Skip to main content

'Riset' Tentang Afeksi-Sosial (2-Habis)

Apa itu riset yang dimaksud, apa itu afeksi dan sosial sudah dibahas di bagian pertama. Kini dilanjutkan pada bagian yang saling berkaitan, antara kemantapan, PDKT serta kemampuan 'menghidupi' atau telah meraih maisyah.

Khusus untuk poin ketiga, yang ini seyogianya sudah harus dimiliki sebagai bekal. Karena finansial menjadi hal pokok, dalam sebuah pernikahan dan mungkin bisa menjadi pendukung bagi kelangsungan rumah tangga. Sementara kemantapan sifatnya individu. Sehingga, poin ini bisa dipacu prosentase kesiapannya, salah satunya apabila kemampuan ekonomi yang sudah cukup kuat.

Sedangkan untuk PDKT, ini yang menjadi poin ikthiar bagi seseorang laki-laki atau juga perempuan yang memilih untuk mencari jodoh sendiri, dan diberi kebebasan oleh orangtuanya untuk memilih pasangan hidupnya sendiri.

Yang perlu diperhatikan bagi laki-laki atau perempuan untuk mendapatkan jodohnya ialah, setelah niatan yang lurus (ingat, untuk menikah ya, bukan pacaran), pastikan calon masih berstatus single. Si calon atau target tidak berada dalam posisi sedang bertunangan (kalau masih status pacar bisa ditunggu sampai putus, kalau mau, tapi sifatnya 'gambling').

Perhatikan 'kode-kode' alias rambu-rambu PDKT, seperti halnya lampu lalu lintas, hijau untuk jalan, kuning hati-hati dan merah tanda berhenti. Bagi mereka yang sedang PDKT, perhatikan 'lampu lalu lintas' ini. Disarankan mengetahui terlebih dahulu, calon ini masih single atau sudah memiliki calon.

Disarankan untuk PDKT hanya satu individu saja dulu ya, yang diseriusin, lihat perkembangannya. Pastikan setiap gerak-gerik atas jawaban-jawaban kecilnya bisa semakin memantapkan keyakinan untuk lanjut. Mungkin, kurang etis apabila langsung bertanya tentang status single atau tidak. Sebelum diketahui apakah calon masih single atau belum, coba pancing dengan pertanyaan atau interaksi pendukung.

Kalau jawabannya datar, ini 'lampu kuning'. Kalau terlihat nyambung dan berkomunikasi two-way (dua arah), ini bisa pertanda 'lampu hijau'. Kalau terlihat sudah sulit mencari celah obrolan, bahkan terwujudnya komunikasi one-way (satu arah), yang lebih parahnya lagi, bila tidak ditanggapi sama sekali obrolan baik lisan atau pesan teks (tiba-tiba terputus obrolan), ini bisa jadi pertanda 'lampu merah'. Komunikasi one-way tidak bisa 'membangun', dan pelakonnya tentu tidak sedang seperti menginterogasi seseorang kan? (one-way gitu).

'Lampu merah' harus diwaspadai sebagai bentuk reaksi agar berhenti 'mendekati'. Lampu merah selayaknya penutup tabir bagi proses pertumbuhan afeksi itu sendiri, bahkan, bisa menjadi penghancur terhalus bagi usaha yang walau sudah diniatkan serius untuk tujuan pernikahan. Segera bertindak sewajarnya, dan jangan sampai menjadi pemutus silaturahmi.

'Lampu kuning', ini boleh jadi antara iya atau tidak. Masih di area abu-abu yang perlu terus ditelusuri kepastiannya. Dan, 'lampu hijau', ini yang bisa menjadi pintu gerbang bagi komunikasi selanjutnya, komunikasi yang sehat, dan interaksi yang dibangun menunjukan adanya 'gayung bersambut' yang bisa terus tumbuh sampai ke jenjang serius berikutnya.

Proses ini tentu tidak sembarangan. Media komunikasi bisa bermacam-macam, mulai dari jejaring sosial, telefon, SMS atau bahkan meminta bertemu langsung, bila perlu temui keluarga atau orangtuanya langsung, yang ini baru berjiwa ksatria.

Pemaparan ini hanya sekadar teorisasi atas pengalaman yang tentu sebagian orang juga pernah merasakan. Ada yang mungkin pernah melaluinya, ada yang sedang dalam proses menjalaninya, dan lain-lain. Satu hal yang utama, ialah niat. Semua berawal dari niat, niat dan niat.

Catatan untuk laki-laki dan perempuan: Jangan sia-siakan kesungguhan, jangan ragu untuk menelusuri lebih dalam tentang keseriusan, hargai segala bentuk usaha pendekatan dan jagalah setiap perasaan individu. :)

*****

(Foto: Dokumen Pribadi)

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman mengurus balik nama motor, pajak tahunan dan ganti kaleng (plat) di Samsat Kelapa Dua Tangerang

Sebagai warna negara yang baik, tentu kita perlu untuk memenuhi apa yang diharuskan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, yakni membayar pajak. Oleh karena kini sudah berdomisili di Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah kecamatan Curug, maka Anda yang beralamat di wilayah tersebut bisa mengurus seperti balik nama kendaraan bermotor, pajak tahunan dan ganti kaleng alias plat di Samsat Induk Kelapa Dua Tangerang. Penulis mengalami sendiri, karena berdomisili di Curug, maka tidak dapat mengurus seperti balik nama ranmor, dan lain-lain di Samsat Tangerang (Cikokol). Yang beralamat di Curug diarahkan untuk mengurus ke Samsat Kelapa Dua Tangerang. Perlu diperhatikan kalau Anda mengetikkan kata kunci di Google "Samsat Kelapa Dua Tangerang", maka hasil pencarian teratas akan menunjukkan "Gerai Samsat Kelapa Dua". Kalau Anda ingin cek fisik, mengurus balik nama hingga ganti kaleng secara mandiri (ngurus sendiri), maka di gerai tersebut tampaknya tidak bisa m

Lebih Baik Disini, Rumah Kita Sendiri (Bagian I)

Rasa nasionalis meledak bukan karena sedang nonton pertandingan bola timnas Indonesia, namun justru rasa kebanggaan dengan negara sendiri muncul pada saat ditolak dalam pengajuan VISA keluar negeri, ke USA. Bisa dibayangkan berapa uang yang mesti dikeluarkan dalam pengajuan permohonan VISA serta tinggal di negeri paman Sam tersebut, meski hanya beberapa hari. Untungnya semua biaya ditanggung oleh salah satu perusahaan elektronik terkemuka asal Jepang, yang memiliki Country Manager atau kantor cabang negara yang berlokasi di Jakarta timur. Komprehensifnya arsip, berkas dan surat ternyata mampu dikalahkan dengan "personal identity" yang mungkin mereka anggap belum layak untuk melancong ke negara super power tersebut. Padahal, surat beserta dokumen resmi lainnya telah dilampirkan, bahkan tiket reservasi hotel di Las Vegas pun telah dibukukan. Sekadar diketahui, event CES atau Consumer Electronic Show 2013 digelar pada awal Januari 2013. Di event akbar internasional ters

Pengalaman Balik Nama atau Ubah Nama Sepeda Motor

Balik nama motor itu penting, karena daripada capek-capek bolak-balik pinjem KTP asli pemilik motor lama, maka balik nama bisa memudahkan kita untuk bayar pajak pakai KTP sendiri. Selain itu, dari sisi psikologis juga, motor kesayangan itu sudah benar-benar 100 persen milik kita (perasaannya sih gitu), jadi lebih enak aja. Sebelumnya penulis belum tahu sama sekali dengan proses balik nama. Ya, karena ini baru pertama kali. Seharusnya balik nama itu enggak lama setelah Anda membeli kendaraan, jadi kalau entar-entaran lama-lama jadi males, eh tau-tau sudah kelewat dari jatuh tempo pajak motor tahunan. Terus kena denda deh. Tp sebaiknya memang satu bulan sebelum jatuh tempo pajak motor udah disiapin dan segera cabcus cari waktu ke kantor Samsat. Oh ya, di sini penulis ingin berbagi cerita nyata proses balik nama kendaraan motor. Sebelum berangkat, ada baiknya Anda cari-cari informasi melalui teman, saudara, atau cari di internet bagaimana proses balik nama kendaraan motor. Rupanya