Tiba-tiba benturan itu muncul lagi. Entah seperti apa jadinya, terlalu dini untuk berspekulasi. Lingkungan keluarga yang memang mengharuskan untuk berpikir konservatif. Diperlukan kekuatan untuk bisa bertahan dalam idealisme atau mencoba melunak, bertindak agak moderate untuk memuluskan pencapaian target sesuai harapan. Target waktu sepertinya tidak lebih sulit daripada target kandidat. Sekalinya dapat target kandidat, harus berargumen terlebih dahulu dengan orangtua. Pada saat seperti ini, laki-laki memang harus cerdas bernegosiasi serta menentukan sikap yang arif dalam menghadapi perkara yang satu ini. Kekonservativan itu tampak baik, dan orangtua pasti ingin yang terbaik seraya memastikan anaknya kelak tidak menyesal dalam sebuah pernikahan. Maka, dibutuhkan fundamental berupa niatan yang lurus untuk mampu melewati tahap demi tahap proses tersebut. Pernah suatu ketika ada teman yang menawarkan, dan ingin memperkenalkan bila sudah siap untuk berkeluarga. Namun, logika berbica
Aktualisasi, cipratkan cerita, temukan warna.