Seharusnya sendu itu telah usai seiring berjalannya waktu. Semestinya masa lalu cukup ditempatkan pada tempat tertentu dan diambil inti sari baiknya, dan yang buruknya seharusnya ditinggalkan.
Judulnya tak jauh dari tema life must go on. Masih banyak mimpi-mimpi lain yang menanti untuk dipersiapkan dan diwujudkan.
Rasanya ingin menjadi 'robot' saja, yang mungkin tak pernah terlarut dalam kesedihan.
Sekalipun candaan terlontar atau senyuman terbingkai, namun belum mampu sepenuhnya menetralisir keruhnya kondisi 'kesemrawutan'. Hanya satu kunci pamungkasnya, berpikir positif dan istiqamah.
Memang sudah jelas terhempas dan tenggelam. Badai itu sudah cukup menyadarkan semuanya, bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dan hal yang mesti diperbaiki secara internal.
Mungkin ini teguran halus dari-Nya, bahwa mencapai keselarasan sejati tak bisa ditempuh dalam waktu sekejap. La Tahzan (jangan bersedih), asa tak mungkin lekang selama jiwa masih ulet berusaha dan diiringi dengan do'a.
Inisial baru mungkin bisa bermunculan. Hati hanya bisa tertawa ringan, sebab itu tampak sebagai penyegaran sekilas dari kemuraman batin yang meradang. Namun, siapa yang tahu akumulasi hembusan angin sejuk yang mendamaikan justru kelak mampu menjatuhkan buah harapan baru yang jauh lebih manis.
Tak perlu risau, lantaran skenario indah dan ketetapan-Nya merupakan keniscayaan, dan sebagaimana yang tertuang dalam "Qs. An Nur:26". Saatnya berbenah dengan semakin giat dan saatnya menjaga kualitas ibadah dengan semakin kuat.
*****
Ilustrasi (Foto: Positivemed)
Judulnya tak jauh dari tema life must go on. Masih banyak mimpi-mimpi lain yang menanti untuk dipersiapkan dan diwujudkan.
Rasanya ingin menjadi 'robot' saja, yang mungkin tak pernah terlarut dalam kesedihan.
Sekalipun candaan terlontar atau senyuman terbingkai, namun belum mampu sepenuhnya menetralisir keruhnya kondisi 'kesemrawutan'. Hanya satu kunci pamungkasnya, berpikir positif dan istiqamah.
Memang sudah jelas terhempas dan tenggelam. Badai itu sudah cukup menyadarkan semuanya, bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dan hal yang mesti diperbaiki secara internal.
Mungkin ini teguran halus dari-Nya, bahwa mencapai keselarasan sejati tak bisa ditempuh dalam waktu sekejap. La Tahzan (jangan bersedih), asa tak mungkin lekang selama jiwa masih ulet berusaha dan diiringi dengan do'a.
Inisial baru mungkin bisa bermunculan. Hati hanya bisa tertawa ringan, sebab itu tampak sebagai penyegaran sekilas dari kemuraman batin yang meradang. Namun, siapa yang tahu akumulasi hembusan angin sejuk yang mendamaikan justru kelak mampu menjatuhkan buah harapan baru yang jauh lebih manis.
Tak perlu risau, lantaran skenario indah dan ketetapan-Nya merupakan keniscayaan, dan sebagaimana yang tertuang dalam "Qs. An Nur:26". Saatnya berbenah dengan semakin giat dan saatnya menjaga kualitas ibadah dengan semakin kuat.
*****
Ilustrasi (Foto: Positivemed)
Comments
Post a Comment