Skip to main content

Berbagi Cerita, Berbagi Rasa (IV)

Meskipun suasana nyaman dan hening dari segala macam hiruk pikuk kota metropolitan, namun rasanya Bali lebih tepat dan lebih cocok menjadi destinasi wisata saja. Akan ada rasa rindu untuk segera kembali ke ibu kota negara, dan beraktivitas sebagaimana hari-hari biasanya.

Kunjungan 3 hari 2 malam, sudah lebih dari cukup. Paling tidak, penulis pernah menghirup udara segar di tepi pantai, memakan makanan ala hidangan laut di pinggir laut dan menemukan bermacam-macam hal serta menyaksikan kebudayaan Bali secara lebih dekat.

Kalau pergi ke Bali, sayang bila melewatkan tempat-tempat perbelanjaan ternama. Di Bali ada Joger, yang merupakan tempat belanja barang-barang cinderamata khas dengan tulisan-tulisan jenakanya.

Terdapat beraneka ragam pernak-pernik, gantungan kunci, hiasan, sendal serta pakaian khas Joger yang disediakan. Uniknya, hampir di sepanjang area toko Joger, kata-kata jenaka ini selalu terpampang di dinding dan juga di kaos atau pakaian.

Memang perlu menggelontorkan uang sedikit lebih banyak, karena barang termurah berkisar dari Rp10 ribu (semacam gantungan kunci) hingga kaos Joger (Rp80 ribu - Rp150 ribu). Perhiasan pun terdapat di koleksi toko Joger.

Biarpun dilarang memotret, hahay, sikat saja satu per satu di beberapa titik area toko Joger. Selama tidak ketahuan petugas, tampaknya aman-aman saja mengabadikan beberapa gambar, Hehe

Di Joger, berbagai benda yang dijual memiliki bentuk yang unik, seperti gelas yang berbentuk miring, sampai gelas yang menampilkan bagian tubuh tertentu pada manusia. Memang kelihatannya agak "nyeleneh", namun inilah barang-barang yang dijual khas Joger Bali.

Ketika menaiki mobil travel, mata menangkap sebuah tulisan yang rasanya tak asing. Tulisan tersebut merupakan nama sebuah tempat makanan, Warong Miyabi. Belum diketahui apa saja hidangan yang disajikan dalam resto tersebut. Resto ini juga ada di Jakarta, kabarnya menyuguhkan hidangan makanan keluarga, yang juga berbau masakan Jepang.

Nama tempat makan yang unik, menggugah orang yang penasaran untuk bisa masuk ke dalam dan menikmati sajian yang disediakan. Di depan Warong Miyabi, terdapat tempat perbelanjaan Krisna. Ini yang tak pernah sepi oleh para pengunjung.

Toko yang buka 24 jam ini menghadirkan beraneka ragam makanan, oleh-oleh khas Bali. Tas, pakaian, kue kering serta jajanan lainnya. Konsep toko yang ditawarkan persis supermarket. Sebagian besar pembeli mampu memborong jajanan maupun barang-barang yang dijual. Mungkin karena mereka pikir, kapan lagi belanja benda cinderamata di Bali.

Area parkir di toko Krisna ini juga lega. Tak pernah sepi pengunjung, silih berganti mobil berdatangan, serta para bule yang juga datang untuk mencari makanan atau barang yang dijual di toko tersebut.

Untuk kuliner, awak media sempat mampir di berbagai tempat resto, seperti Caviar Cafe, yang lokasinya berada di wilayah Jimbaran, Bali. Lokasi tempat makan hidangan laut ini menawarkan lingkungan outdoor dengan beralaskan pasir pantai. Pengunjung menyantap makanan dengan tetap berada di kursi serta meja (bukan lesehan), serta dapat menyaksikan secara langsung deburan ombak tepi pantai sembari menyantap hidangan yang dipesan.

Awak media kebetulan menyantap hidangan seafood dan bermacam makanan ikan lainnya. Selain itu, pengunjung resto juga dapat menyaksikan tarian Bali dan dikunjungi pengamen yang lebih "elit". Mereka menghibur dengan menampilkan lagu barat dan lagu Indonesia yang pernah populer, mereka juga mengenakan seragam adat serba hitam dan memainkan alat musik modern.

Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat dari kejauhan, pesawat terbang yang tinggal landas. Karena memang, lokasi Caviar Cafe ini agak lebih dekat dengan bandara.

Selain di Caviar Cafe, awak media juga mencicipi hidangan di Lotus Cafe, yang lokasinya tak jauh dari pantai Candidasa. Hidangan bebek menjadi andalan di tempat makanan ini. Banyak turis asing yang menyantap hidangan di Lotus Cafe, mereka umumnya bersama dengan rekan atau keluarganya.

*****

(Foto: Doc. Pribadi)

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman mengurus balik nama motor, pajak tahunan dan ganti kaleng (plat) di Samsat Kelapa Dua Tangerang

Sebagai warna negara yang baik, tentu kita perlu untuk memenuhi apa yang diharuskan bagi setiap pemilik kendaraan bermotor, yakni membayar pajak. Oleh karena kini sudah berdomisili di Kabupaten Tangerang, tepatnya di wilayah kecamatan Curug, maka Anda yang beralamat di wilayah tersebut bisa mengurus seperti balik nama kendaraan bermotor, pajak tahunan dan ganti kaleng alias plat di Samsat Induk Kelapa Dua Tangerang. Penulis mengalami sendiri, karena berdomisili di Curug, maka tidak dapat mengurus seperti balik nama ranmor, dan lain-lain di Samsat Tangerang (Cikokol). Yang beralamat di Curug diarahkan untuk mengurus ke Samsat Kelapa Dua Tangerang. Perlu diperhatikan kalau Anda mengetikkan kata kunci di Google "Samsat Kelapa Dua Tangerang", maka hasil pencarian teratas akan menunjukkan "Gerai Samsat Kelapa Dua". Kalau Anda ingin cek fisik, mengurus balik nama hingga ganti kaleng secara mandiri (ngurus sendiri), maka di gerai tersebut tampaknya tidak bisa m

Lebih Baik Disini, Rumah Kita Sendiri (Bagian I)

Rasa nasionalis meledak bukan karena sedang nonton pertandingan bola timnas Indonesia, namun justru rasa kebanggaan dengan negara sendiri muncul pada saat ditolak dalam pengajuan VISA keluar negeri, ke USA. Bisa dibayangkan berapa uang yang mesti dikeluarkan dalam pengajuan permohonan VISA serta tinggal di negeri paman Sam tersebut, meski hanya beberapa hari. Untungnya semua biaya ditanggung oleh salah satu perusahaan elektronik terkemuka asal Jepang, yang memiliki Country Manager atau kantor cabang negara yang berlokasi di Jakarta timur. Komprehensifnya arsip, berkas dan surat ternyata mampu dikalahkan dengan "personal identity" yang mungkin mereka anggap belum layak untuk melancong ke negara super power tersebut. Padahal, surat beserta dokumen resmi lainnya telah dilampirkan, bahkan tiket reservasi hotel di Las Vegas pun telah dibukukan. Sekadar diketahui, event CES atau Consumer Electronic Show 2013 digelar pada awal Januari 2013. Di event akbar internasional ters

Pengalaman Balik Nama atau Ubah Nama Sepeda Motor

Balik nama motor itu penting, karena daripada capek-capek bolak-balik pinjem KTP asli pemilik motor lama, maka balik nama bisa memudahkan kita untuk bayar pajak pakai KTP sendiri. Selain itu, dari sisi psikologis juga, motor kesayangan itu sudah benar-benar 100 persen milik kita (perasaannya sih gitu), jadi lebih enak aja. Sebelumnya penulis belum tahu sama sekali dengan proses balik nama. Ya, karena ini baru pertama kali. Seharusnya balik nama itu enggak lama setelah Anda membeli kendaraan, jadi kalau entar-entaran lama-lama jadi males, eh tau-tau sudah kelewat dari jatuh tempo pajak motor tahunan. Terus kena denda deh. Tp sebaiknya memang satu bulan sebelum jatuh tempo pajak motor udah disiapin dan segera cabcus cari waktu ke kantor Samsat. Oh ya, di sini penulis ingin berbagi cerita nyata proses balik nama kendaraan motor. Sebelum berangkat, ada baiknya Anda cari-cari informasi melalui teman, saudara, atau cari di internet bagaimana proses balik nama kendaraan motor. Rupanya