid, jadi lebih baik solat di kamar hotel, barangkali menjama' solat akan lebih memungkinkan. Hati-hati dalam menyantap makanan, bagi yang Muslim, pastikan memilih makanan yang halal.
Meskipun negara tetangga ini bisa dibilang jauh lebih baik daripada Tanah Air, tetapi tak berlaku "rumput tetangga lebih baik daripada rumput sendiri".
*****
(Foto: Dokumentasi Pribadi)
Comments
Post a Comment