Memiliki pekerjaan memang sesuatu yang barangkali diidam-idamkan oleh seseorang. Di luar sana, pasti ada orang yang sedang kesulitan mencari pekerjaan, lelah menyebar CV dan bosan mantengin situs-situs lowongan pekerjaan di internet.
Bagi mereka yang memang memiliki jiwa kreatif dan berpikir 'out of the box', kemungkinan mereka memiliki ide untuk usaha. Usaha tersebut bisa berdagang atau wirausaha atau mengajar, menawarkan jasa dari ilmu yang dimiliki.
Mendapatkan pekerjaan tidak melulu karena gaji, tetapi seyogianya manusia berkeinginan untuk beraktivitas, mengeluarkan energi, sehingga tidak diam di rumah saja, pengangguran. Dengan demikian, pekerjaan itu ibarat sebuah kebutuhan.
Karena dari pekerjaan itu, barulah pekerja diberikan haknya untuk mendapat upah atau penghasilan. Disitulah rezeki-Nya dialokasikan kepada mereka yang memang mau berikhtiar untuk mencari maisyah.
Realita yang terjadi, tidak banyak orang mensyukuri 'nikmat' sudah memiiki pekerjaan di satu tempat, namun masih berpikir untuk mencari pekerjaan lain di tempat lain. Dengan alasan, salah satunya gaji yang lebih tinggi. Padahal, sudah disebutkan bahwa tidak melulu karena gaji, melainkan dorongan untuk beraktivitas, menjalani rutinitas dan mengeluarkan energi itu yang menjadikan pekerjaan secara langsung maupun tidak langsung sebagai sebuah kebutuhan.
Tidak ada salahnya memang dalam mencari pekerjaan lain. Selama masih muda dan masih memiliki mimpi yang ingin dicapai serta kesempatan mendapatkan pengalaman yang lebih luas, mengapa tidak?
Pekerjaan atau tempat kerja yang baik ialah, saat pekerjaan itu bisa berdampak positif terhadap kehidupan pekerjanya. Dengan kata lain, pekerjaan itu bisa memberikan ilmu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, serta sebagai ladang pahala disertai niat ikhlas karena Allah.
Masih muda, masih memiliki energi optimal, masih memiliki cita-cita, teruslah berkarya. Tidak ada salahnya barangkali selain memilih bekerja di pekerjaan yang sifatnya kontrak atau tetap, juga menimba ilmu misalnya meneruskan studi S1, S2 atau bahkan S3.
Banyak opsi yang tersedia untuk masa depan. Disinilah seseorang harus berhati-hati sebelum masa tuanya tiba, seolah 'ditantang' untuk berpikir, berencana dan bertindak sesuai minat dan passion-nya.
*****
Bagi mereka yang memang memiliki jiwa kreatif dan berpikir 'out of the box', kemungkinan mereka memiliki ide untuk usaha. Usaha tersebut bisa berdagang atau wirausaha atau mengajar, menawarkan jasa dari ilmu yang dimiliki.
Mendapatkan pekerjaan tidak melulu karena gaji, tetapi seyogianya manusia berkeinginan untuk beraktivitas, mengeluarkan energi, sehingga tidak diam di rumah saja, pengangguran. Dengan demikian, pekerjaan itu ibarat sebuah kebutuhan.
Karena dari pekerjaan itu, barulah pekerja diberikan haknya untuk mendapat upah atau penghasilan. Disitulah rezeki-Nya dialokasikan kepada mereka yang memang mau berikhtiar untuk mencari maisyah.
Realita yang terjadi, tidak banyak orang mensyukuri 'nikmat' sudah memiiki pekerjaan di satu tempat, namun masih berpikir untuk mencari pekerjaan lain di tempat lain. Dengan alasan, salah satunya gaji yang lebih tinggi. Padahal, sudah disebutkan bahwa tidak melulu karena gaji, melainkan dorongan untuk beraktivitas, menjalani rutinitas dan mengeluarkan energi itu yang menjadikan pekerjaan secara langsung maupun tidak langsung sebagai sebuah kebutuhan.
Tidak ada salahnya memang dalam mencari pekerjaan lain. Selama masih muda dan masih memiliki mimpi yang ingin dicapai serta kesempatan mendapatkan pengalaman yang lebih luas, mengapa tidak?
Pekerjaan atau tempat kerja yang baik ialah, saat pekerjaan itu bisa berdampak positif terhadap kehidupan pekerjanya. Dengan kata lain, pekerjaan itu bisa memberikan ilmu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, serta sebagai ladang pahala disertai niat ikhlas karena Allah.
Masih muda, masih memiliki energi optimal, masih memiliki cita-cita, teruslah berkarya. Tidak ada salahnya barangkali selain memilih bekerja di pekerjaan yang sifatnya kontrak atau tetap, juga menimba ilmu misalnya meneruskan studi S1, S2 atau bahkan S3.
Banyak opsi yang tersedia untuk masa depan. Disinilah seseorang harus berhati-hati sebelum masa tuanya tiba, seolah 'ditantang' untuk berpikir, berencana dan bertindak sesuai minat dan passion-nya.
*****
Comments
Post a Comment