Perjalanan mengunjungi salah satu provinsi di negara kesatuan republik Indonesia bukanlah atas inisiatif sendiri dan mandiri. Ini lebih tepat disebut sebagai rezeki yang berhubungan langsung dengan profesi yang digeluti saat ini.
Profesi yang satu ini memang istimewa, mungkin khusus di kanal atau bidang yang kini dilakoni. Yap, "seorang yang katanya reporter" kembali mendapatkan kesempatan kunjungan media trip ke Bali. Semua biaya, transportasi dan konsumsi dibiayai sepenuhnya oleh pihak pengundang.
Salah satu produsen perangkat elektronik yang berkantor pusat di Korea Selatan, di Januari 2013 akan menggelar event produk smartphone terbaru unggulannya, di mana para pekerja media sebelumnya diajak terlebih dahulu menyaksikan shooting iklan (TVC) smartphone tersebut. Kalau dipikir-pikir, gak ada matinya teknologi terus menelurkan inovasi-inovasinya. Bisnis memang diibaratkan seperti kincir yang berputar, agar ia tetap hidup, maka perusahaan harus membuat sebuah terobosan baru, termasuk merilis smartphone yang merknya persis nama "gugusan bintang di luar angkasa" (tanpa perlu sebut brand).
Menurut jadwal, pemberangkatan dimulai tanggal 2 Januari 2013. Berkumpul jam 10.00 WIB di bandara Soekarno Hatta (Soeta), tepatnya di Koufu Food Mall - terminal 2F. Agak kepagian tiba 1 jam sebelum waktu yang direncanakan, karena estimasi dari pool Damri Gambir (08.00 WIB), tiba di bandara pukul 09.00 WIB kurang. Jalan raya Jakarta dari pool Damri Gambir menuju Bandara Soeta di Rabu pagi tampak ramai, sedikit macet, cuaca berawan. Setelah bus Damri masuk tol dalam kota, jalanan mulus hingga menuju area Bandara, dimulai dari terminal 1A, 1B, 1C (Batavia Air), lalu masuk terminal 2.
Belum menyempatkan sarapan nasi, waktu pun masih luang sebelum jam 10, usai mencari toilet (dari luar pintu terminal 2F, masuk ke dalam, belok kanan, lurus melewati pintu otomatis lagi, gak jauh belok kiri), niat makan di Koufu Food Mall, tetapi kok makanannya terasa gak familiar semua ya.
Di dalam Koufu Resto, menu yang terpampang di dinding seperti masakan Singapura dan China. Dari luar Resto pun terlihat label Halal 100%, namun karena menunya "tampak asing", beralihlah ke KFC (makanannya kayanya sudah lebih akrab) yang letaknya hanya beberapa meter dari Koufu Food Mall.
Di KFC pun, tak biasa memakan menu sarapan breakfast (non-nasi). Maka, Rp31.000 rela dikeluarkan demi mendapatkan paket nasi+ayam+softdrink. Pagi-pagi cuy jam 09.00 WIB sudah makan praidciken plus softdrink, hmm jangan sering-sering.
Usai bertemu dengan rekan seprofesi beserta bagian public relation perusahaan pengundang, pemberangkatan boarding pesawat dimulai sekira pukul 11.15 - 11.30 WIB(kemudian pesawat Garuda Indonesia lepas landas). Lalu, tiba di bandara Ngurah Rai - Bali sekira pukul 14.00 WITA (beda 1 jam dengan di Jakarta).
Setibanya di bandara Ngurah Rai, terlihat banyak turis asing yang juga baru turun dari pesawat terbang. Pemandangan yang tidak biasa, namun juga ada rasa bangga. Sebab, Bali menjadi objek wisata terbesar dunia dan nama Indonesia beserta ragam kebudayaannya banyak dikenal di mancanegara melalui kota Denpasar ini. Para awak media pun bergegas menuju agensi travel yang telah menunggu di area luar Bandara. Semacam kalung yang terdiri dari bunga kamboja berwarna kuning pun dikalungkan, menandakan ucapan selamat datang di Bali.
Mobil travel mengangkut para awak media, dan mendaratkan kami di Hotel Aston Tuban (bintang III), yang lokasinya tergolong cukup dekat dengan bandara Ngurah Rai. Bila lancar, perjalanan dari bandara tersebut menuju hotel Aston Tuban hanya sekira 10 - 15 menit.
Hotel ini tidak terlalu megah, namun juga tidak begitu sederhana. Disediakan apa yang disebut sebagai Game Zone yang ada di lantai 3. Terdapat juga kolam renang yang dasar lantainya berwarna biru. Kolam renang tersebut terlihat dalam, namun sepertinya kedalaman kolam hanya sekira 1,5 meter. Terdapat pilihan 3 kelas kamar, yang paling murah berkisar Rp750 ribu per hari. Selain itu ada juga kamar yang seharga Rp1,1 juta hingga lebih dari Rp1,1 juta.
Setiap pagi, hotel ini juga menyediakan menu sarapan. Sebagian pengunjung atau penginap merupakan turis asing. Menu sarapan yang disediakan khas makanan Indonesia, seperti nasi udug, bakwan goreng dan lain-lan. Ada juga menu yang hanya menyediakan daging sosis dengan bumbu, roti serta aneka minuman jus dan kopi.
Biarkan Foto yang Berbicara
Patung Dewaruci, di bundaran Simpang Siur, Bali. Terdapat pekerjaan pembangunan underpass dan konstruksi di sekitar area patung ini.
Patung drama, gatot kaca dengan kuda yang tengah berlari. Kebetulan ada gukguk yang tertangkap kamera, berkeliaran di dekat patung tersebut.
Di Bali, beberapa penjual makanan menyediakan santapan daging babi. So, buat yang muslim, berhati-hati untuk tidak melahap makanan sembarangan, sebelum bertanya kepada pelayan atau koki yang memasaknya.
Entah apa yang ada dibenak Anda ketika melihat warong tersebut? cuaca ketika itu sedang gerimis. Sehingga, gambar terlihat blur, namun tulisan yang terpampang tetap terlihat jelas.
*****
(Foto: Doc. Pribadi)
Profesi yang satu ini memang istimewa, mungkin khusus di kanal atau bidang yang kini dilakoni. Yap, "seorang yang katanya reporter" kembali mendapatkan kesempatan kunjungan media trip ke Bali. Semua biaya, transportasi dan konsumsi dibiayai sepenuhnya oleh pihak pengundang.
Salah satu produsen perangkat elektronik yang berkantor pusat di Korea Selatan, di Januari 2013 akan menggelar event produk smartphone terbaru unggulannya, di mana para pekerja media sebelumnya diajak terlebih dahulu menyaksikan shooting iklan (TVC) smartphone tersebut. Kalau dipikir-pikir, gak ada matinya teknologi terus menelurkan inovasi-inovasinya. Bisnis memang diibaratkan seperti kincir yang berputar, agar ia tetap hidup, maka perusahaan harus membuat sebuah terobosan baru, termasuk merilis smartphone yang merknya persis nama "gugusan bintang di luar angkasa" (tanpa perlu sebut brand).
Menurut jadwal, pemberangkatan dimulai tanggal 2 Januari 2013. Berkumpul jam 10.00 WIB di bandara Soekarno Hatta (Soeta), tepatnya di Koufu Food Mall - terminal 2F. Agak kepagian tiba 1 jam sebelum waktu yang direncanakan, karena estimasi dari pool Damri Gambir (08.00 WIB), tiba di bandara pukul 09.00 WIB kurang. Jalan raya Jakarta dari pool Damri Gambir menuju Bandara Soeta di Rabu pagi tampak ramai, sedikit macet, cuaca berawan. Setelah bus Damri masuk tol dalam kota, jalanan mulus hingga menuju area Bandara, dimulai dari terminal 1A, 1B, 1C (Batavia Air), lalu masuk terminal 2.
Belum menyempatkan sarapan nasi, waktu pun masih luang sebelum jam 10, usai mencari toilet (dari luar pintu terminal 2F, masuk ke dalam, belok kanan, lurus melewati pintu otomatis lagi, gak jauh belok kiri), niat makan di Koufu Food Mall, tetapi kok makanannya terasa gak familiar semua ya.
Di dalam Koufu Resto, menu yang terpampang di dinding seperti masakan Singapura dan China. Dari luar Resto pun terlihat label Halal 100%, namun karena menunya "tampak asing", beralihlah ke KFC (makanannya kayanya sudah lebih akrab) yang letaknya hanya beberapa meter dari Koufu Food Mall.
Di KFC pun, tak biasa memakan menu sarapan breakfast (non-nasi). Maka, Rp31.000 rela dikeluarkan demi mendapatkan paket nasi+ayam+softdrink. Pagi-pagi cuy jam 09.00 WIB sudah makan praidciken plus softdrink, hmm jangan sering-sering.
Usai bertemu dengan rekan seprofesi beserta bagian public relation perusahaan pengundang, pemberangkatan boarding pesawat dimulai sekira pukul 11.15 - 11.30 WIB(kemudian pesawat Garuda Indonesia lepas landas). Lalu, tiba di bandara Ngurah Rai - Bali sekira pukul 14.00 WITA (beda 1 jam dengan di Jakarta).
Setibanya di bandara Ngurah Rai, terlihat banyak turis asing yang juga baru turun dari pesawat terbang. Pemandangan yang tidak biasa, namun juga ada rasa bangga. Sebab, Bali menjadi objek wisata terbesar dunia dan nama Indonesia beserta ragam kebudayaannya banyak dikenal di mancanegara melalui kota Denpasar ini. Para awak media pun bergegas menuju agensi travel yang telah menunggu di area luar Bandara. Semacam kalung yang terdiri dari bunga kamboja berwarna kuning pun dikalungkan, menandakan ucapan selamat datang di Bali.
Mobil travel mengangkut para awak media, dan mendaratkan kami di Hotel Aston Tuban (bintang III), yang lokasinya tergolong cukup dekat dengan bandara Ngurah Rai. Bila lancar, perjalanan dari bandara tersebut menuju hotel Aston Tuban hanya sekira 10 - 15 menit.
Hotel ini tidak terlalu megah, namun juga tidak begitu sederhana. Disediakan apa yang disebut sebagai Game Zone yang ada di lantai 3. Terdapat juga kolam renang yang dasar lantainya berwarna biru. Kolam renang tersebut terlihat dalam, namun sepertinya kedalaman kolam hanya sekira 1,5 meter. Terdapat pilihan 3 kelas kamar, yang paling murah berkisar Rp750 ribu per hari. Selain itu ada juga kamar yang seharga Rp1,1 juta hingga lebih dari Rp1,1 juta.
Setiap pagi, hotel ini juga menyediakan menu sarapan. Sebagian pengunjung atau penginap merupakan turis asing. Menu sarapan yang disediakan khas makanan Indonesia, seperti nasi udug, bakwan goreng dan lain-lan. Ada juga menu yang hanya menyediakan daging sosis dengan bumbu, roti serta aneka minuman jus dan kopi.
Biarkan Foto yang Berbicara
Patung Dewaruci, di bundaran Simpang Siur, Bali. Terdapat pekerjaan pembangunan underpass dan konstruksi di sekitar area patung ini.
Patung drama, gatot kaca dengan kuda yang tengah berlari. Kebetulan ada gukguk yang tertangkap kamera, berkeliaran di dekat patung tersebut.
Di Bali, beberapa penjual makanan menyediakan santapan daging babi. So, buat yang muslim, berhati-hati untuk tidak melahap makanan sembarangan, sebelum bertanya kepada pelayan atau koki yang memasaknya.
Entah apa yang ada dibenak Anda ketika melihat warong tersebut? cuaca ketika itu sedang gerimis. Sehingga, gambar terlihat blur, namun tulisan yang terpampang tetap terlihat jelas.
*****
(Foto: Doc. Pribadi)
wkwkkkwkwkwkkwk,,,,
ReplyDeletepic paling terakhir,,, mungkin yang punya artis bintang (,,,,,,sensor,,,,,) wkwkwkwk
wkwkwk, siapa tuh bro? perlu diluruskan sampean, wkwk
ReplyDelete