Anda harus memiliki ruang kebebasan di tempat kerja Anda. Ini diperlukan agar Anda memiliki “area refreshing” yang bisa Anda manfaatkan sebagai bagian dari hak Anda sebagai pegawai. Apapun jenis pekerjaan Anda, bukan berarti Anda digaji untuk tidak mendapatkan waktu luang untuk diri Anda sendiri.
Celotehan bergaya eksplanatif ini bukan bernada keluhan. Ini hanya sebuah pemikiran objektif demi mendapatkan kenyamanan dan ketentraman bekerja. Bekerja untuk mengais rezeki. Cermati sebelum Anda bergabung dalam sebuah perusahaan.
Ketahui apa hak Anda, kewajiban Anda, apa timbal balik yang Anda dapat dengan bekerja di tempat tersebut. Bagaimana sistem kerjanya, hari apa saja Anda akan mendapatkan ruang kebebasan (libur) untuk sejenak menyegarkan kembali kondisi psikis, stamina dan mendapatkan hiburan untuk diri Anda sendiri. Pastikan, apakah pekerjaan di kantor itu akan sampai di bawa pulang ke rumah, hingga menyita waktu istirahat maupun hari libur Anda.
Ini penting, karena hak ruang kebebasan harus jelas dan bisa Anda gunakan untuk berbagai keperluan serta melakukan aktivitas-aktivitas penting lainnya. Bila keseluruhan energi, waktu serta tanggungjawab yang diemban pegawai telah melampaui batas maksimal, di mana urusan kerjaan kantor itu “mengusik” waktu santai yang seharusnya menjadi hak Anda, maka itu pertanda perusahaan beserta sistem manajemen kerja yang ada di dalamnya, tidak memperhatikan ketentraman pegawai.
Dengan kata lain, perusahaan mungkin tak acuh bila suatu waktu pegawainya berada di “titik nadir” hingga ia berkeinginan untuk mencari pekerjaan baru di tempat kerja yang lain, yang tentu lebih memperhatikan ruang kebebasan bagi pegawainya.
Hal ini juga penting, mengingat “perampasan” hak untuk mendapatkan ruang kebebasan yang apabila kian terusik, maka dapat menelurkan “bom waktu” bagi pegawai. Para pekerja tidak akan mampu bertahan lama di tempat tersebut. Selain etos kerja yang menyusut, semangat juang dan kedisiplinan juga perlahan akan dapat memudar.
Kondisi ini semakin diperparah bila melihat tunjangan atau pemasukan per bulan yang diterima pegawainya kurang sepadan dengan pengorbanan dan dedikasi pegawai yang bersangkutan. Kenali, cermati dan pahami lingkungan serta sistem kerja di tempat kerja Anda.
Bila tak menemukan solusi atau jalan keluar, jangan ragu untuk mengambil keputusan dan melangkah ke arah yang lebih baik. Bersiaplah menyongsong dinamika kehidupan, di tempat kerja yang lebih menjanjikan serta “memanusiakan manusia”.
*****
(Foto: Familydads)
Celotehan bergaya eksplanatif ini bukan bernada keluhan. Ini hanya sebuah pemikiran objektif demi mendapatkan kenyamanan dan ketentraman bekerja. Bekerja untuk mengais rezeki. Cermati sebelum Anda bergabung dalam sebuah perusahaan.
Ketahui apa hak Anda, kewajiban Anda, apa timbal balik yang Anda dapat dengan bekerja di tempat tersebut. Bagaimana sistem kerjanya, hari apa saja Anda akan mendapatkan ruang kebebasan (libur) untuk sejenak menyegarkan kembali kondisi psikis, stamina dan mendapatkan hiburan untuk diri Anda sendiri. Pastikan, apakah pekerjaan di kantor itu akan sampai di bawa pulang ke rumah, hingga menyita waktu istirahat maupun hari libur Anda.
Ini penting, karena hak ruang kebebasan harus jelas dan bisa Anda gunakan untuk berbagai keperluan serta melakukan aktivitas-aktivitas penting lainnya. Bila keseluruhan energi, waktu serta tanggungjawab yang diemban pegawai telah melampaui batas maksimal, di mana urusan kerjaan kantor itu “mengusik” waktu santai yang seharusnya menjadi hak Anda, maka itu pertanda perusahaan beserta sistem manajemen kerja yang ada di dalamnya, tidak memperhatikan ketentraman pegawai.
Dengan kata lain, perusahaan mungkin tak acuh bila suatu waktu pegawainya berada di “titik nadir” hingga ia berkeinginan untuk mencari pekerjaan baru di tempat kerja yang lain, yang tentu lebih memperhatikan ruang kebebasan bagi pegawainya.
Hal ini juga penting, mengingat “perampasan” hak untuk mendapatkan ruang kebebasan yang apabila kian terusik, maka dapat menelurkan “bom waktu” bagi pegawai. Para pekerja tidak akan mampu bertahan lama di tempat tersebut. Selain etos kerja yang menyusut, semangat juang dan kedisiplinan juga perlahan akan dapat memudar.
Kondisi ini semakin diperparah bila melihat tunjangan atau pemasukan per bulan yang diterima pegawainya kurang sepadan dengan pengorbanan dan dedikasi pegawai yang bersangkutan. Kenali, cermati dan pahami lingkungan serta sistem kerja di tempat kerja Anda.
Bila tak menemukan solusi atau jalan keluar, jangan ragu untuk mengambil keputusan dan melangkah ke arah yang lebih baik. Bersiaplah menyongsong dinamika kehidupan, di tempat kerja yang lebih menjanjikan serta “memanusiakan manusia”.
*****
(Foto: Familydads)
Comments
Post a Comment