Bahasa Inggris akan mudah bila dipelajari dengan lebih banyak praktek daripada teori. Bila diprosentasikan, sebaiknya praktek 80% dan 20% teori. Teori, seperti yang biasa dipelajari di sekolah menengah, atau pun di tempat les atau kursus bahasa Inggris. Istilah perfect continues, past tense, simple past tense, dan sebagainya tentu sudah pernah dipelajari?
Walau memang teori akan lebih memungkinkan seseorang untuk lupa dibandingkan dengan langsung mempraktekkan. Belajar bahasa Inggris juga bisa dilakukan dengan cara yang lebih asyik, misalnya bermain game, menonton film dan lain-lain. Perlu diingat, dalam memperdalam bahasa Inggris melalui film, usahakan memahami ucapan lisan si aktor atau tokoh dalam game/film. Bila perlu, pasang subtitle dalam bahasa Inggris juga, bukan dengan bahasa Indonesia.
Memang agak sedikit sulit mengerti bahasa Inggris dengan logat native mereka. Karena lidah mereka (orang bule) tentu terbiasa mengucapkan percakapan dalam bahasa Inggris. Uniknya, bila mereka berbahasa Indonesia, akan terasa sedikit memiliki warna pengucapan yang berbeda dengan orang yang memang bahasa kesehariannya ialah bahasa Indonesia. Sesama orang Indonesia, umumnya terasa lebih mudah memahami pengucapan lisan ketika salah seorang di antaranya berkata dalam bahasa Inggris.
Bisa karena terbiasa, pepatah itu memang ampuh di hampir segala bidang. Andai seseorang tinggal dalam waktu lama (minimal 3-5 tahun) di negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resminya, maka tentu ia akan bisa dengan fasih berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Di zaman serba modern dan diterpa pengaruh globalisasi, maka ada istilah yang dinamakan masyarakat cyber atau masyarakat global. Ini menandakan, dengan hadirnya internet maka seolah jarak antara negara yang satu dengan negara yang lain itu sangat sempit. Bahasa Inggris pun sudah menjadi sesuatu yang biasa, "makanan sehari-hari" yang biasa ditemui.
Maka tak heran, kebanyakan perusahaan mencantumkan di persyaratan rekrutmen pegawainya yang berbunyi, "memiliki kemampuan berbahasa Inggris (minimal pasif)". Memang bahasa internasional ini sebaiknya dilatih sedari dini, sehingga anak bisa terbiasa dan mudah dalam mempraktekannya.
Lebih baik lagi, menjadi sebuah nilai plus bila seseorang mempelajari bahasa selain bahasa Inggris, misalnya bahasa Arab. Bukankah di setiap do'a maupun kewajiban menunaikan ibadah shalat, seseorang melantunkan ayat suci dengan bahasa Arab? maka bila mengetahui artinya, akan lebih utama lagi.
Wallahu a'lam.
*****
Ilustrasi (Foto: clker)
Walau memang teori akan lebih memungkinkan seseorang untuk lupa dibandingkan dengan langsung mempraktekkan. Belajar bahasa Inggris juga bisa dilakukan dengan cara yang lebih asyik, misalnya bermain game, menonton film dan lain-lain. Perlu diingat, dalam memperdalam bahasa Inggris melalui film, usahakan memahami ucapan lisan si aktor atau tokoh dalam game/film. Bila perlu, pasang subtitle dalam bahasa Inggris juga, bukan dengan bahasa Indonesia.
Memang agak sedikit sulit mengerti bahasa Inggris dengan logat native mereka. Karena lidah mereka (orang bule) tentu terbiasa mengucapkan percakapan dalam bahasa Inggris. Uniknya, bila mereka berbahasa Indonesia, akan terasa sedikit memiliki warna pengucapan yang berbeda dengan orang yang memang bahasa kesehariannya ialah bahasa Indonesia. Sesama orang Indonesia, umumnya terasa lebih mudah memahami pengucapan lisan ketika salah seorang di antaranya berkata dalam bahasa Inggris.
Bisa karena terbiasa, pepatah itu memang ampuh di hampir segala bidang. Andai seseorang tinggal dalam waktu lama (minimal 3-5 tahun) di negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resminya, maka tentu ia akan bisa dengan fasih berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Di zaman serba modern dan diterpa pengaruh globalisasi, maka ada istilah yang dinamakan masyarakat cyber atau masyarakat global. Ini menandakan, dengan hadirnya internet maka seolah jarak antara negara yang satu dengan negara yang lain itu sangat sempit. Bahasa Inggris pun sudah menjadi sesuatu yang biasa, "makanan sehari-hari" yang biasa ditemui.
Maka tak heran, kebanyakan perusahaan mencantumkan di persyaratan rekrutmen pegawainya yang berbunyi, "memiliki kemampuan berbahasa Inggris (minimal pasif)". Memang bahasa internasional ini sebaiknya dilatih sedari dini, sehingga anak bisa terbiasa dan mudah dalam mempraktekannya.
Lebih baik lagi, menjadi sebuah nilai plus bila seseorang mempelajari bahasa selain bahasa Inggris, misalnya bahasa Arab. Bukankah di setiap do'a maupun kewajiban menunaikan ibadah shalat, seseorang melantunkan ayat suci dengan bahasa Arab? maka bila mengetahui artinya, akan lebih utama lagi.
Wallahu a'lam.
*****
Ilustrasi (Foto: clker)
Comments
Post a Comment