Let me told ya, ea. Berbahasa Inggris terkadang sulit tetapi tetap menjadi keniscayaan bagi seseorang untuk bisa fasih berbahasa asing tersebut. Salah satu hal yang menjadi kendalan atau kesulitan adalah ketika minimnya pengetahuan mengenai perbendaharaan atau kosakata maupun istilah asing, sehingga sulit pula untuk memahami pesan apa yang dilontarkan oleh sang pembicara. Diperlukan kemauan untuk terus mengasah bahasa asing tersebut, termasuk praktek percakapan menggunakan bahasa asing secara langsung. Ada kalanya segelintir orang bule tengah berbicara bahasa Inggris, ada yang mudah dimengerti dan ada juga yang sulit dipahami. Mungkin mereka juga punya logat masing-masing, meski sama-sama Inggris. Apalagi bahasa Inggris juga ada yang AS, ada juga British. Anyway, andai saja sedari kecil seseorang sudah biasa mendengar, menulis dan berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Pastilah ia bisa berbahasa Inggris dengan luwes bin fasih seperti halnya berbicara dalam bahasa negeri sendiri.
Well, bukan permasalahan bahasa yang ingin diungkap disini, tetapi merujuk kepada frasa “its just a simple”, hanya sederhana. Sedikit menyentil mengenai bagaimana orang sukses dengan harta, tahta dan status serta jabatan yang melimpah ruah. But, ia belum memiliki kebahagiaan hakiki sebagai insan manusia. Zone politicon, sering kita dengar manusia adalah makhluk sosial, artinya membutuhkan kehadiran orang lain.
Betul, dan oleh karenanya manusia bukanlah makhluk penyendiri, ia butuh dan memerlukan orang lain atau ‘teman hidup’. Yap, pasangan hidup. Berbicara pasangan hidup, pernahkah Anda bayangkan bagi yang masih single untuk memikirkan, kapan jodoh Anda tiba atau siapa dan di mana Anda akan menemukan jodoh itu? Pertanyaan yang mungkin kerap kali singgah di keheningan malam ini memang bisa menjadi pemicu seseorang untuk menuju pada istilah yang kata anak ABG, sebagai kondisi yang memprihatinkan, galau. Bila menelisik lebih lanjut, sebenarnya galau adalah situasi di mana seseorang berada dalam ketidakpastian, kegamangan hidup yang mungkin bersifat tentatif.Tetapi bila hal ini dibiarkan berlarut-larut, efeknya bisa saja menimbulkan sesuatu yang buruk. Seseorang perlu solusi untuk itu, tidak bisa diam atau tidak bisa untuk tidak berkomunikasi. Masalah yang dihadapi seperti itu bisa terselesaikan melalui upaya yang ada dalam diri sendiri, serta dibantu pula dengan bantuan orang lain, misalnya oleh sahabat dan keluarga.
Melihat fenomena saat ini, berapa banyak orang yang belum juga menemukan pasangan hidupnya hingga detik ini, padahal dia sudah dianggap matang, baik secara lahir, batin serta kesiapan lain-lain. Apakah jodoh perkara yang hanya bersifat stay di tempat, tentu harus ada pergerakan. Kalau kata anak yang diklaim gaul, pergerakan itu bisa dengan ‘gerakan bawah tanah’ atau underground. Bisa juga terang-terangan. Alternatip itu bisa dipilih menurut keoptimisan diri masing-masing.
Mungkin hanya masalah waktu, hingga semua menuju kepada satu titik kesiapan, I just wanna say, do it! Its just a simple. Apabila terbesit keinginan, untuk segera menyempurnakan separuh dien, lakukanlah, berdoalah dan serahkan segala sesuatunya kepada Sang Maha Kuasa. Banyak media yang bisa dimanfaatkan, teknologi informasi semacam jejaring sosial juga bisa menjadi pilihan. Melalui dunia maya itu, bisa berkenalan dengan siapapun dan dari penjuru wilayah manapun. Namun tetap harus diwaspadai juga mengenai identitas seseorang itu, menemukan kenalan melalui media online terkadang membutuhkan kehati-hatian, agar tidak berujung pada kekecewaan.
Bahkan, bahkan dan bahkan, bila dia yang mungkin Anda taksir telah memiliki pacar atau kekasih, selama ia belum di khitbah, dihimbau untuk segera melayangkan maksud dan pengutaraan dari lubuk hati terdalam. Tentu cara yang ditempuh bisa bermacam-macam, mulai dari ‘modus’ perkenalan PDKT, minta bantuan teman, sampai tingkat excellent dengan langsung menemui kedua orangtuanya, its just a simple.
Boleh jadi doi pun selama ini menanti dan tak menduga bahwa sang pangeran berkudanya adalah orang yang sebelumnya tidak selalu ada disisinya, tetapi dengan keberanian yang dilakukan seorang gentleman, ia bisa mendapatkan sesuatu yang berharga. Bukan hanya sekedar wacana, namun Anda benar-benar akan bersanding bersama sepanjang hidup. Selain membangun wadah, sarana maupun kerangka ibadah, dan kemudian pada akhirnya semua akan mengucap, selamat menempuh hidup baru dan sukses menjemput jodoh Anda.
*****
(Foto: Zhumaidesign)
Well, bukan permasalahan bahasa yang ingin diungkap disini, tetapi merujuk kepada frasa “its just a simple”, hanya sederhana. Sedikit menyentil mengenai bagaimana orang sukses dengan harta, tahta dan status serta jabatan yang melimpah ruah. But, ia belum memiliki kebahagiaan hakiki sebagai insan manusia. Zone politicon, sering kita dengar manusia adalah makhluk sosial, artinya membutuhkan kehadiran orang lain.
Betul, dan oleh karenanya manusia bukanlah makhluk penyendiri, ia butuh dan memerlukan orang lain atau ‘teman hidup’. Yap, pasangan hidup. Berbicara pasangan hidup, pernahkah Anda bayangkan bagi yang masih single untuk memikirkan, kapan jodoh Anda tiba atau siapa dan di mana Anda akan menemukan jodoh itu? Pertanyaan yang mungkin kerap kali singgah di keheningan malam ini memang bisa menjadi pemicu seseorang untuk menuju pada istilah yang kata anak ABG, sebagai kondisi yang memprihatinkan, galau. Bila menelisik lebih lanjut, sebenarnya galau adalah situasi di mana seseorang berada dalam ketidakpastian, kegamangan hidup yang mungkin bersifat tentatif.Tetapi bila hal ini dibiarkan berlarut-larut, efeknya bisa saja menimbulkan sesuatu yang buruk. Seseorang perlu solusi untuk itu, tidak bisa diam atau tidak bisa untuk tidak berkomunikasi. Masalah yang dihadapi seperti itu bisa terselesaikan melalui upaya yang ada dalam diri sendiri, serta dibantu pula dengan bantuan orang lain, misalnya oleh sahabat dan keluarga.
Melihat fenomena saat ini, berapa banyak orang yang belum juga menemukan pasangan hidupnya hingga detik ini, padahal dia sudah dianggap matang, baik secara lahir, batin serta kesiapan lain-lain. Apakah jodoh perkara yang hanya bersifat stay di tempat, tentu harus ada pergerakan. Kalau kata anak yang diklaim gaul, pergerakan itu bisa dengan ‘gerakan bawah tanah’ atau underground. Bisa juga terang-terangan. Alternatip itu bisa dipilih menurut keoptimisan diri masing-masing.
Mungkin hanya masalah waktu, hingga semua menuju kepada satu titik kesiapan, I just wanna say, do it! Its just a simple. Apabila terbesit keinginan, untuk segera menyempurnakan separuh dien, lakukanlah, berdoalah dan serahkan segala sesuatunya kepada Sang Maha Kuasa. Banyak media yang bisa dimanfaatkan, teknologi informasi semacam jejaring sosial juga bisa menjadi pilihan. Melalui dunia maya itu, bisa berkenalan dengan siapapun dan dari penjuru wilayah manapun. Namun tetap harus diwaspadai juga mengenai identitas seseorang itu, menemukan kenalan melalui media online terkadang membutuhkan kehati-hatian, agar tidak berujung pada kekecewaan.
Bahkan, bahkan dan bahkan, bila dia yang mungkin Anda taksir telah memiliki pacar atau kekasih, selama ia belum di khitbah, dihimbau untuk segera melayangkan maksud dan pengutaraan dari lubuk hati terdalam. Tentu cara yang ditempuh bisa bermacam-macam, mulai dari ‘modus’ perkenalan PDKT, minta bantuan teman, sampai tingkat excellent dengan langsung menemui kedua orangtuanya, its just a simple.
Boleh jadi doi pun selama ini menanti dan tak menduga bahwa sang pangeran berkudanya adalah orang yang sebelumnya tidak selalu ada disisinya, tetapi dengan keberanian yang dilakukan seorang gentleman, ia bisa mendapatkan sesuatu yang berharga. Bukan hanya sekedar wacana, namun Anda benar-benar akan bersanding bersama sepanjang hidup. Selain membangun wadah, sarana maupun kerangka ibadah, dan kemudian pada akhirnya semua akan mengucap, selamat menempuh hidup baru dan sukses menjemput jodoh Anda.
*****
(Foto: Zhumaidesign)
Comments
Post a Comment