Tampaknya tak pernah berhenti seseorang hilir mudik antara kampung negara sendiri dengan bepergian ke negara asing. Maka tak sedikit seseorang yang ingin membuat paspor serta VISA untuk bisa melakukan perjalanan ke luar negeri.
Betapa ramai dikunjungi kantor imigrasi setiap hari, hanya untuk mendapatkan tanda bukti bahwa si pemilik memiliki izin untuk melancong ke negara lain. Mulai dari urusan bisnis, sampai jalan-jalan ke negara asing.
Khusus untuk mendapatkan VISA, memang tidak mudah. Persyaratan yang harus dikumpulkan juga cukup menjlimet, mulai dari fotokopi KTP, KK serta pas foto ukuran tertentu. "Liciknya", duit mesti keluar dulu untuk pelunasan permohonan VISA. Nah loh, ketika telah sampai di hari H wawancara, ternyata masih 50:50, alias belum tentu diterima.
Na'asnya, kalau sudah wawancara tetapi gagal, duit pendaftaran sekira Rp1 jutaan bisa melayang percuma. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah, guna mengantisipasi kemungkinan kegagalan, mesti dipikirkan perihal segala persiapan yang mesti dilakukan.
Persiapan ini, baik dari tingkat kesanggupan diri, kemapanan, serta purpose, social look & identity (bikin istilah sendiri deh). Mulai dari kesanggupan diri, tentu pemohon VISA sudah menghitung berapa besar duit yang bakal dikeluarkan atau siapa yang akan membiayai perjalanan dan biaya hidup di negara yang bersangkutan, apakah diongkosin oleh perusahaan atau mandiri.
Segi kemapanan, mungkin Anda akan ditanya bekerja di mana, berapa lama, berapa gaji Anda dan tinggal dengan siapa? Penulis ketika itu mengalami sendiri ketika mengajukan permohonan VISA USA, seperti dalam judul "Lebih Baik Disini, Rumah Kita Sendiri" bagian I.
Sebaiknya jangan main-main dengan pembuatan VISA ke negara paman Sam ini, karena memang dikenal ketat. Untuk foto saja, berukuran 5x5cm (2 lembar) dan itu foto harus valid (yaiyalah) dengan background putih, baju gak boleh ikut-ikutan putih. Sebaiknya jangan coba-coba cetak foto untuk VISA USA dari hasil editan sotosop, entah itu dengan mengubah warna background atau yang lainnya, natural saja dengan foto hasil studio foto yang telah berpengalaman dan menerima foto VISA(sebaiknya).
Untuk purpose, social look & identity, ini harus jelas, tujuan Anda kemana? mau ngapain? di mana alamat wilayah Amerika Serikat yang Anda singgahi? Selain itu, social look menandakan Anda harus mampu meyakinkan, secara social apakah ada ikatan keluarga (mungkin punya saudara atau kerabat di sana) atau ikatan dinas? serta sebaiknya mampu berbahasa Inggris, agar penilaian "look" ini bisa semakin meyakinkan.
Untuk identity, ini akan ditanya seputar pengalaman Anda, apakah pernah berkunjung ke negara yang bersangkutan atau tidak? apakah VISA Anda pernah ditolak atau belum? biasanya ini harus diisi juga pada formulir pengajuan VISA. Lalu, bila Anda wartawan, tunjukkan bukti bahwa Anda adalah wartawan resmi atau bukti bahwa Anda bekerja di instansi maupun perusahaan.
Ada beberapa jenis VISA, yang penulis dengar, salah satunya VISA khusus wartawan, ada pula yang busines & travel. Masing-masing konon memiliki butir persyaratan pengajuan yang berbeda. Oh ya, perihal nama, kabarnya, semenjak Barack Obama memimpin, ada keterbukaan dalam arti "pengetatan" pengajuan VISA, agak lebih "longgar" ketimbang pasca insiden 11 September 2001. Jadi, tak ada masalah untuk nama-nama yang identik dengan muslim atau muslimah.
Selamat mencoba mengajukan VISA USA (kalau mau dan mampu itu juga).
*****
(Foto: Bikin Sendiri Pakai Paint)
Betapa ramai dikunjungi kantor imigrasi setiap hari, hanya untuk mendapatkan tanda bukti bahwa si pemilik memiliki izin untuk melancong ke negara lain. Mulai dari urusan bisnis, sampai jalan-jalan ke negara asing.
Khusus untuk mendapatkan VISA, memang tidak mudah. Persyaratan yang harus dikumpulkan juga cukup menjlimet, mulai dari fotokopi KTP, KK serta pas foto ukuran tertentu. "Liciknya", duit mesti keluar dulu untuk pelunasan permohonan VISA. Nah loh, ketika telah sampai di hari H wawancara, ternyata masih 50:50, alias belum tentu diterima.
Na'asnya, kalau sudah wawancara tetapi gagal, duit pendaftaran sekira Rp1 jutaan bisa melayang percuma. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah, guna mengantisipasi kemungkinan kegagalan, mesti dipikirkan perihal segala persiapan yang mesti dilakukan.
Persiapan ini, baik dari tingkat kesanggupan diri, kemapanan, serta purpose, social look & identity (bikin istilah sendiri deh). Mulai dari kesanggupan diri, tentu pemohon VISA sudah menghitung berapa besar duit yang bakal dikeluarkan atau siapa yang akan membiayai perjalanan dan biaya hidup di negara yang bersangkutan, apakah diongkosin oleh perusahaan atau mandiri.
Segi kemapanan, mungkin Anda akan ditanya bekerja di mana, berapa lama, berapa gaji Anda dan tinggal dengan siapa? Penulis ketika itu mengalami sendiri ketika mengajukan permohonan VISA USA, seperti dalam judul "Lebih Baik Disini, Rumah Kita Sendiri" bagian I.
Sebaiknya jangan main-main dengan pembuatan VISA ke negara paman Sam ini, karena memang dikenal ketat. Untuk foto saja, berukuran 5x5cm (2 lembar) dan itu foto harus valid (yaiyalah) dengan background putih, baju gak boleh ikut-ikutan putih. Sebaiknya jangan coba-coba cetak foto untuk VISA USA dari hasil editan sotosop, entah itu dengan mengubah warna background atau yang lainnya, natural saja dengan foto hasil studio foto yang telah berpengalaman dan menerima foto VISA(sebaiknya).
Untuk purpose, social look & identity, ini harus jelas, tujuan Anda kemana? mau ngapain? di mana alamat wilayah Amerika Serikat yang Anda singgahi? Selain itu, social look menandakan Anda harus mampu meyakinkan, secara social apakah ada ikatan keluarga (mungkin punya saudara atau kerabat di sana) atau ikatan dinas? serta sebaiknya mampu berbahasa Inggris, agar penilaian "look" ini bisa semakin meyakinkan.
Untuk identity, ini akan ditanya seputar pengalaman Anda, apakah pernah berkunjung ke negara yang bersangkutan atau tidak? apakah VISA Anda pernah ditolak atau belum? biasanya ini harus diisi juga pada formulir pengajuan VISA. Lalu, bila Anda wartawan, tunjukkan bukti bahwa Anda adalah wartawan resmi atau bukti bahwa Anda bekerja di instansi maupun perusahaan.
Ada beberapa jenis VISA, yang penulis dengar, salah satunya VISA khusus wartawan, ada pula yang busines & travel. Masing-masing konon memiliki butir persyaratan pengajuan yang berbeda. Oh ya, perihal nama, kabarnya, semenjak Barack Obama memimpin, ada keterbukaan dalam arti "pengetatan" pengajuan VISA, agak lebih "longgar" ketimbang pasca insiden 11 September 2001. Jadi, tak ada masalah untuk nama-nama yang identik dengan muslim atau muslimah.
Selamat mencoba mengajukan VISA USA (kalau mau dan mampu itu juga).
*****
(Foto: Bikin Sendiri Pakai Paint)
Comments
Post a Comment