Seorang teman di sebuah gerbong kereta tujuan Jakarta-Bogor kala itu diam-diam memotret seorang perempuan muda berkerudung yang sedang duduk di sofa gerbong kereta. Perempuan berparas cantik itu memang cukup menarik perhatian lawan jenis yang ada di sekitarnya.
Bisikku dalam hati, kecantikan atau ketampanan itu tidak selamanya akan menjadi kelebihan yang dimiliki seseorang, tetapi juga bisa menjadi musibah bagi dirinya sendiri, apabila tidak bisa menjaga dirinya baik-baik, terutama soal berpenampilan. Kini, jangan lagi berdebat tentang mengapa perempuan berjilbab ada yang menggunakan cadar, sebab ia paham bahwa kecantikan itu hanya untuk suaminya, bukan diumbar untuk orang lain selain suaminya.
Dalam sebuah ceramah menarik yang membuat saya terkekeh-kekeh mendengar materi Ustadz Salim A. Fillah, ia kurang lebih berkata demikian, "enggak harus dia yang menjadi istri saya, tetapi saya sudah mantap sekali ingin menikah,".
Mendengar kata tersebut, "Enggak harus dia yang menjadi istri saya", berarti tidak perlu memaksakan bahwa si A atau si B yang menjadi istri kita. Asalkan kitanya sudah siap dan mantap, 'tembak di ujung' saat sudah siap akan lebih cepat untuk menikah ketimbang 'tembak di belakang' dan terjerumus dalam lembah pacaran.
Kalau ada yang nanya, kan menikah tidak seperti 'membeli kucing dalam karung', bagaimana bisa nikah tanpa pacaran? atau ada pertanyaan begini, pacaran dalam Islam itu ada ga sih? Menjawab pertanyaan tersebut, Ustadz Felix Siauw menjawab, pacaran dalam Islam itu ada kalau sudah menikah.
Justru pacaran itu, kata Ustadz Felix, pacaran seperti 'membeli kucing dalam karung', karena yang ditampakkan hanya yang manis-manis saja, sementara nikah itu kan bukan permainan, butuh kejelasan visi pernikahan, yang kemudian diakomodasi dalam proses yang dinamakan ta'aruf.
Kembali lagi kepada perempuan muda berkerudung dan cantik itu. Bukan ingin menggeneralisir, tetapi mungkin tidak semua laki-laki menginginkan istri berparas cantik. Sebab, ketakutan selalu ada manakala istrinya bisa saja digoda atau tergoda dengan laki-laki lain.
Memiliki istri cantik bisa menjadi kekhawatiran tersendiri, was-was dan tingkat kecemburuan yang lebih tinggi pada suami. Dan, mungkin Anda sepakat dengan saya, kerudung fashion modern seperti saat ini lebih ditujukan untuk mempertajam kecantikan fisik dibandingkan keindahan akhlak. Justru, keindahan akhlak yang dimiliki seyogianya membuat diri perempuan lebih bisa berpenampilan 'sederhana'. Tetapi, tidak ada salahnya bila memilih calon atau istri cantik, yang dibarengi dengan akhlak dan keshalehah-annya. Sebab, dengan keshalehah-an itulah yang bisa meredam salah satu ketakutan suami.
Percaya atau tidak, kebanyakan perempuan muda dan cantik sudah memiliki pacar atau calon pasangan hidupnya. Secara, mereka sudah ditembak duluan oleh laki-laki yang menyukainya. Lantas, bila ada perempuan muda dan cantik yang insya Allah sudah syar'i kerudungnya dan belum memiliki calon pasangan hidup, ketahuilah bahwa Allah sedang menjaganya dari fitnah terhadap laki-laki.
Biasanya, perempuan yang pandai menjaga dirinya seperti ini akan lebih cepat menikah, dengan laki-laki yang juga memiliki kesetaraan akhlak yang baik dan pengetahuan agamanya yang juga sama baik.
Berapa sih selisih usia calon pasangan hidup idealnya? setahun, dua tahun, sebaya atau lebih muda atau lebih tua lebih dari lima tahun? Kalau Anda laki-laki berusia 25 tahun di tahun 2014 saat ini yang mendambakan perempuan lebih muda, idealnya misalnya selisih dua tahun, ia mungkin baru lulus kuliah. Selisih empat atau lima tahun, ia bisa saja masih kuliah semester pertengahan.
Yang sebaya, yang seumuran biasanya sudah memiliki calon, bahkan ada yang sudah menikah. Terlebih yang dianugerahi kecantikan fisik, pada umumnya lebih cepat memiliki calon atau sudah menikah. Namun, jangan pernah ada kata terlambat dan mengeluhkan, "andai saja saya dekati dia beberapa tahun lalu atau begini dan begitu,". Sebab, skenario-Nya berlaku bagi setiap individu, hingga kelak calon pasangan terbaiklah yang dipertemukan.
Tulisan ini tidak 100 persen benar. Tetapi juga tidak 100 persen salah. Tidak ada maksud apapun, hanya sekedar penguraian dari observasi yang barangkali muncul di lapangan.
*****
Bisikku dalam hati, kecantikan atau ketampanan itu tidak selamanya akan menjadi kelebihan yang dimiliki seseorang, tetapi juga bisa menjadi musibah bagi dirinya sendiri, apabila tidak bisa menjaga dirinya baik-baik, terutama soal berpenampilan. Kini, jangan lagi berdebat tentang mengapa perempuan berjilbab ada yang menggunakan cadar, sebab ia paham bahwa kecantikan itu hanya untuk suaminya, bukan diumbar untuk orang lain selain suaminya.
Dalam sebuah ceramah menarik yang membuat saya terkekeh-kekeh mendengar materi Ustadz Salim A. Fillah, ia kurang lebih berkata demikian, "enggak harus dia yang menjadi istri saya, tetapi saya sudah mantap sekali ingin menikah,".
Mendengar kata tersebut, "Enggak harus dia yang menjadi istri saya", berarti tidak perlu memaksakan bahwa si A atau si B yang menjadi istri kita. Asalkan kitanya sudah siap dan mantap, 'tembak di ujung' saat sudah siap akan lebih cepat untuk menikah ketimbang 'tembak di belakang' dan terjerumus dalam lembah pacaran.
Kalau ada yang nanya, kan menikah tidak seperti 'membeli kucing dalam karung', bagaimana bisa nikah tanpa pacaran? atau ada pertanyaan begini, pacaran dalam Islam itu ada ga sih? Menjawab pertanyaan tersebut, Ustadz Felix Siauw menjawab, pacaran dalam Islam itu ada kalau sudah menikah.
Justru pacaran itu, kata Ustadz Felix, pacaran seperti 'membeli kucing dalam karung', karena yang ditampakkan hanya yang manis-manis saja, sementara nikah itu kan bukan permainan, butuh kejelasan visi pernikahan, yang kemudian diakomodasi dalam proses yang dinamakan ta'aruf.
Kembali lagi kepada perempuan muda berkerudung dan cantik itu. Bukan ingin menggeneralisir, tetapi mungkin tidak semua laki-laki menginginkan istri berparas cantik. Sebab, ketakutan selalu ada manakala istrinya bisa saja digoda atau tergoda dengan laki-laki lain.
Memiliki istri cantik bisa menjadi kekhawatiran tersendiri, was-was dan tingkat kecemburuan yang lebih tinggi pada suami. Dan, mungkin Anda sepakat dengan saya, kerudung fashion modern seperti saat ini lebih ditujukan untuk mempertajam kecantikan fisik dibandingkan keindahan akhlak. Justru, keindahan akhlak yang dimiliki seyogianya membuat diri perempuan lebih bisa berpenampilan 'sederhana'. Tetapi, tidak ada salahnya bila memilih calon atau istri cantik, yang dibarengi dengan akhlak dan keshalehah-annya. Sebab, dengan keshalehah-an itulah yang bisa meredam salah satu ketakutan suami.
Percaya atau tidak, kebanyakan perempuan muda dan cantik sudah memiliki pacar atau calon pasangan hidupnya. Secara, mereka sudah ditembak duluan oleh laki-laki yang menyukainya. Lantas, bila ada perempuan muda dan cantik yang insya Allah sudah syar'i kerudungnya dan belum memiliki calon pasangan hidup, ketahuilah bahwa Allah sedang menjaganya dari fitnah terhadap laki-laki.
Biasanya, perempuan yang pandai menjaga dirinya seperti ini akan lebih cepat menikah, dengan laki-laki yang juga memiliki kesetaraan akhlak yang baik dan pengetahuan agamanya yang juga sama baik.
Berapa sih selisih usia calon pasangan hidup idealnya? setahun, dua tahun, sebaya atau lebih muda atau lebih tua lebih dari lima tahun? Kalau Anda laki-laki berusia 25 tahun di tahun 2014 saat ini yang mendambakan perempuan lebih muda, idealnya misalnya selisih dua tahun, ia mungkin baru lulus kuliah. Selisih empat atau lima tahun, ia bisa saja masih kuliah semester pertengahan.
Yang sebaya, yang seumuran biasanya sudah memiliki calon, bahkan ada yang sudah menikah. Terlebih yang dianugerahi kecantikan fisik, pada umumnya lebih cepat memiliki calon atau sudah menikah. Namun, jangan pernah ada kata terlambat dan mengeluhkan, "andai saja saya dekati dia beberapa tahun lalu atau begini dan begitu,". Sebab, skenario-Nya berlaku bagi setiap individu, hingga kelak calon pasangan terbaiklah yang dipertemukan.
Tulisan ini tidak 100 persen benar. Tetapi juga tidak 100 persen salah. Tidak ada maksud apapun, hanya sekedar penguraian dari observasi yang barangkali muncul di lapangan.
*****
Comments
Post a Comment