Skip to main content

Luntang-Lantung ke Kota 'Upin-Upin'

Mendapatkan kesempatan berkunjung ke negeri seberang cukup memberi pengalaman yang menarik. Setidaknya, bisa merasakan perbandingan suasana, budaya, serta keragaman lainnya yang berbeda dengan di ibu kota Jakarta. Secara kebetulan diundang oleh salah satu perusahaan perangkat elektronik yang berkantor pusat di Jepang, untuk mengunjungi salah satu pabrik terbesar mereka di daerah Selangor, Malaysia.

Tiga hari dua malam rasanya begitu cepat. Yap, tetapi rasanya rindu sekali pada kampung halaman, maklum yang namanya Tanah Air mau bagaimana pun juga tetap menjadi kebanggaan. Meskipun hanya beberapa hari bermalam, tetapi cukup memberi pengalaman berharga, mulai dari mengunjungi pabrik perangkat elektronik AC terbesar di Asia, hingga jalan-jalan di berbagai lokasi perbelanjaan, mencicipi kuliner serta menyambangi genting highland.

Di negeri jiran memang tidak ditemukan banyak kendaraan motor seperti di Indonesia. Hampir sampah yang berserakan di jalan pun tidak ada. Jalanan di kala weekend cenderung sepi, berbeda dengan di ibu kota Jakarta. Uniknya, motor pun boleh masuk jalan tol.

Iklim atau cuaca di Kuala lumpur tak beda seperti di Indonesia. Perbedaan waktu pun hanya berselang 1 jam lebih cepat di sana. Lucunya, ketika melihat di berbagai lokasi titik sebuah tulisan yang terpampang cukup membuat dahi berkerut, sebab kata-kata yang digunakan terasa asing namun maksud sesungguhnya bisa ditangkap, karena kata tersebut tak beda dengan bahasa Indonesia.

Tampaknya, di negara dengan mata uang Ringgit ini menggunakan kata yang penuh dengan makna filosofis. Bagaimana tidak? misalnya saja, 'pintu darurat' di Malaysia dinamakan 'pintu kecemasan'. Bila ditelusuri, pintu, ya pintu sebagaimana kata benda dalam bahasa Indonesia. Namun, kalau sudah masuk ke kata kerja, darurat, di Indonesia berarti berada dalam keadaan genting yang harus segera dilakukan penindakan cepat. Lalu, kalau padanan katanya menjadi kecemasan?

Kecemasan berasal dari awal kata cemas, yang merupakan kondisi seseorang yang merasa khawatir, gelisah, mungkin 'galau', ups. Namun bila ditelusuri lagi, maknanya hampir serupa walau padanan katanya berbeda. Kecemasan bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang harus segera melakukan sesuatu. Kalau ditambah pintu di depannya, menjadi 'pintu kecemasan', maka frase tersebut bisa diartikan sebagaimana 'pintu darurat' dalam bahasa Indonesia.

Dan masih banyak kata-kata lainnya yang terkadang membuat cengangas-cengenges sendiri dalam mengartikannya. Oh ya, di negeri tetangga ini juga dihuni oleh penduduk dari berbagai etnis, mulai dari Chinese, bangladesh, India dan lain-lain. Bahasa yang digunakan juga ada yang memakai bahasa melayu, ada juga yang menggunakan bahasa Inggris.

Bila berjalan-jalan ke sana, tepat di depan Mall Sungei Wang, bisa terlihat monorail, yang merupakan transportasi publik berupa kereta yang memiliki rel-nya sendiri di atas jalan raya. Di Indonesia sendiri, tepatnya di Jakarta juga sepertinya sedang dibangun monorail, namun entah terkendala apa, sampai-sampai hanya tiang-tiangnya saja yang baru terlihat.

Di sana semuanya memang serba rapi, mungkin sumber daya manusianya yang bisa sangat dikomparasikan dengan yang ada di negeri sendiri. Di genting highland, setelah menaiki kereta gantung mirip yang ada di Taman Mini, namun kereta gantung di Malaysia ini dinamakan cable-car/Skyway, yang memungkinkan penumpangnya untuk melihat ke sekeliling area pepohonan dan perbukitan hingga menuju puncak, genting highland.

Memang tampak seperti Dunia Fantasi bila di Jakarta, tetapi di Genting Highland ini areanya terasa lebih luas, wahananya juga sepertinya cukup menarik, khususnya bila melihat rel roller coaster-nya. Serasa bila menaiki roller coaster tersebut merupakan penguji adrenalin nomor wahid di Genting Highland. Mirip Halilintar di Dufan Ancol, tetapi treknya jauh lebih panjang dan berliku-liku serta lebih rumit. Sayang sekali waktu yang sempit, membuat penulis beserta awak media yang lain tidak sempat menjajal, karena sibuk berluntang-lantung sambil menghirup udara segar, haha (alibi)

Di Genting Highland, lokasi arena hiburan ini persis di atas perbukitan, sehingga tak heran bila melihat banyak kabut dan udara semriwing yang cukup 'menusuk' kulit. Disarankan untuk membawa jaket tebal.

Menggunakan mata uang Ringgit di negeri orang rasanya membuat rupiah 'gak ada apa-apanya'. Ya tentu saja karena uang rupiah jelas tidak berlaku di negara tersebut. Namun jangan khawatir, money changer umumnya mudah ditemukan di beberapa lokasi titik pusat perbelanjaan. Oh ya, enaknya Ringgit karena mata uang tersebut menggunakan nominal yang gak perlu banyak-banyak. Kalau di sana, 10 ringgit aja rasanya 'kecil' dibandingkan mata uang rupiah yang banyak nolnya, misalnya saja 1000.

Tetapi inilah yang justru tampak seperti 'pemborosan', oleh karena ada dijit 0 yang banyak di mata uang rupiah. Ketika itu, 1 ringgit sekira 3000 rupiah. Jadi, membawa 50 ringgit saja, setara dengan 150.000 rupiah. Ga ribet, karena ga banyak nol, haha.. just my opinion.

Oh ya, satu lagi yang menarik. Di Malaysia terdapat menara kembar petronas, yang kata wikipedia tingginya mencapai 452 meter dan memiliki 88 lantai. Twin tower jadi ciri khas Kuala Lumpur Malaysia, yang merupakan bangunan tertinggi di dunia.

Sayang, hanya bisa memfoto dari kejauhan gemerlapnya lampu menara kembar tersebut di malam hari. Perjalanan 3 hari 2 malam (9-11/6/2013) ini cukup menarik dan memberi banyak pengalaman.

*****

(Foto: dokumen pribadi)

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman mengurus balik nama motor, pajak tahunan dan ganti kaleng (plat) di Samsat Kelapa Dua Tangerang

Sebagai warna negara yang baik, tentu kita perlu untuk memenuhi apa yang diharuskan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, yakni membayar pajak. Oleh karena kini sudah berdomisili di Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah kecamatan Curug, maka Anda yang beralamat di wilayah tersebut bisa mengurus seperti balik nama kendaraan bermotor, pajak tahunan dan ganti kaleng alias plat di Samsat Induk Kelapa Dua Tangerang. Penulis mengalami sendiri, karena berdomisili di Curug, maka tidak dapat mengurus seperti balik nama ranmor, dan lain-lain di Samsat Tangerang (Cikokol). Yang beralamat di Curug diarahkan untuk mengurus ke Samsat Kelapa Dua Tangerang. Perlu diperhatikan kalau Anda mengetikkan kata kunci di Google "Samsat Kelapa Dua Tangerang", maka hasil pencarian teratas akan menunjukkan "Gerai Samsat Kelapa Dua". Kalau Anda ingin cek fisik, mengurus balik nama hingga ganti kaleng secara mandiri (ngurus sendiri), maka di gerai tersebut tampaknya tidak bisa m

Lebih Baik Disini, Rumah Kita Sendiri (Bagian I)

Rasa nasionalis meledak bukan karena sedang nonton pertandingan bola timnas Indonesia, namun justru rasa kebanggaan dengan negara sendiri muncul pada saat ditolak dalam pengajuan VISA keluar negeri, ke USA. Bisa dibayangkan berapa uang yang mesti dikeluarkan dalam pengajuan permohonan VISA serta tinggal di negeri paman Sam tersebut, meski hanya beberapa hari. Untungnya semua biaya ditanggung oleh salah satu perusahaan elektronik terkemuka asal Jepang, yang memiliki Country Manager atau kantor cabang negara yang berlokasi di Jakarta timur. Komprehensifnya arsip, berkas dan surat ternyata mampu dikalahkan dengan "personal identity" yang mungkin mereka anggap belum layak untuk melancong ke negara super power tersebut. Padahal, surat beserta dokumen resmi lainnya telah dilampirkan, bahkan tiket reservasi hotel di Las Vegas pun telah dibukukan. Sekadar diketahui, event CES atau Consumer Electronic Show 2013 digelar pada awal Januari 2013. Di event akbar internasional ters

Pengalaman Balik Nama atau Ubah Nama Sepeda Motor

Balik nama motor itu penting, karena daripada capek-capek bolak-balik pinjem KTP asli pemilik motor lama, maka balik nama bisa memudahkan kita untuk bayar pajak pakai KTP sendiri. Selain itu, dari sisi psikologis juga, motor kesayangan itu sudah benar-benar 100 persen milik kita (perasaannya sih gitu), jadi lebih enak aja. Sebelumnya penulis belum tahu sama sekali dengan proses balik nama. Ya, karena ini baru pertama kali. Seharusnya balik nama itu enggak lama setelah Anda membeli kendaraan, jadi kalau entar-entaran lama-lama jadi males, eh tau-tau sudah kelewat dari jatuh tempo pajak motor tahunan. Terus kena denda deh. Tp sebaiknya memang satu bulan sebelum jatuh tempo pajak motor udah disiapin dan segera cabcus cari waktu ke kantor Samsat. Oh ya, di sini penulis ingin berbagi cerita nyata proses balik nama kendaraan motor. Sebelum berangkat, ada baiknya Anda cari-cari informasi melalui teman, saudara, atau cari di internet bagaimana proses balik nama kendaraan motor. Rupanya