Meskipun suasana nyaman dan hening dari segala macam hiruk pikuk kota metropolitan, namun rasanya Bali lebih tepat dan lebih cocok menjadi destinasi wisata saja. Akan ada rasa rindu untuk segera kembali ke ibu kota negara, dan beraktivitas sebagaimana hari-hari biasanya.
Kunjungan 3 hari 2 malam, sudah lebih dari cukup. Paling tidak, penulis pernah menghirup udara segar di tepi pantai, memakan makanan ala hidangan laut di pinggir laut dan menemukan bermacam-macam hal serta menyaksikan kebudayaan Bali secara lebih dekat.
Kalau pergi ke Bali, sayang bila melewatkan tempat-tempat perbelanjaan ternama. Di Bali ada Joger, yang merupakan tempat belanja barang-barang cinderamata khas dengan tulisan-tulisan jenakanya.
Terdapat beraneka ragam pernak-pernik, gantungan kunci, hiasan, sendal serta pakaian khas Joger yang disediakan. Uniknya, hampir di sepanjang area toko Joger, kata-kata jenaka ini selalu terpampang di dinding dan juga di kaos atau pakaian.
Memang perlu menggelontorkan uang sedikit lebih banyak, karena barang termurah berkisar dari Rp10 ribu (semacam gantungan kunci) hingga kaos Joger (Rp80 ribu - Rp150 ribu). Perhiasan pun terdapat di koleksi toko Joger.
Biarpun dilarang memotret, hahay, sikat saja satu per satu di beberapa titik area toko Joger. Selama tidak ketahuan petugas, tampaknya aman-aman saja mengabadikan beberapa gambar, Hehe
Di Joger, berbagai benda yang dijual memiliki bentuk yang unik, seperti gelas yang berbentuk miring, sampai gelas yang menampilkan bagian tubuh tertentu pada manusia. Memang kelihatannya agak "nyeleneh", namun inilah barang-barang yang dijual khas Joger Bali.
Ketika menaiki mobil travel, mata menangkap sebuah tulisan yang rasanya tak asing. Tulisan tersebut merupakan nama sebuah tempat makanan, Warong Miyabi. Belum diketahui apa saja hidangan yang disajikan dalam resto tersebut. Resto ini juga ada di Jakarta, kabarnya menyuguhkan hidangan makanan keluarga, yang juga berbau masakan Jepang.
Nama tempat makan yang unik, menggugah orang yang penasaran untuk bisa masuk ke dalam dan menikmati sajian yang disediakan. Di depan Warong Miyabi, terdapat tempat perbelanjaan Krisna. Ini yang tak pernah sepi oleh para pengunjung.
Toko yang buka 24 jam ini menghadirkan beraneka ragam makanan, oleh-oleh khas Bali. Tas, pakaian, kue kering serta jajanan lainnya. Konsep toko yang ditawarkan persis supermarket. Sebagian besar pembeli mampu memborong jajanan maupun barang-barang yang dijual. Mungkin karena mereka pikir, kapan lagi belanja benda cinderamata di Bali.
Area parkir di toko Krisna ini juga lega. Tak pernah sepi pengunjung, silih berganti mobil berdatangan, serta para bule yang juga datang untuk mencari makanan atau barang yang dijual di toko tersebut.
Untuk kuliner, awak media sempat mampir di berbagai tempat resto, seperti Caviar Cafe, yang lokasinya berada di wilayah Jimbaran, Bali. Lokasi tempat makan hidangan laut ini menawarkan lingkungan outdoor dengan beralaskan pasir pantai. Pengunjung menyantap makanan dengan tetap berada di kursi serta meja (bukan lesehan), serta dapat menyaksikan secara langsung deburan ombak tepi pantai sembari menyantap hidangan yang dipesan.
Awak media kebetulan menyantap hidangan seafood dan bermacam makanan ikan lainnya. Selain itu, pengunjung resto juga dapat menyaksikan tarian Bali dan dikunjungi pengamen yang lebih "elit". Mereka menghibur dengan menampilkan lagu barat dan lagu Indonesia yang pernah populer, mereka juga mengenakan seragam adat serba hitam dan memainkan alat musik modern.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat dari kejauhan, pesawat terbang yang tinggal landas. Karena memang, lokasi Caviar Cafe ini agak lebih dekat dengan bandara.
Selain di Caviar Cafe, awak media juga mencicipi hidangan di Lotus Cafe, yang lokasinya tak jauh dari pantai Candidasa. Hidangan bebek menjadi andalan di tempat makanan ini. Banyak turis asing yang menyantap hidangan di Lotus Cafe, mereka umumnya bersama dengan rekan atau keluarganya.
*****
(Foto: Doc. Pribadi)
Kunjungan 3 hari 2 malam, sudah lebih dari cukup. Paling tidak, penulis pernah menghirup udara segar di tepi pantai, memakan makanan ala hidangan laut di pinggir laut dan menemukan bermacam-macam hal serta menyaksikan kebudayaan Bali secara lebih dekat.
Kalau pergi ke Bali, sayang bila melewatkan tempat-tempat perbelanjaan ternama. Di Bali ada Joger, yang merupakan tempat belanja barang-barang cinderamata khas dengan tulisan-tulisan jenakanya.
Terdapat beraneka ragam pernak-pernik, gantungan kunci, hiasan, sendal serta pakaian khas Joger yang disediakan. Uniknya, hampir di sepanjang area toko Joger, kata-kata jenaka ini selalu terpampang di dinding dan juga di kaos atau pakaian.
Memang perlu menggelontorkan uang sedikit lebih banyak, karena barang termurah berkisar dari Rp10 ribu (semacam gantungan kunci) hingga kaos Joger (Rp80 ribu - Rp150 ribu). Perhiasan pun terdapat di koleksi toko Joger.
Biarpun dilarang memotret, hahay, sikat saja satu per satu di beberapa titik area toko Joger. Selama tidak ketahuan petugas, tampaknya aman-aman saja mengabadikan beberapa gambar, Hehe
Di Joger, berbagai benda yang dijual memiliki bentuk yang unik, seperti gelas yang berbentuk miring, sampai gelas yang menampilkan bagian tubuh tertentu pada manusia. Memang kelihatannya agak "nyeleneh", namun inilah barang-barang yang dijual khas Joger Bali.
Ketika menaiki mobil travel, mata menangkap sebuah tulisan yang rasanya tak asing. Tulisan tersebut merupakan nama sebuah tempat makanan, Warong Miyabi. Belum diketahui apa saja hidangan yang disajikan dalam resto tersebut. Resto ini juga ada di Jakarta, kabarnya menyuguhkan hidangan makanan keluarga, yang juga berbau masakan Jepang.
Nama tempat makan yang unik, menggugah orang yang penasaran untuk bisa masuk ke dalam dan menikmati sajian yang disediakan. Di depan Warong Miyabi, terdapat tempat perbelanjaan Krisna. Ini yang tak pernah sepi oleh para pengunjung.
Toko yang buka 24 jam ini menghadirkan beraneka ragam makanan, oleh-oleh khas Bali. Tas, pakaian, kue kering serta jajanan lainnya. Konsep toko yang ditawarkan persis supermarket. Sebagian besar pembeli mampu memborong jajanan maupun barang-barang yang dijual. Mungkin karena mereka pikir, kapan lagi belanja benda cinderamata di Bali.
Area parkir di toko Krisna ini juga lega. Tak pernah sepi pengunjung, silih berganti mobil berdatangan, serta para bule yang juga datang untuk mencari makanan atau barang yang dijual di toko tersebut.
Untuk kuliner, awak media sempat mampir di berbagai tempat resto, seperti Caviar Cafe, yang lokasinya berada di wilayah Jimbaran, Bali. Lokasi tempat makan hidangan laut ini menawarkan lingkungan outdoor dengan beralaskan pasir pantai. Pengunjung menyantap makanan dengan tetap berada di kursi serta meja (bukan lesehan), serta dapat menyaksikan secara langsung deburan ombak tepi pantai sembari menyantap hidangan yang dipesan.
Awak media kebetulan menyantap hidangan seafood dan bermacam makanan ikan lainnya. Selain itu, pengunjung resto juga dapat menyaksikan tarian Bali dan dikunjungi pengamen yang lebih "elit". Mereka menghibur dengan menampilkan lagu barat dan lagu Indonesia yang pernah populer, mereka juga mengenakan seragam adat serba hitam dan memainkan alat musik modern.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat dari kejauhan, pesawat terbang yang tinggal landas. Karena memang, lokasi Caviar Cafe ini agak lebih dekat dengan bandara.
Selain di Caviar Cafe, awak media juga mencicipi hidangan di Lotus Cafe, yang lokasinya tak jauh dari pantai Candidasa. Hidangan bebek menjadi andalan di tempat makanan ini. Banyak turis asing yang menyantap hidangan di Lotus Cafe, mereka umumnya bersama dengan rekan atau keluarganya.
*****
(Foto: Doc. Pribadi)
Comments
Post a Comment